Untuk kamu, Gilang.
Kamu ingat, saat pertama kali kita bertemu? Ah, mungkin tidak, ya? Biar ku ceritakan.
***
Di hari pertama kita menjadi anak SMK. Masih menggunakan seragam putih biru dengan logo yang berbeda. Aku ingat sekali saat itu. Saat pak guru menyebut nama anggota setiap kelompok. Aku mendapat kelompok bersamamu. Saat itu, tidak ada yang istimewa. Terlebih, aku belum mengenalmu. Seperti perempuan pada umumnya, aku terlalu malu untuk memulai kenalan dengan cowok baru.
Kita satu kelompok saat itu. Bersama dengan empat anggota lainnya. Kamu masih terlihat begitu 'anak SMP' saat itu. Rambutmu masih panjang, dengan jambul yang menjuntai ke atas. Khas cowok remaja pada umumnya. Kali pertama melihat kamu, hanya satu kata yang terpikirkan olehku. Kamu, manis. Hingga aku tak sadar sedikit terpaku dengan wajahmu. Aku suka wajahmu. Apalagi, matamu yang tajam itu. Aku suka.
Kamu tidak tahu, 'kan? Untuk pertama kalinya di dalam hidupku, aku meminta id LINE cowok. Dan itu, kulakukan kepadamu. Kamu tahu? Aku sedikit gugup saat itu. Apalagi ketika melihat reaksimu yang sedikit malas itu. Membuatku ingin berkata "Sudah, anggap saja aku tidak pernah meminta id LINE-mu." Aku sedikit kesal saat itu. Apalagi ketika kamu dengan mudahnya pergi berlalu setelah menyebutkan id mu. Aku meminta id mu bukan karena apa-apa, tahu. Tapi itu untuk kepentingan kelompok kita. Aku juga meminta id LINE yang lainnya. Bukan hanya kamu.
***
Gilang, kamu ingat itu, tidak? Semoga kamu ingat, ya. Aku sudah capek-capek mengetik ini untuk kamu agar kamu ingat, masa kamu tidak bisa mengingatnya? Kan, jadi menyebalkan.Ini spesial aku ketik untuk kamu, Gilang. Karena, kamu spesial.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Gilang [ON HOLD]
Teen FictionApa yang lebih istimewa dari sebatas kenal? Desember 2016