Beda Jurusan

292 16 5
                                    

Selamat pagi, Gilang! Apa kamu sudah bangun? Sudah mandi, kah? Jangan lupa gosok gigi, ya. Jangan lupa sarapan juga. Kata Mama aku, sarapan bisa membuat kita mempunyai energi untuk beraktivitas. Semoga hari kamu menyenangkan!
***

Mungkin, hari terakhir MPLS adalah hari paling menyenangkan dan juga menyedihkan untuk aku. Menyenangkan, karena secara tidak langsung, aku bisa berfoto dengamu. Dan menyedihkan, karena aku harus berpisah dengan kamu. Karena kita tidak mungkin satu kelas. Bagaimana bisa? Orang kamu saja berbeda jurusan denganku. Aku sedih, tahu. Kenapa, sih, kamu memilih jurusan yang beda denganku? Aku yang mengambil jurusan IT, sedangkan kamu mengambil jurusan Teknik. Perbedaannya jauh sekali.

Kamu membuat aku sedih, Lang. Sungguh, kenapa, sih, kamu harus mengambil jurusan teknik? Kenapa tidak IT saja? Lagian, kan, jurusan IT bukan Cuma satu di sekolah kita. Ada tiga, kenapa kamu tidak memilih salah satunya saja. Setidaknya gedung antar jurusan IT itu berdekatan. Sedangkan teknik? Jauh, Gilang. Gedungku di bagian depan, dekat resepsionis. Sedangkan gedung kamu di bagian belakang. Paling ujung. Kenapa, sih? Itu terlalu jauh. Membuat aku tidak bisa sering bertemu kamu. Bahkan, ketika aku ke kantin dekat gedungmu, pun, aku tidak melihatmu. Itu saat-saat paling menyedihkan, kamu tahu?

Kamu tidak tahu, sih, kalau saat itu aku sedang suka-sukanya. Aku sedang bahagia-bahagianya. Tapi seketika menjadi menyedihkan ketika tahu kamu beda jurusan denganku. Menyebalkan, tahu tidak, Lang?

Dan hari-hariku setelah itu sempat membuatku jadi sering cemberut tiba-tiba, kamu tahu. Salahkan aku, yang terlahir sebagai jenis yang sangat moody dan sensitif. Lagian, aku masih menyesali kenapa kamu masuk jurusan teknik, tahu. Apalagi, aku jadi tidak pernah melihatmu setelah MPLS selesai. Itu menyebalkan. Rasanya, ingin sekali aku menghilangkan rasa sukaku padamu. Kamu tidak tahu, sih, rasanya menyukai orang yang bahkan kamu tidak bisa temui. Itu menyakitkan, tahu. Kamu harus menanggung rindu yang kamu sendiri tidak tahu bagaimana menyembuhkannya. Kamu harus mati-matian menahan rasa ingin bertemu orang yang mungkin sudah melupakan kamu. Membuat aku, kadang merasa bahwa menyukaimu adalah sebuah kekeliruan.

Gilang, kadang aku ingin memutar waktu, tahu. Aku ingin kembali ke masa lalu. Saat aku pertama kali bertemu denganmu. Satu kelompok dengan kamu. Itu adalah saat-saat paling menyenangkan, tahu.

Selamat malam, Gilang. Aku menyayangi kamu. Sangat suka padamu.
***
Tadi aku video call dengan Ayuk, loh. Kapan dengan kamu?

Untuk Gilang [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang