Good Luck Cass

115 14 0
                                    

Hari ini hari Minggu dan orang dari St. Mungo mengatakan bahwa Cassie sudah sadar. Aku, Scorp, dan Han-Han langsung menjenguknya setelah makan pagi.

"Kalian berdua masuk dulu. Akan kucarikan cokelat untuk Cassie.", aku berkata sebelum aku menaiki 1 lantai lagi untuk membeli makanan kesukaan Cassie.

Setelah mendapat cokelat yang sekantong berharga 1 galleon, aku langsung turun dan menjenguk Cassie.

Mereka sudah beres-beres dan aku memasukkan cokelatnya dalam backpack Cassie.

Kami kembali ke asrama dan aku benar-benar tidak masuk kamar. Aku sudah tahu apa yang akan terjadi. Cassie akan marah besar dan mencari Susan Wales. Untuk menghindari hal itu, sebaiknya aku diam saja dan berpura-pura tidak tahu.

"Pura-puralah tidak tahu kalau masih sayang dengan nyawamu.", Susan Wales berkata lalu pergi dari Common Room Slytherin.

Aku lalu duduk dipojok dimana dari balkon kamar kami ataupun perapian tidak ada yang bisa melihat. Aku duduk diam dan berpura-pura tidak tahu. Juga memikirkan rencana untuk membuktikan bahwa Susan Wales bersalah.

Terdengar teriakan dari kamar kami dan semua orang sontak melihat kearah kamar kami. Lalu, Cassie keluar kamar dan menunjukkan sapunya yang sudah patah menjadi dua.

Dia lalu mencari Susan Wales dan aku serta Scorpy mengikutinya dari belakang untuk memastikan ia tidak kelewatan.

Ditengah jalan, kami bertemu dengan Clarisse Lacey.

"Dia berada dalam masalah.", Clarisse berkata.

"Siapa?", Cassie bertanya dengan marah, kesal, dan dingin.

"Susan. Dia menyuruhku untuk merusak barang-barangmu, tapi aku menolak. Dia marah dan berjalan keasramanya sendiri. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Lalu, ia keluar dan berkata bahwa ia berhasil merusak salah satu barang berhargamu. Kalau saja Pandora tidak masuk kekamar, ia pasti berhasil merusak semuanya.", Clarisse menjelaskan semuanya.

"Terima kasih. Dimana dia sekarang?", Cassie bertanya.

"Di aula besar. Sekarang kan jam makan siang."

"Ikutlah denganku dan jadilah saksi atas semuanya.", Cassie berkata dan Clarisse lalu berdiri dan mengikutinya.

Sesampainya di aula besar, pandangan Cassie langsung terarah pada meja Slytherin sambil mencari-cari Susan Wales. Akhirnya ia ketemu dengan Wales. Terlihat ia sedang berbicara dengan mudblood yang nerd dari Hufflepuff, Valerie namanya kalau tidak salah.

Setelah sampai didepan Susan, Cassie langsung menunjukkan sapunya yang sudah patah menjadi 2 dan melemparkan bagian serabutnya kemakan siang Susan sehingga menumpahkan makanan itu kejubah second handnya.

"Hei. Apa yang kau lakukan?! Kau mengotori bajuku!", Susan berteriak.

"Kau! Kau merusak sapuku.", Cassie berkata sambil meju selangkah kedepan.

"Punya bukti apa kau heh?", Susan berkata dengan sinis yang dijawab dengan senyuman sinis milik Cassie.

"Clarisse.", aku berkata sambil menatap tajam mata biru milik Susan yang langsung berubah menjadi kaget.

Clarisse lalu maju kesebelah Cassie. Susan yang masih kaget lalu berkata dengan sedikit drama, "Kau, kau adalah temanku! Kukira aku bisa mempercayaimu.".

"Aku tidak pernah ingin menjadi temanmu. Kaulah yang memaksaku. Kau ingat?", Clarisse berkata dengan nada merendahkan, jijik, dan sinis.

Tanpa kusadari, Cassie sudah berada diatas meja dan bersiap untuk mencekik Wales. Sudah terlambat untuk menghentikannya. Tangan Cassie sudah berada dileher Wales dan Wales berusaha melepaskan dirinya sambil berusaha untuk bernapas.

The Revenge Of The Death EatersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang