Setelah pertandingan Quidditch, semua orang mulai membicarakan pesta dansa yang akan berlangsung dalam 5 hari lagi. Selama hari Minggu, kami-anak kelas 1 dan 2-boleh pergi ke Hogsmeade untuk membeli barang-barang.
Dad dan mom telah memberikan kami 300 galleons, masing-masing 100 untuk kami bertiga. Apa yang akan kita beli dengan uang tersebut? Pertanyaan pertama yang kuajukan saat melihat kantong uang itu.
"O iya. Scorp, jadi Mike bukan orangnya?", aku bertanya soal gaun itu lagi.
"Mike tidak mengaku. Katanya bukan dia orangnya. Kalau dia, kenapa harus sembunyi-sembunyi.", Scorp berkata.
"Terus kalau bukan dia, siapa.", aku bertanya.
"Kalau kata Mike, yang memberikannya pasti seseorang yang sudah jatuh cinta pada pandangan pertama. Kamu kan masih baru disini.", Scorp berkata sambil memasukkan kantong uang kedalam jubahnya.
"Lalu siapa orangnya. Itu bisa siapa saja. Salah 1 dari 40 orang. Atau bahkan 280 orang.".
"Dikurangi 2, yaitu aku dan Cassie."
"OK. Whatever. Jadi kita mau ke Hogsmeade atau kemana nih?"
"Iya. Kita akan kesana. Tepatnya, kita akan ke Gladrags Wizardwear."
"OK. Cassie sudah siap?", Scorp berkeliling ruangan.
"Ohh... Aku disini. Aku sudah siap.", Cassie muncul dengan topi lancip dan jubah.
"OK. Ayo kita berangkat. Tapi sebelum itu, kita harus ke Madam Hooch.", Scorp berkata dan kitapun pergi ke guru yang akan mendampingi kita, Madam Hooch.
Setelah beberapa lama menunggu anak lain, dsb., kita akhirnya sampai di Hogsmeade.
"OK. Jadi, kita akan ke Gladrags Wizardwear kan. Dimana tempatnya?", Scorp bertanya.
"Itu bukan sih? Yang berwarna pink?", aku bertanya sambil menunjuk bangunan yang berwarna pink dengan papan warna berwarna hijau.
"Iya yang itu.", Cassie berkata lalu langsung lari kearah butik tersebut.
Gawat, toko ini sudah agak ramai. Sudah mulai banyak anak kelas 1 dan 2 yang memadati butik tersebut.
"OK. Jadi aku akan membeli tuxedo. Dan kalian?", Scorp bertanya.
"Aku akan membeli gaun putih. Semoga saja cukup. Dan jika ada sisa, mungkin sepatu dan aksesoris. Kalau kamu Pan?", Cassie berkata sambil menunjuk gaun-gaun pesta di pojok kanan toko.
"Entah. Aku tidak tahu. Mungkin aku akan mendapat ide setelah berjalan bersama Scorp.", aku berkata.
"OK. Kembalilah dalam waktu 1 jam dan mungkin kita bisa bersantai di Three Broomsticks.", Cassie berkata lalu menghilang di kerumunan orang yang mencari gaun, jubah, atau apapun.
"Jadi, tuxedo apa yang kau inginkan?", aku bertanya.
"Entahlah. Yang biasa saja deh. Jas hitam dengan kemeja putih. Dan sepatu pantofel.", Scorp menjawab.
"Ukuranmu M kan?", aku bertanya lagi.
"Iya. M adalah ukuranku. Kau sudah menemukannya?", Scorp bertanya karena dia sendiri juga kebingungan. Saat kulihat, semuanya adalah XS, S, L, XL, dan XXL. Kemana ukuran M nya.
"Eh Gaby, ada yang L nggak?", sebuah suara muncul ditelingaku.
"Mmm, ada disini nih.",aku berkata.
"Oh, terima kasih nona. Oh, ada nona Malfoy ya?", ia berkata.
"Iya. Kau siapa?", aku bertanya kembali.
"Aku Cornelia Zefanya, dari Gryffindor.", ia berkata.
"Tunggu, itu ukuran M ya?", aku bertanya sambil menunjuk kemeja putih yang dipegangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Revenge Of The Death Eaters
FanficBagaimana jadinya jikalau Draco Malfoy tidak menikah dengan Astoria Greengrass? Bagaimana jikalau Draco Malfoy menikah dengan Hermione Jean Granger? Mungkin, Scorpius Malfoy masih ada. Ditambah dengan si kembar Pandora Malfoy dan Cassiopeia Malfoy. ...