(4)

1.3K 103 0
                                    

"Eunwoo, gwaenchana?" tanya dahyun. Mata Eunwoo seakan berkaca kaca, rasanya dahyun ingin sekali tertawa.
"Hahhahahaha, woo-ya kau lucu sekali jika ingin menangis, lihatlah kau bahkan ingin menangis karena aku belum mengingatmu? Aku sudah mengingatnya Eunwoo. Kau sahabat kecilku yang paling ganteng" jelas dahyun.
"Ja- jadi kau membohongiku" kata Eunwoo, dahyun hanya tersenyum sebagai jawabannya.
"Yak!!! Kau tega sekali...."
"Yang penting kan aku sudah mengingatmu". Eomma dahyun tertawa melihat tingkah anak dan sahabat anaknya.
.
.
(Part 4)
.
Eunwoo dan dahyun sedang jalan jalan di taman rumah sakit, sekali kali mereka bercanda dan saling mengejek. Dahyun sedang menatap Eunwoo yang sedang tertawa senang ia bisa melihat orang yang ia cintai sejak kecil tersenyum lagi.
"Aku tau aku ganteng, jadi berhentilah menatapku" kata Eunwoo yang membuat dahyun jadi salah tingkah.
"Ishhh, p-percaya diri sekali kau, a-aku tidak menatapmu" kata dahyun gugup. Eunwoo hanya tertawa melihat reaksi sahabat kecilnya ini.
"Woo-ya" kata dahyun yang membuat Eunwoo berbalik. "bogosipho jeongmal bogosipho" sambung dahyun dengan mata berkaca kaca.
"Sstttt.. Uljima, aku juga merindukanmu" kata Eunwoo lembut.
.
Hari ini adalah hari kepulangan dahyun dari rumah sakit, dahyun diantar oleh Eunwoo. Diperjalanan, dahyun sekali kali melirik Eunwoo, 'kau bahkan terlihat tampan walau hanya dari samping' gumam dahyun.
Sesampai di rumah Eunwoo membawa koper dahyun ke dalam rumah.
"Eomma aku pulang"
"Yak!! Dahyun, kau baru sembuh sudah main teriak teriak aja" tegur eomma dahyun
"Hehehe mianhae eomma, tapi eomma senangkan dahyun sudah sembuh"
"Ya iyalah, masa eomma tidak senang sih" "Eunwoo-ya, ayo sini makan dulu. Eomma tau kau pasti lapar, terima kasih telah mengantar dahyun. Dahyun pasti cerewet kan" sambung eomma dahyun.
"Ne, cheonma ahjumma. Dahyun tidak cerewet kok ahjumma" kata Eunwoo sambil senyum.
"Jangan panggil ahjumma Eunwoo, panggil eommonim" kata Womma dahyun.
"Ne, ahju- eommonim".  Mereka bertiga makan di ruang makan, tiba tiba ada yang mengetok pintu. Bibi jung membuka pintu, namja paruh baya masuk ke dalam, seperti mencari seseorang.
"Yeobo" kata namja itu
"Appa..." kata dahyun ke namja tersebut (appanya).
"Yeobo, kau sudah pulang? Kenapa kau tidak memberi tahuku" kata eomma dahyun.
"Ini suprise, yeobo" kata appa dahyun.
"Oh!! Eunwoo-ya, kau ada disini?" sambung appa dahyun.
"Ne, ahjussi" ucap Eunwoo sambil membungkuk.
"Jangan memanggilku ahjussi. Panggil saja appa. Oh, bagaimana keadaan eomma dan appa mu?" kata appa dahyun.
"Ahh ne, appa. Kabar appa dan eomma baik baik saja, Appa sedang ada urusan di Amerika dan eomma dia menemani appa di Amerika. Bahkan dia melupakan anaknya karena terlalu sibuk" kata Eunwoo.
"ahh sudahlah, maka dari itu kau boleh menganggap kami orang tuamu. Ayo, kita lanjutkan makannya" kata eomma dahyun
"Ne, gamsahabnida" kata Eunwoo.
Mereka makan bersama seperti orang tua -bagi dahyun- dan -mertua- bagi Eunwoo. Setelah selesai makan, Eunwoo pulang ke rumahnya, bersiap siap untuk besok.
.
.
'Kringg...... Kringg....'
Suara alarm berbunyi, sudah berkali kali alarm itu berbunyi tapi wanita bermata sipit itu tidak juga bangun.
"Yak!! Dasar kebo, ayo bangun. Ireona!!!" kata seorang namja
"Emm, 5 menit lagi" kata cewek itu (dahyu).
"Kalau kau tak bangun, uang jajanmu akan dipotong dengan appa" kata namja itu. Menderar penuturan dari namja tersebut, dahyun terlonjak lalu berlari ke kamar mandi. Namja tadi pun hanya tertertawa geli.
.
"Selamat pagi appa, eomma" kata dahyun sambil menyecup pipi orang tuanya.
"Yak!! Kenapa kau tak menyapaku"
"Pagi chanyeol oppa" kata dahyun sinis.
"Gak ikhlas banget" kata chanyeol.
Oh iya, chanyeol itu adalah sepupu dahyun.
"Biarin siapa suruh ganggu tidurku"
"Kalau kau telat bagaimana?" kata chanyeol.
"Hah, terserah".

'Tok.. Tok..'

"Oh, siapa yang datang?" kata appa dahyun.
"Anyyeonghaseo, eomma appa" kata Eunwoo.
"Ahh Eunwoo ada apa sayang" kata eomma dahyun.
"Saya ingin berangkat bersama dahyun, bolehkah?". Orang tua dahyun hanya mengangguk.
"Baiklah namja, Eunwoo" kata dahyun. "Aku pergi dulu eomma appa" sambung dahyun. Mereka sudah ada dihalaman depan rumah dahyun.
"Dahyun ayo" kata Eunwoo.
"Ah ayo" dahyun naik dimobil Eunwoo.
.
.
"Kok Chaeyoung gak menjemputku?" gumam dahyun tapi tetap bisa didengar oleh Eunwoo
"Chaeyoung pergi sama Moonbin. Jadi, aku jemput kamu karena disuruh chaeyoung" kata Eunwoo, dahyun hanya mengangguk.
.
.
>SOPA.
.
Eunwoo memarkirkan mobilnya di halaman sekolah, banyak siswa siswi berkumpul. Mereka mulai berbicara tentang Eunwoo dan dahyun.
.
Setiba di depan kelas dahyun melihat chaeyoung berpegangan tangan.
"Apa aku ketinggalan berita" kata dahyun yang membuat chaeyoung melepas tangannya.
"Kau berutang penjelasan" kata dahyun lalu duduk di temaptnya.
Pelajaran kimia dari park saem sangatlah membosankan, tidak banyak dari siswa di kelas yang tidur karena guru itu. Park saem seperti membaca dongeng yang membuat banyak siswa siswi tertidur.

'Kring... Kring...'
Bel berbunyi menandakat jam istirahat, dahyun langsung menarik chaeyoung ke taman dengan alasan 'kau berutang penjelasan padaku'.
Sesampai di taman, dahyun langsung menatap chaeyoung seolah berkata 'apa yang sebenarnya terjadi'. Chaeyoung langsung saja menjelaskannya.
.
Flashback
.
>Sungai han
"Chae, pemandangannya indahnya" kata Moonbin.
"Ya iyalah nama juga sungai han, apalagi kalau malam malam menambah banget keindahannya" jelas Chaeyoung.
"Tapi gak biasa nya sungai han jadi indah begini"
"Kenapa?" tanya chaeyoung.
"Karena ada seseorang yang sangat spesial yang membuat sungai han ini menjadi lebih indah. Dan orang itu adalah kamu" jelas Moonbin
"Ya- yak!! Jangan menggodaku" kata chaeyoung sambil memegang pipinya yang telah memerah seperti tomat. Moonbin memegang kedua tangan chaeyoung, membuatnya menjadi semakin gugup.
"Chae, aku tau kita baru dekat. Tapi, sejak dari awal sekolah, aku selalu memerhatikanmu, aku selalu mencari tau tentangmu lalu ketika kita berdekatan aku merasakan detak jantung ku berdetak semakin cepat. chaeyoung saranghae, jeongmal saranghae".
"K- kau serius?" tanya chaeyong.
"Kau lihat mataku, apa aku berbohong" chaeyoung hanya menggeleng untuk menjawab.
"Chaeyoung will you my girlfriend?" tanya Moonbin sekali lagi.
"N- ne Moonbin-ah, aku juga mencintaimu" jawab chaeyoung lalu menundukkan kepalanya kerana merona.
"Gamsahabnida" Moonbin mendekatkan wajahnya ke chaeyoung, sekarang jraknya hanya 1 cm saja, lalu

'Chu'

Moonbin mencium chaeyoung tepat di bibirnya, walau hmaya menyecup membuat mata chaeyeong membulat pipinya sekarang telah memerah. Ini adalah first kiss mereka berdua. Setelah lama berciuman, Moonbin melepaskan ciumannya
"Saranghae" kata Moonbin
"Nado saranghae"
.
Flashback off.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
.
.

Jeongmal Bogoshipo(complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang