Kak Siwon

898 83 10
                                    

Chanyeol Point Of View

-Nightmare 5-

Tap

Tap

Tap

Langkah kaki ini kenapa berbeda. Kaki-kakiku mengecil. Tidak - tidak. Aku pasti salah.

Aku lihat sekelilingku. Langit biru yang begitu bersih. Laut yang berwarna biru kehijauan.

Whooosh.....angin musim panas kentara sekali membuat kulitku perih. Hei aku tahu tempat itu. Aku bergeming memandang bangunan itu. Panti asuhan itu terlihat begitu baru dan jauh dari kesan angker. Apa ini aku ketika kecil.Aku fokus mengamati apa yang aku kenakan. Benar....apa lagi yang sedang terjadi.

Angin makin meranggas.

Whoossh whossssh..

Krak...beberapa ranting jatuh dari pohon oak besar ini. Aku ingat, ini pohon oak tempat biasanya aku bermain. Mereka berjatuhan akibat laju angin yang makin kencang.

Krak...krak...krak

Whosssh whosssh....angin yang aneh ini makin bergelayutan ke tubuhku ke sana dan kemari.

Dan...
Angin ini seakan - akan ingin mengajakku. Mengajakku untuk mengingat sesuatu. Dan akupun teringat sesuatu.

Aku berubah seperti angin yang berseliweran di sebuah rumah besar dengan halaman yang luas.

Ommaku. Ku lihat omma-ku menangis lirih sambil menenggak beberapa pil ke dalam mulutnya.

"Omma...." aku merasakan kesedihan yang asing.

Ahjumma itu, yang mengantarku ke taksi ternyata pengasuhku sejak kecil. Dan aku begitu menyayanginya.

"Makanlah satu suap lagi Chan" pinta ahjumma itu memohon.

Mainan-mainanku.

Whoosh...whosshh....

Hari itu aku melihat ibuku tak bergerak di ranjangnya. Ahjumma sambil menangis membereskan semua bajuku dan mengantarkan ku ke suatu tempat untuk pergi ke panti asuhan itu.

Aku bertemu Kak Siwon, kakak yang selalu menemaniku. Kakak di panti yang menyayangiku. Senyumnya begitu menawan.

Kemudian aku teringat malam yang mengerikan ketika kami remaja. Ingatan pilu yang mengoyak hatiku. Aku bergidik.

"Diam atau aku bunuh kau!!!" Sosok pembunuh itu sangat berbau alkohol. Ditariknya rambutku, disetubuhinya aku dengan kasar. Sungguh, Aku tak ingin mengingatnya lagi. Aku tak sanggup. Tapi ingatan itu terus bergulir.

"Jangan sakiti adikku!!!" Tetiba Kak Siwon membawa kayu balok besar dan akan menghantamnya ke kepala penjahat itu. Namun...

Penjahat itu berhasil menangkis dan mengambil alih. Aku tak bisa berbuat apapun, karena sekujur tubuhku terasa sangat lemas dan sakit. Kak Siwon dianiaya penjahat gila itu dengan sadis. Hingga...sebuah hantaman balok kayu itu...mengoyak kepala pemuda itu.

Bughhhhh!!!

"KAK SIWON!!!!"

-------------------------------

Aku kembali menjadi aku ketika kecil. Pemandangan biru tadi berubah cepat menjadi sore. Warna oranye berbias hingga ke hatiku.

"Ayo Chan, kita main sepak bola..." Aku terkaget seorang anak kecil memanggilku.

"Ka....kak..." aku menangis menyayat pilu.

NIGHTMARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang