Siapa Dirimu?

1.5K 96 0
                                    

Chanyeol Point Of View

Aku merasa aneh dengan kejadian di pantai. Kak Suho ternyata ada di salah satu rumah warga mencari sarapan. Ku bertanya pada So Hyun yang menguntitku, Ia tidak melihat siapapun bersamaku waktu di pantai itu. Apa jangan-jangan yang bersamaku itu hantu. Makhluk seram itu menyamar jadi kak Suho begitu. Tak mungkin ah, aku tak percaya dengan hal begituan.

Ah, jika ku ingat So Hyun. Sebenarnya aku masih kesal bisa-bisanya dia menggunakan mobilku sendirian dari Gangnam ke Pantai Gyeongpo. Baru satu hari ia mengenalku sudah melakukan hal se ekstrim itu. Tapi perlahan aku menyukai kehadirannya. Apa aku mulai tertarik padanya.

Setelah mengobati luka di keningku, ku suruh dia pulang bersama sopir sewaan.

Aku kesal, bukan karena ia terlalu ikut campur tapi aku tak mau membebani orang lain lagi.

Akhhh...hal yang aneh tadi masih saja membuatku terlarut. Siapa yang bersamaku di pantai waktu itu? Apa hantu. Atau aku mulai gila. Tidak bisa membedakan antara halusinasi dan nyata. Apa aku harus bertanya pada orang-orang yang lewat waktu itu. Akhhh....rumit sekali.

.

.

.

-Panti Asuhan Gyeongpo-

Kak Suho dan aku sudah berada di sebuah Rumah Kayu. Sebuah panti asuhan yang entah sudah tutup berapa lama dan dibiarkan usang begitu saja. Bahkan laba -laba sudah mengambil alih bangunan tua ini. Sinar matahari samar-samar melewati celah -celah papan. Memaksa aku dan kak Suho mengaktifkan aplikasi alat penerangan dari smart phone kami, supaya kami tidak terjatuh karena lantai papan yang sudah begitu rapuh.

Rumah tua ini, panti asuhan yang diceritakan Kak Suho. Ya, benar! Benarkah masa kecilku berada di sini. Rumah kayu dengan banyak kamar yang mulai reyot.

Berdasarkan rumor dari warga, panti asuhan ini yang letaknya tidak begitu jauh dari pantai Gyeongpo dikenal angker. Tapi itukan hanya rumor. Aku bertanya-tanya sepanjang perjalanan, memang ada kisah apa dibaliknya. Sepertinya ada hubungan dengan apa yang ku alami. Aku menduga asal dalam hati.

"Kemari! Itu foto kecil kita. Ayo kita ambil. Kamu yang simpan" ajak kak Suho sambil memegang figura berdebu itu-dibaliknya tertulis Cy-Sh.

Aku melihat seksama foto itu. Ku pandangi sosok dua anak kecil saling bergandengan.

"Yang tampan dan tinggi itu pasti aku ya?" Tanyaku dengan percaya diri.

"Dasar!Itu aku, kau yang pendek dan agak gembul itu. Walau sekarang tinggimu lebih menjulang. Tapi akulah yang tetap tampan" ledek Kak Suho seketika membuat aku menatap cengengesan tak percaya dengan foto figura tersebut.

"Kau ingat. Aku jadi kurang tinggi gara-gara kau! Dulu kau suka sekali roti yang dibuat ibu panti asuhan. Sampai-sampai kau merengek meminta milikku. Setelah ku berikan, terkadang kau malah.....ahh.....anak-anak nakal lainnya mengambil paksa darimu. Aku masih ingat Chan, kamu menangis meratap sendirian di bawah pohon tempat biasa kita main, sampai sore. Membuat aku khawatir. Hah, kau merepotkan sekali ketika kecil. Tapi aku tahu sebenarnya kau tidak ingin aku menghajar anak-anak itu. Makanya kau bersembunyi." terangnya sambil memandang penuh makna foto semua anak-anak di panti waktu itu. Sorot mata yang sedih.

Ada perasaan rindu sekaligus sesak karena haru. Anak-anak terbuang dan ditinggalkan. Salah satu hal kejam yang terjadi dihidupku yakni menjadi yatim piatu. Sendirian. Tuhan, aku ingin merasakan hangatnya pelukan seorang ibu dan nyamannya pangkuan seorang ayah.

"Hei, cepatlah ingat. Aku tak bisa terlalu lama berada di sampingmu. Aku juga punya kehidupan" ejek Kak Suho membuatku kaget bertanya- tanya.

Tahukah, kak bagiku kau adalah keluargaku, ibuku, ayahku, pelindungku. Aku sudah merasa cukup dengan kasih sayangmu.

NIGHTMARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang