Kim Jiyeon - Hong Jisoo

572 46 2
                                    

Hong Jisoo berdiri di depan pintu sebuah kamar, perlahan tangannya bergerak untuk membuka pintu kamar tersebut. Matanya tertuju pada pojok ruangan, terlihat seorang gadis yang sangat berantakan, tangannya memeluk kedua lututnya erat, serta kepalanya yang bersender pada tembok.

Hong Jisoo berjalan perlahan ke arah gadis itu. "Sampai kapan kau akan terus seperti ini?"

Dia berjongkok di hadapan sang gadis agar dapat melihat dengan jelas wajah gadis yang dicintainya itu.

"Lihatlah sekarang, kau terlihat begitu menyedihkan Jiyeon-ah"

Jiyeon hanya menatap datar pria di hadapannya, tak berniat untuk menggerakkan bibirnya untuk berbicara dengan Jisoo.

"Bangunlah, sudah 2 hari kau tak makan" Jisoo menarik lengan Jiyeon lembut, tapi Jiyeon menarik lengannya dari Jisoo,  tak mau beranjak dari tempatnya.

"Apa kau tak kasihan dengan eomma-mu? Dia sangat sedih melihatmu seperti ini"

Jiyeon tak bergeming, tatapannya kosong.

"Lalu, apa kau juga tak memikirkan perasaanku? Apa kau tak bisa melepaskan Taehyung? Dia sudah memiliki wanita lain Jiyeon-ah"

Masih tak ada jawaban Jisoo berdiri. "Kalau kau terus seperti ini aku akan memberi pelajaran pada Taehyung"
Dia berbalik hendak meninggalkan kamar Jiyeon sebelum sebuah suara menghentikan langkah kakinya dan membuatnya menoleh ke belakang.

"Jisoo-ya" Jiyeon berdiri menatap pria di hadapannya.

"Wae?"

"Jangan lakukan itu"

"Aku harus melakukannya, bagaimanapun juga, dia yang membuatmu seperti ini" Jisoo kembali berbalik melangkahkan kakinya.

Sepertinya dia serius dengan ucapannya kali ini, dia sudah terlalu kecewa pada Kim Taehyung, sahabatnya yang membuat Jiyeon seperti ini.

_Flashback_

Jiyeon mendengus menatap layar ponsel-nya, entah sudah berapa kali Jiyeon menghubungi Taehyung.
Dirinya kini berada di sebuah restoran, sudah satu jam lebih dia menunggu seorang yang bernama Kim Taehyung itu.

Jiyeon menghembuskan nafasnya kasar. "Padahal dia yang menyuruhku datang"

"Eonnie!"

Jiyeon menoleh ke sumber suara, matanya menangkap seorang gadis yang bernama Ryu Sujeong sedang berjalan kearahnya, tapi kenapa dia dengan Taehyung?

Jiyeon tahu dengan jelas kalau Sujeong adalah mantan kekasih Taehyung.

"Apa kita membuatmu menunggu lama?" Sujeong duduk dihadapan Jiyeon dengan Taehyung disampingnya.

Jiyeon hanya diam menatap Taehyung, meminta penjelasan padanya.

"Aku kesini untuk meminta maaf, aku tau ini pasti berat bagimu, tapi aku dan Taehyung sudah berpacaran lagi"

Jiyeon masih diam menatap Taehyung yang tak bersuara.

Sujeong mengalungkan tangannya pada lengan Taehyung. "Sebenarnya kita masih saling mencintai, tapi mungkin saat itu kita lebih mementingkan ego"

Taehyung hanya diam seakan membenarkan perkataan Sujeong. Jiyeon tak mampu menahannya lagi, ingin sekali ia menangis sekarang. Hatinya terasa sesak saat ini, meskipun dia dan Taehyung baru 4 bulan menjalin hubungan, tapi dia sangat mencintai Taehyung.

"Terimakasih sudah membuatku dan Taehyung oppa menyadarinya"

_Flashback End_


"Jisoo-ya, kumohon" tangan Kei menahan lengan Jisoo, menatap matanya lekat, tampak sebuah kesedihan didalamnya.
Jisoo hanya menatap Jiyeon, dia merasa bersalah padanya karena tak bisa melakukan apapun saat Jiyeon seperti ini.

"Kenapa kau selalu seperti ini?" Tanya Jiyeon.

"Kenapa kau bertahan dengan cintamu yang tak pernah ku balas?" Matanya mulai berair, membuat Jisoo menatapnya sendu dan memegang kedua pergelangan tangan Jiyeon.

"Kenapa kau masih peduli padaku? Carilah wanita lain yang lebih baik daripada aku Jisoo-ya" Kini air mata Jiyeon melesat begitu saja melewati pipinya.

"Aku akan mencarinya saat aku sudah dapat memastikan kalau kau bahagia" Tangan Jisoo dengan lembut mengusap air mata Jiyeon.

Jiyeon tersenyum, bagaimana bisa Jisoo selalu mementingkan kebahagiaan Jiyeon daripada kebahagiaannya sendiri? Mungkin Jisoo adalah orang yang tepat untuk Jiyeon.

"Kalau begitu buatlah aku bahagia"

Jisoo menatap Jiyeon tak mengerti.

"Bahagiakanlah aku mulai sekarang Hong Jisoo"
"Aku ingin bersamamu" lanjutnya.

Jisoo tersenyum mendengar perkataan Jiyeon "Benarkah? Kau ingin bersamaku?"

"Eum"

"Menikah denganku?" Tangannya kembali menggenggam pergelangan tangan Jiyeon erat.

Jiyeon hanya menganggukkan kepalanya.

Lagi-lagi Jisoo hanya tersenyum menatap Jiyeon, gadis yang berhasil mengambil hatinya empat tahun yang lalu saat dibangku SMA. Tiba-tiba sebuah pertanyaan muncul dibenaknya. "Kenapa kau ingin bersamaku? Bahkan kau belum mencintaiku Jiyeon-ah"

"Itu tugasmu"

Jisoo dibuat bingung oleh jawaban Jiyeon atas pertanyaannya. Jiyeon terkekeh pelan melihat ekspresi Jisoo yang terlihat kebingungan.

"Tugasmu mengajarkan aku untuk mencintaimu Hong Jisoo"

Jisoo memeluknya erat, mengusap puncak kepala Jiyeon lembut. Ya! Jisoo sangat senang sekarang, selama ini penantiannya tak sia-sia, karena sekarang gadis yang dicintainya itu sudah menjadi miliknya.
Jiyeon memejamkan matanya merasakan hangatnya pelukan Jisoo, lalu kedua tangannya bergerak membalas pelukannya.
Bagi Jiyeon ini adalah keputusan terbaik, dia tak ingin berlarut dalam kesedihan yang diberikan Taehyung untuknya, saat ini Jiyeon sadar betapa tulusnya seorang Hong Jisoo, sudah saatnya dia menatapnya dan membalas perasaannya.

Jisoo melepaskan pelukannya. "Lihatlah dirimu, kau sangat jelek"

Jiyeon hanya mempoutkan bibirnya mendengar ucapan Jisoo.

"Rambutmu juga sangat kusut, bukan seperti Jiyeon yang ku kenal" Ucap Jisoo dengan nada mengejek.

Jisoo tertawa melihat gadisnya yang saat ini merajuk.
"Walau begitu aku tetap mencintaimu"
Lagi,
Jisoo memeluk Jiyeon.
Mungkin mulai sekarang, kegiatannya bertambah satu:memeluk Jiyeon:

"Sekarang ayo makan, eomma-mu menunggu dibawah" Jisoo menggenggam tangan Jiyeon menariknya keluar dari kamar.

Jiyeon menghentikan langkahnya. "Tapi rambutku"

Jisoo berbalik, tangannya bergerak merapikan rambut Jiyeon, setidaknya Jiyeon tak seberantakan tadi.

"Kajja"

.
.
.

FIN
.
.
.

Menerima kritik dan saran 😂
Maklumin aja kalo belom ada feelnya 😭😭 maafkan aku yang pemula iniii


~Vomment juseyo~

Kei WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang