2

4.8K 274 4
                                    

PUBLISH!!!

Readers jangan lupa untuk VOTTE dan COMMENT yaaa...




HAPPY READING!!!







***

Tak terasa sudah 6 bulan Celline menjadi siswi di SMA GVN JAKARTA. Selama itu pula semua siswa siswi tau gimana perilaku dari Celline. Celline tidak jauh berbeda dengan Prilly, yaitu bad girl. Tapi itu semua hanya kedok semata dihadapan semua murid. Sifat mereka yang sebenarnya berbanding terbalik dengan image mereka disekolah. Tapi Prilly masih bisa mengontrol sifat dan sikapnya berbeda dengan Celline yang lepas control.

Sekarang para siswi SMA GVN JAKARTA sedang dihebohkan dengan kedatangan siswa pindahan dari Jerman yang dikabarkan tampan seperti dewa yunani.

"Queen lo tau ga ada siswa pindahan ganteng cuy" cerita Putri dengan hebohnya

"Ga tau. Lagian seganteng apa sih dia sampe pada heboh banget" ucap Celline cuek

Celline menoleh kebelakang "Eh mana tugas gue" ucap Celline pada cewek yang duduk dibelakang Putri.

"Ini Cell" Nadya memberikan buku tugas Celline dengan takut tanpa menatap Celline

"Good. Ada gunanya juga lo disini" ucap Celline sinis

"Kebiasaan deh lo tugas ga pernah ngerjain sendiri" omel Putri pada Celline

"Yaelah dianya aja ga keberatan kenapa lo yang ribet"

Kelas yang tadinya bising tiba-tiba hening saat Bu Rita datang.

"Selamat pagi anak-anak"

"Pagi Bu"

"Oke kita kedatangan murid baru, kamu silahkan masuk" titah Bu Rita pada murid baru tersebut

"Terima kasih Bu. Kenalin nama gue Geralindio Syarief, panggil aja Ali, gue pindahan dari Jerman. Semoga kita bisa berteman baik" jelas siswa baru bernama Ali

"Ali silahkan duduk dibangku yang kosong" Bu Rita menunjuk bangku kosong yang berada disebelah Nadya. Tanpa disuruh dua kali Ali langsung berjalan ke bangkunya.

"Boleh juga tuh cowok buat target selanjutnya" bisik Celline pada Putri. Putri yang paham maksud Celline hanya menggelengkan kepala.

Sementara ditempat duduk Ali "Hai gue Ali" sapa Ali pada Nadya

"Aku Nadya" sahut Nadya tanpa menatap Ali karena dia merasa takut

"Yang ngajak ngomong disini loh bukan didepan" Nadya pun langsung menoleh kearah Ali dan langsung memandang kedepan kelas dimana Bu Rita sedang menjelaskan materi.

Semua murid kembali memerhatikan apa yang dijelaskan oleh Bu Rita, tapi tidak dengan Celline, ia sedang memikirkan bagaimana caranya supaya Ali bisa jadi miliknya.

Tak terasa bel istirahat telah berkumandang, anak-anak telah bubar untuk mengisi perutnya. Ali yang belum tau tentang sekolah barunya pun bingung, dan ia juga harus keperpustakaan untuk mengambil buku pelajarannya.

"Em Nad, boleh minta tolong untuk nganter gue ke perpustakaan. Gue belum tau tentang ini sekolah" ucap Ali dengan nada memohon

"Eh.. i..iya boleh" ucap Nadya dengan gugup karena murid baru yang sedang dibicarakan banyak siswi meminta dirinya untuk mengantarnya.

Ali dan Nadya berjalan menuju perpustakaan, disepanjang perjalanan banyak yang mencibir Nadya, seperti

'itu cupu apa coba berani banget dia deketin anak baru itu'

'punya nyali juga dia jalan bareng anak baru yang ganteng itu'

'liat deh pas ya kaya majikan sama pembokat'

Begitulah sebagian cibiran dari siswi SMA GVN JAKARTA.

Sementara dikantin Celline, Putri, Prilly dan Dinda sedang menghabiskan waktu istirahat mereka dengan mengisi perut dan berbincang-bincang. Meskipun banyak mata para siswa yang menatapnya lapar, siapa yang yang ditatap kalau bukan Prilly dan Celline. Tapi semua godaan tertuju pada Celline, karena semua siswa tau kalau Prilly sudah mempunyai pacar dan pacar Prilly adalah ketua basket yang bisa dibilang ganteng dan digilai banyak cewek tapi hanya satu yang dapat meluluhkan hatinya.

"Hai sayang" sapa Mario

"Hai, kamu lama banget sih" ucap Prilly dengan cemberut

"Maaf sayang tadi nungguin Adit lama ngerjain tugasnya" ucap Mario dengan menunjuk Adit yang sekarang sudah duduk disamping sang kekasih.

"Anak setan lo. Enak banget lo berdua langsung pacaran" omel Mario pada Adit dan Dinda. Dan diomelin bukannya takut malah cengengesan. Putri dan Celline yang berada disitu hanya geleng kepala karena mereka sudah sering lihat adegan seperti ini. Tapi tiba-tiba mata Celline melihat dua sosok manusia yang tak asing baginya, setelah meneliti lebih dalam lagi ternyata benar yang dilihat Ali bersama cewek culun itu. Ya Ali dan Nadya kini berada dikantin setelah mengambil buku diperpustakaan. Putri yang merasa aneh dengan Celline pun mengikuti arah pandang Celline dan seketika matanya membulat sempurna melihat itu.

"Queen lo ngapa diam aja?" Tanya Mario

"Gapapa. Udah gue duluan" pamit Celline langsung beranjak dari kursinya. Celline berjalan menuju taman belakang sekolah yang sepi karena taman ini jauh dari manapun makanya jarang yang ada kesini. Ia sering kesini jika malas untuk masuk kelas atau ingin sendiri.

Bel masuk telah berbunyi 10 menit yang lalu, tetapi Celline tetap ditempat tak bergerak sedikitpun. Ia merasa sangat malas untuk kekelas tetapi tiba-tiba ia bangkit dan berjalan menuju kelas karena teringat ada ulangan, bukan karena ia peduli dengan ulangan melainkan peduli dengan sahabatnya Putri karena ia tau Putri takan bisa mengerjakannya tanpa dirinya.

Saat sudah didepan pintu ia langsung masuk tanpa permisi dan langsung duduk ditempatnya.

"Akhirnya lo nongol juga. Gue udah frustasi sama ini soal Queen" bisik Putri. Tanpa banyak omong Celline langsung mengerjakannya, tak butuh waktu lama ulangannya telah selesai dan dikasih ke Putri. Ia mengeluarkan handphonenya dan menyumpal telinganya dengan earphone.

"Celline, kenapa kamu main handphone. Sekarang sedang ulangan" tegur Bu Sinta

"Suka-sukalah" ucap Celline tak acuh. Bu Sinta hanya bisa menggelengkan kepala, sementara Ali yang mendengar menatap Celline tak suka.

Setelah Putri selesai menyalin ulangan Celline, Celline pun langsung jalan kedepan dan menyerahkan kertasnya pada Bu Sinta setelah itu ia langsung keluar kelas. Semua murid sudah biasa tapi tidak dengan Ali, Ali hanya membatin 'paling juga salah semua, mana mungkin cewek kaya dia bisa ngerjain soal yang susah begini'.

Setelah Bu Sinta memeriksa hasil ulangan Celline "Anak itu meskipun malas tapi nilainya selalu bagus" saat Bu sinta mengucapkan itu Ali sontak terkejut tak percaya.









Sampai disini dulu ceritanya..

29 Desember 2016

Salam Manis

'CB'

Status PaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang