PUBLISH!!! 2 part sekaligus dalam sehari... WOW!!
Readers jangan lupa untuk VOTTE dan COMMENT yaaa...
HAPPY READING!!!
Setelah semua selesai Ali dan Nadya beranjak untuk kembali kekelas. Disepanjang koridor Ali selalu menggenggam tangan Nadya. Banyak pasang mata yang melihatnya tidak suka. Dan salah satu dari mereka adalah Celline. Celline yang sudah emosi langsung menghampiri Ali dan Nadya diikuti dengan Prilly, Putri, dan Dinda. Ia langsung menarik lengan Nadya hingga genggamannya dengan Ali terlepas.
"Lo ga bisa dikasih tau secara baik-baik ya!!" bentak Celline
"Ngapain sih lo masih deket-deket sama Ali pake acara pegangan tangan segala. HAH!! Maksud lo apa kaya gitu biar ga pandang sebagai anak cupu lagi" bentak Celline makin menggebu-gebu tapi Nadya hanya bisa menunduk takut
Ali yang sudah lelah melihat semua ini pun menarik tangan Nadya hingga tubuh Nadya terhuyung kebelakang dan menubruk dada bidang Ali. Celline yang melihatnya makin terbakar emosi.
"Apa hak lo ngelarang dia buat dekat sama gue?!" bentak Ali balik
"Sekarang lo denger baik-baik. DIA NADYA SEKARANG CEWEK GUE!!" ucap Ali dengan lantang. Celline yang mendengarnya menggeram kesal
"Kamu itu cuma 'milik' aku Li" bentak Celline tak mau kalah
"Heh gue ga pernah jadi milik lo, gue Cuma MILIK NADYA" ucap Ali
Celline yang sedang kesal tiba-tiba terlintas ide yang sangat cemerlang.
"Dia bisa milikin lo asal dia bisa ngalahin gue dilomba yang diadain sekolah. Dan kalo gue yang kalah gue ga bakal lagi ganggu dia dan hubungan kalian tapi kalo gue yang menang lo jadi milik gue dan putusin dia" tawar Celline dengan menyeringai
"Oke gue setuju. Lagi pula orang kaya lo bisa apa sih, lo tuh cuma sampah masyarakat yang ga berguna jadi gue yakin lo pasti kalah" ucap Ali dengan nada mengejek
"Wih bakal seru nih lomba. Semua pada dengerkan kalo nanti bakal ada lomba didalam lomba. Eh tapi inget ya dilomba di lomba ini diharuskan memakai alat musik" ucap Dinda dengan hebohnya
"Iya Te pasti lomba nyanyi kali ini seru banget" sahut salah satu siswi
Setelah kejadian itu Nadya terlihat murung, ia memikirkan bagaimana memenangkan lomba itu sementara nyanyi saja ia tak bisa, bukan tak bisa hanya saja suaranya tak bagus.
"Udah jangan terlalu dipikirin. Aku yakin kamu pasti menang" ucap Ali memberi semangat
"Tapi Li aku ga bisa nyanyi apalagi main alat musik" ucap Nadya sedih
"Nanti aku ajarin main alat music"
Sementara diruang music Celline dan yang lain sedang berkumpul dan membahas masalah yang tadi.
"Aduh sumpah gue tadi udah pengen ketawa pas Ali ngomong kaya gitu. Dia belom tau aja siapa Queen sebenarnya" ucap Dinda
"Iya Ka. Sih Ali enak banget ngeremehin Queen" timpal Putri
"Tapi sumpah ya gue rasanya pengen potong tuh lidah. Enak banget bilang adik gue sampah. Queen kayanya gue kurang setuju kalo lo sama dia" ucap Prilly
"Udahlah sayang biar Queen yang menentukan" timpal Mario
"Kita liat aja nanti pasti Ali bakal berpaling ke Queen-ku" ujar Adit
"Ka, kalo gue kalah, gue bakal nyusul Mom dan Dad ke London" ucap Celline tiba-tiba
"Gue yakin lo pasti menang. Mana Queen yang ambisius" yakin Prilly
"Yakan kalo gue kalah, lagian kalo gue kalah terus masih disini susah buat lupain sih Ali" adu Celline
"Oh jadi adik ipar udah beneran jatuh cinta nih" goda Mario
"Apaan sih Ka gajelas dah lo"
"Ciyee Queen kita lagi kasmaran" goda Dinda
"Aaaa Ka Prilly aku digodain sama mereka" rajuk Celline dengan manja. Mereka semua terbahak karena puas menggoda Celline sementara Celline mencebikkan bibirnya
***
Tak terasa lomba tinggal seminggu lagi. Selama 2 minggu kemarin Nadya terus berlatih bersama Ali meskipun agak sedikit sulit karena Nadya harus belajar dari awal baik main alat music ataupun bernyanyi. Sementara Celline ia sama sekali tidak latihan, ia pasrah akan hasilnya nanti.
Seperti hari ini Celline berada dikamarnya sedang memainkan handphone. Karena bosan dengan hanphone akhirnya Celline mengambil gitar disudut kamarnya dan duduk disofa. Ia memetik gitar dan menyanyikan lagu Almost Is Never Enough.
I like to say we gave it a try
I like to blame it all on life
Maybe we just weren't right
But that's a lie, that's a lieAnd we can deny it as much as we want
But in time our feelings will show
Cause sooner or later
We'll wonder why we gave up
The truth is everyone knowsAlmost, almost is never enough
So close to being in love
If I would have known that you wanted me
The way I wanted you
Then maybe we wouldn't be two worlds apart
But right here in each others armsAnd we almost, we almost knew what love was
But almost is never enoughIf I could change the world overnight
There'd be no such thing as goodbye
You'll be standing right where you were
We'd get the chance we deserve
Try to deny it as much as you wantBut in time our feeling will show
Cause sooner or later
We wonder why we gave up
The truth is everyone knowsAlmost, almost is never enough
So close to being in love
If I would have known that you wanted me
The way I wanted you
Then maybe we wouldn't be two worlds apart
But right here in each others arms
Yeah we almost, we almost knew what love was
But almost is never enoughSampai sini dulu yaa..
Ciyee besok tahun baru..
Semoga semua harapan ditahun 2017 akan tercapai yaa. Amin30 Desember 2016
Salam Manis
'CB'

KAMU SEDANG MEMBACA
Status Paksa
Novela Juvenil"GUE BENCI LO" "SORRY GUE CINTA SAMA LO" HAPPY READING!!