Aduuh,ini cerita lebay banget yaa 😂
Maaf yaa kata-katanya nggak beraturan, soalnya gue nggak bisa ngerangkai kata-kata romantis.
Dan maaf banyak kata-kata yang mungkin alay yang buat kalian geli(gue aja kadang geli baca tulisan gue 😂😂), maklum penulis abal-abal...gue nulis juga kalau lagi mood doang, jadi maaf(lagi) kadang publish cepet kadang lama yaa(sok banget yaa gue, kaya ada aja yang nunggu ni cerita 😂)***
Author povAileen sekarang ada ditaman dekat rumahnya, menikmati udara segara dipagi hari.
'Akhirnya bisa libur juga' batin Aileen sambil menarik nafas dalam-dalam dan memejamkan mata menikmati suasana pagi hari, seharusnya jatah libur Aileen kemarin tapi karena akhir bulan dia harus tetap ke Rumah Sakit.
Setelah puas menikmati udara segar, Aileen beranjak pulang kerumahnya.
"Assalamu'alaikum "ucap Aileen saat masuk rumah, dia melihat bundanya sedang menyiapkan sarapan.
"Wa'alaikumsalam, nggak ketemu ayah sama abangmu Ai? "
"Nggak ada bun, ada yang bisa Ai bantu bun? "
"Nggak ada Ai, ini bunda tinggal nyiapin minum aja kok"
"Ooo, yaudah bun...Ai mau mandi dulu yah bun..."kata Aileen dan segera beranjak menuju kamarnya.
Setelah beberapa menit bersih-bersih Aileen turun kebawah untuk sarapan, dan ternyata disana sudah ada ayah dan abangnya yg juga sudah rapi dengan pakaian kerjanya.
"Ayah sama abang masuk pagi lagi? "tanya Aileen
"Ayah sebenarnya sih masuk siang tapi karena nanti malam ada acara jadi ganti shift"jawab Ayahnya.
"Emang acara apa yah?"tanya Aileen penasaran.
"Ada deeh, kepo kamu dek"kata Indra
Aileen menatap sebal kearah Indra.
"Indra jangan goda adikmu"kata ayah, Aileen tersenyum penuh kemenangan kearah Indra.
"Pokoknya malam ini ada acara,keluarga sahabat ayah mau kesini...jadi, nanti kamu bantu bunda masak makan malam, kamu liburkan hari ini? "Lanjut ayah."Iya ayaah"
"Yaudah sekarang ayo kita sarapan dulu"kata bunda.
***
Di lain sisi dirumah keluarga Wiratama.
"Kamu nanti pulangnya jangan terlalu sore ya nak"kata Rina--mama Sakha--
"Emang aku harus ikut yah ma?"tanya Sakha malas, karena dia tau ini tidak jauh-jauh dari perjodohan.
"Ya iyalah, kan kakak yang mau dijodohin"sela Dinda--adik Sakha--santai, sambil memakan sarapannya.
Sakha menatap tajam kearah adiknya itu, sedangkan Dinda tetap santai memakan sarapannya tanpa peduli akan tatapan mengancam kakaknya.
"Papa yakin kalau yang ini kamu nggak akan nolak, malah mungkin kamu mau bawa ke KUA sekalian"kata Andre--papa Sakha--sambil tersenyum jahil kearah Sakha,mamanya hanya tersenyum kearah Sakha, sedangkan Dinda terkikik.
(Lagi) Sakha menatap Dinda tajam dan(lagi) Dinda cuek-cuek aja."Kakak berani taruhan sama Dinda? Kalau apa yang dibilang papa itu bener kakak harus kasih Dinda handphone yang baru kakak beli itu, gimana?"tantang Dinda.
"Oke, tapi kalau nggak kamu harus bantu kakak di RS buat laporan keuangan RS bulan ini"kata Sakha, Dinda memang kuliah jurusan Akuntansi semseter 5,tapi dia sering mebantu di RS keluarganya.
"Oke deal"jawab Dinda, sambil mengulurkan tangannya kearah Sakha sebagai tanda sepakat, orang tua mereka saling pandang, heran melihat tingkah anak mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter Dan Apoteker
SpiritualDokter dan Apoteker Bukankah itu pasangan yang sangat pas? Si Dokter menulis resep dan Si Apoteker yang akan mengerjakan resep. Dan inilah kisah Si Dokter dan Si Apoteker