Chapter 2

224 16 1
                                    

Seiring berjalannya waktu, kini Aisyah sudah naik ke kelas XI. Dan dia sangat tidak menyangka saat upacara pertamanya setelah masuk sekolah gurunya mengumumkan bahwa,

"Rangking satunya adalah... Aisyah Fitriani"

Diapun sangat terkejut, seumur hidup baru kali ini ia mendapat peringkat di sekolahnya.

*******

Aisyah berjalan ke semua kelas XI, dia ingin tau dia masuk kelas apa. Dan ternyata ia masuk kelas XI IPA 1, yang disitu juga tertuliskan nama Fahri Maulana. Tertulis juga nama Dila Amandita. Betapa senangnya hati Aisyah.

*******

Hari ini rutinitas pelajaran seperti biasa sudah dimulai. Aisyah menjadi lebih semangat lagi belajarnya, ia tak mau nilainya turun.

"Silakan kalian bergabung dengan kelompok masing-masing" kata Bu Guru memberi tugas kelompok.

Aisyah berjalan menghampiri kelompoknya yang sudah bergerombol dibelakang.

"Permisi.." ucapnya saat ia melewati meja yang bertemu dengan kursi yang diduduki seorang pria karena memang tidak ada jalan lain. Pria yang tak lain adalah Fahri itu menoleh, betapa deg-degannya Aisyah saat mata Fahri menatap Aisyah dan pandangan mereka bertemu. Membuat Aisyah salah tingkah dan mengalihkan pandangannya.

"Astaghfirullah, ini dosa" batinnya, yang terus diulang sampai beberapa kali.

Namun sejak saat itu Fahri mulai memperhatikan Aisyah.

*******

Di taman belakang rumahnya, Fahri terus memainkan ponselnya. Sesekali ia mengetik sesuatu, namun dihapusnya lagi, seperti itu terus dilakukan berulang-ulang.

Dan akhirnya hanya tertulis kata,

"Hai" lalu dikirimkan ke kontak bbm yang bernama Aisyah Fitriani.

Di tempat yang berbeda, Aisyah sedang menulis diary dimeja belajarnya.

"Ternyata benar, cinta itu membuat orang bahagia. Namun cinta juga bisa merusak iman." tulisnya.

"Kling.. Kling.."

Mendengar ponselnya berbunyi, ia lalu beranjak dari meja belajar dan mengambil ponselnya dikasur. Ia membuka ada 1 pesan bbm. Dan betapa bahagianya Aisyah saat ia membaca nama Fahri Maulana di layar ponselnya.

Ia men-screenshot pesan itu, sebagai moment tak terlupakan.

Lalu ia mengetik,

"Iya?" yang langsung ia kirimkan. Setelah itu, Aisyah menggigit jarinya mencoba menahan rasa bahagianya, namun ia tak bisa menahannya, ia melompat-lompat sendiri ditempat tidurnya.

Fahri sudah membaca pesannya, membuat Aisyah tak sabar menanti balasannya.

Disisi lain, Fahri terus memegang ponselnya yang masih tertulis nama 'Aisyah Fitriani' dan kata 'iya?' dengan bola mata mengarah ke samping atas. Ia bingung, apa yang harus ia katakan. Karena saking bingungnya, dan tidak bisa berkata apa-apa, akhirnya Fahri hanya mengetik,

"Follow instagramku dong" dan dikirimnya.

"Setidaknya bisa mengurangi rasa kangenku sama kamu, Syah" ucap Fahri dalam hati.

"Aku gak nyangka, secepat itu aku jatuh cinta sama kamu. Sampai saat ini baru kamu yang bisa bikin aku jatuh cinta. Seorang cewek yang pinter, cantik, dan selalu ceria." tambahnya yang diikuti tawa kecil.

"Aku takut kamu gak suka sama aku. Cewek pinter dan cantik kayak kamu pasti carinya juga cowok yang pinter dan tampan. Sedangkan aku.." ia tak melanjutkan ucapannya dalam hati karena suara ponselnya yang berdering telah menghentikan lamunannya. Ternyata ia mendapat pesan yang berisi,

"Kuota anda sudah habis" membuat Fahri tertegun dan mengobrak abrik rambutnya kesal karena ia belum menerima balasan dari Aisyah.

Sedangkan reaksi Aisyah saat mendapatkan balasan dari Fahri,

"Hahh? Gitu doang?" teriaknya kelepasan kaget membuat Ibunya yang sedang masak mengkhawatirkannya.

"Kamu kenapa Syah?" tanya Ibu dari dapur yang lumayan dekat dengan kamar Aisyah.

Lalu Aisyah membungkam mulutnya sendiri dan melepaskannya lagi.

"Tidak apa-apa, Bu" jawabnya disusul dengan tawa kecil.

Aisyah kembali menatap ponselnya dan mengetik,

"Oke, tapi follback terus spamlike ya, awas kalau enggak, aku unfoll" balas Aisyah mencoba sok akrab. Namun centang. Membuat Aisyah membuka lebar matanya didepan layar hp.

"Kamu ngapain melototin hp? Memangnya kamu pikir hp nya akan takut?"

Tiba-tiba suara Ibu yang sudah berada didepan pintu kamar mengagetkannya. Aisyah kemudian tersenyum menahan malu.

"Ini Bu, hpnya itu.. Anu" jawabnya mikir.

"Hpnya itu sinyalnya jelek banget, kan bikin emosi" tambahnya menutupi rasa malu sebelum Ibu beranjak kembali ke dapur.

Aisyah kemudian menutup pintu kamarnya dan kembali lagi ke tempat tidur.

"Mungkin sekarang Ibu khawatir anak bungsunya ini akan masuk rumah sakit jiwa" gumamnya yang kemudian ia memutarkan bola matanya 360°.

********

Waktu terus berjalan, selama 1 setengah bulan mereka sekelas dan kurang lebih satu tahun Aisyah menyukai Fahri, baru sekali itu Fahri dan Aisyah berkomunikasi. Setiap hari bertemu bahkan sekelas, tapi saat berhadapanpun mereka tidak saling bicara karena mereka berdua merasa canggung satu sama lain.

*****

Makasih yang udah sempetin baca.
Ini cerita pertamaku.
Maaf kalau ceritanya membosankan, maklum baru pemula.
.
Jangan lupa vote+koment kritik dan saran ya.

Actually, What is Love? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang