Chapter 2

76 4 0
                                    

Awalnya keadaan didalam mobil itu baik-baik saja sampai tiba-tiba Justin merasa ada yang salah dengan mobil yang tengah ibunya kendarai itu. Justin yang duduk di kursi belakang tiba-tiba melonjak kaget saat Pattie -ibunya menginjak rem mobil tiba-tiba tapi justru mobil itu tidak berhenti malah lajunya semakin tidak teratur.

"What the heck you doing! Are you gonna kill both of us this fuckin car,Pat?Oh How a sweet mum." ceracau Justin sambil mendelik sinis ketika tiba-tiba ibunya itu mengerem mobil mendadak tapi rem itu tidak berfungsi yang malah membuat Pattie makin kalang kabut dan membuat Justin terlonjak dan kepalanya terbentur jok depan. Pria itu menggeram jengkel tak memperdulikan ibunya yang tengah kalang kabut di depan.

"Justin,watch your mouth son. Im your mom. Where is your attitude?Dont you see that i had trouble with this fuckin car? Dont blame me." balas Pattie menatap putranya tajam. Justin memalingkan wajahnya menatap kearah lain daripada melihat wajah ibunya yang mengerikan itu.

Hening sesaat.

"Justin sepertinya ada masalah dengan rem mobilnya " ucap Pattie tiba-tiba saat ia mulai merasa memang ada sesuatu yang janggal dengan mobilnya apalagi tadi saat ia tidak bisa mengerem mobilnya,seperti memang ada masalah.

Sementara Justin sama sekali tidak mendengarkan ibunya,ia memilih menulikan telinga dan ia malah melihat keluar jendela mobilnya dan mendapati seorang gadis yang tengah berlari masuk kedalam hutan yang berada dibelakang mobil itu.

Sosok itu semakin lama semakin menjauh seiring dengan mobil Justin yang melaju semakin cepat.

Justin terus mengamati sosok gadis berambut coklat tebal itu,ia memang tak dapat melihat wajahnya tapi sepertinya dia gadis yang menarik untuk jadi mainan Justin selanjutnya.

Justin menyeringai licik memikirkan hal itu,saat sosok itu kemudian mulai hilang dari pandangannya Justin kembali menoleh kedepan lalu tanpa ia duga tiba-tiba ia terlonjak lagi,kali ini lebih parah dari yang pertama dan sialnya lonjakan itu bukan sekali tapi dua kali,tiga kali, dan seterusnya sampai Justin merasa tiba-tiba kepalanya berdenyut nyeri..

******

Pattie terus berusaha mengendalikan setir mobilnya sekeras tenaga agar ia tak menabrak apapun yang ada di depannya tapi itu semua terlambar saat tiba-tiba Pattie kehilangan kendali membuatnya menabrak apapun yang ada di depannya membuat lonjakan-lonjakan yang dirasakannya. Ia memaki rem sialan yang tiba-tiba blong itu. Kenapa harus pada saat seperti ini? Sialan. Bagaimana ini?

Pattie sudah tidak bisa lagi mengendalikan setirnya saat tiba-tiba sebuah mobil melaju didepannya.

Dan hal terakhir yang diingatnya bahwa ia hampir saja menabrak mobil didepannya itu kalau saja ia tidak membanting setir dan memutar paksa mobilnya hingga menabrak sebuah pohon yang ada dipinggir hutan disisi jalan membuat kepalanya terpental kedepan dan membentur keras setir mobil dan sebelum Pattie benar-benar tak sadarkan diri,wanita itu dapat mendengar jelas teriakan Justin yang memanggilnya.....

Mum....

Justin memanggilnya Ibu,dalam kesakitan Pattie bisa mendengar suara itu dengan jelas. Itu suara putranya dan ia tersenyum sebelum benar-benar tak sadarkan diri.

Mum...

Justin memanggil ibunya lirih,memastikan apakah ibunya itu baik-baik saja atau tidak.

Tapi tak ada jawaban.

Pria itu memegang pelipisnya yang terasa berdenyut nyeri "Argh..shit." umpatnya saat merasakan cairan merah kental mengalir dari pelipis. Benturan keras tadi membuat kepalanya terbentur jok depan hingga terasa berdenyut nyeri begini.

Dengan sisa tenaganya Justin mendorong pintu mobil itu hingga terbuka kemudian ia bangun dan berusaha berjalan dengan tergapah-gapah keluar dari mobil.

Flying Without WingsWhere stories live. Discover now