Bab 05
Arjuna : Lo di rumah?
Membaca notifikasi LINE darinya membuat kening Kaya berkerut. Ia juga kaget melihatnya karena jarang sekali Juna mengirim pesan selain membahas soal tugas dan ulangan. Kaya yang sedang tiduran di sofa ruang tengah mengerang pelan sembari memiringkan badannya. Ia baru selesai mandi sore tapi rasanya masih mager dan belum fresh. Tapi setidaknya daerah bibirnya tidak lembab karena ia tidak harus memakai masker saat di rumah. Saat sudah menemukan posisi nyaman, jemarinya mulai mengetuk layar ponselnya.
Kayaaa : Iya. Kenapa?
Baru saja pesan balasan Kaya terkirim, tapi sudah dibaca oleh Juna dalam waktu kurang dari tiga puluh detik.
Arjuna : Sibuk?
Arjuna : Oh, pasti lowong nih. Malam minggu jones ngurung diri di rumah dah
Kayaaa : Engga
Kayaaa : Jun, mau gue beliin kaca gk?
Arjuna : Bantuin gue ya
Arjuna : Gue dsrh emak nyari kado buat adek gue, cewek. Bsk dia ultah. Tapi gue buntu nyari paan
Arjuna : Masa iya gue ksh hotwils. Adek gue cewek bgt gk mungkin mau
Kayaaa : Yakalo bingung blg aja ke emak lo kalau lo bingung nyari kado paan
Arjuna : Udeh. Gue malah diomelin, trs gue dsrh tanya mantan. Ykali
Kayaaa : Yaudah tanya tinggal tanya. Sekalian menyambung tali silahturahmi ma mantan.
Arjuna : Hmmm
Arjuna : Keburu kemaleman. Lo mau nemenin gue nyari pa gk? Klo gk gue tanya yg lain nih
Kaya terdiam sejenak. Tawaran Juna boleh juga. Lagipula ia benci berada di rumah terus, mendengar gosip artis terbaru yang tidak ada habisnya dan suka mengiris hati. Seengaknya ia bisa keluar rumah untuk mencari udara segar.
Kayaaa : Iya gue bantuin
Arjuna : Send lokasi. Gue ksitu skrg
***
Juna sudah tiba di depan rumah Kaya dengan motor matic-nya. Dari sela-sela gerbang tinggi rumahnya, Kaya menatap Juna dari atas ke bawah. Cowok itu terlihat berbeda dengan setelan pakaian santainya. Juna yang kadang ngeselin tiba-tiba berubah menjadi keren di mata Kaya.
Jantungnya berdegup kencang ketika Juna turun dari motor dan mendekat ke gerbang. Astaga, Kaya! Itu cuma karena dia pakai pakaian kasual: kaos hitam, jaket abu-abu, dan jeans hitam. Ditambah sneakers Nike berwarna putih yang terlihat apik dikenakan oleh Juna.
"Oy, bengong aja lo. Kaget? Apa kecewa karena gue gak jemput lo pake mobil mewah?" tanya Juna. Entah mengapa dari perkataanya, terdengar seperti sedang membandingkan dirinya dengan orang lain.
Kaya cepat-cepat menggeleng dan membuka gerbang rumahnya sedikit. "Ih, eng-enggak bukan gitu." Demi kerang ajaib Spongebob, kenapa ia tiba-tiba merasa grogi bertemu Juna? "Lo keliatan beda," ujarnya malu-malu.
Juna sedikit menunduk menatap Kaya tanpa ekspresi. Baru setelah sepersekian detik ia terkekeh dan berkata, "Jadi tambah ganteng."
Mendengar perkataan Juna, Kaya mencibir. "Ah, udahlah yuk," ajak Kaya sembari berjalan menuju motor Juna. Namun, langkahnya terhenti ketika tas punggung kecilnya ditahan Juna. "Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Masked Girl
Teen FictionKaya selalu menutupi identitas dirinya-terutama wajahnya- dari perhatian orang sekitarnya dengan masker. Khususnya media massa. Ia sangat tidak suka dengan wajahnya. Namun, makin kesini, ia makin tidak betah menggunakan masker tiap kali keluar rumah...