My Fake Girlfriend Is My Enemy

Chapter 7

***

Viona sudah bersiap untuk keluar mencari angin. Dia hanya memakai shortpants, kemeja kotak2 berwarna biru, beanie, dan kacamata hitam.

Viona keluar secara diam2 takut bodygurd nya mengikutinya.

Akhirnya Viona berhasil lolos dari para bodyguardnya.

"So? Where i go now?? Aku bingung!! Atau? Aku ke toko buku saja? Yasudah!" Viona memutuskan untuk ke toko buku, dia berfikir 'daripada ke supermarket, menghambur2kan uang, lebih baik menghabiskan waktu di toko buku untuk membaca sesuatu.'

(At Book Store)

"Welcome to our book's store!" Sambutan hangat dari seorang pekerja di toko buku ini.

Viona hanya tersenyum simpul, lalu mencari buku yg menurut Viona cocok untuk di baca.

Viona sempat bingung. Buku apa yg harus kubaca.

*Debuuukkk*

Suara barang yg jatuh mengaget kan Viona. Viona mengarah ke buku yg terjatuh ternyata buku itu berjudul "Hate Become Love"

"Kurasa ini ceritanya menarik!" Baru saja ia ingin membuka buku nya, tiba2 saja buku itu di ambil seseorang.

"It is mine!" Ternyata dia seorang pria dan pria itu adalah NIALL!

"Ini punya ku!" Viona mengambil kembali buku itu.

"Heh tadi aku lihat ni buku jatuh , so aku yg berhak." Niall mengambil lagi buku nya.

"Yang pegang duluan itu aku!" Mereka saling berebut buku sehingga buku itu koyak menjadi dua.

"kau?? " Viona terkejut , bahkan mereka berdua saling melongo menatapi buku yg koyak itu.

"Astaga?? Apa yg kalian lakukan? Lihat ini? " Suara pemilik toko , mulai terdengar dan dia membentak Niall dan Viona atas apa yg mereka perbuat.

"Ma..maafkan saya tuan!" Ucap Viona gugup, hanya menunduk dan menggigit bibir bawahnya.

"KALIAN HARUS MENGGANTI INI DGN UANG!" Suara pemilik toko semakin melengking membuat Viona takut, tapi tidak dgn Niall ia hanya memasang wajah 'stay cool'

"Ma..maaf tuan! " Viona hanya bisa mengeluarkan kata maaf. Tetapi si pemilik toko menginginkan uang bukan maaf.

"Biar saya bayar. Berapa?" Tanya Niall, yang mengeluarkan uang dari dompetnya.

"£185 segitu saja." Harga tetap yg di berikan pemilik toko kepada Niall. Niall memberikan uang nya sebesar £185, tak lama kemudian Viona keluar tak tau tujuan dan menangis.

"Terimakasih tuan, senang bekerja dgn mu." Ternyata si pemilik toko adalah suruhan Niall, jadi Niall mengetahui Viona ingin masuk ke toko buku, so Niall sudah merencanakan ini sejak awal lalu membayar pemilik toko itu . Niall hanya ingin membuat Viona menangis itu saja, karena dgn membuat Viona menangis dan malu, sikap Viona menjadi baik dan luluh.

"Yeah great!! Thank u! See ya!" Niall keluar dari toko buku, lalu mencari Viona, ternyata Viona sedang duduk memakan Ice cream, yg tempat nya tidak jauh dari toko buku.

***

"Vio?" Niall berdiri di hadapan Viona yg memakan Ice cream nya, dan agak celemotan di bagian bibir nya.

"Ngapain? Belum puas, ngeliat aku gini?" Tanya Viona santai, yg masih melahap ice cream nya.

"aku kesini cuma mau nemenin doang kok, ga lebih. " Niall duduk di samping Viona, Viona memutar badan membelakangi Niall.

"Vio?" Niall memegang pundak Viona, wajah Viona berubah merah mempesona. Dan jantungnya berdekup kencang.

"Lepasin!" Selesai melahap ice cream nya, Viona menepis tangan Niall yg berada di bahunya--Viona--

"Hahahaha lihat!" Niall tertawa terbahak2 sampai memegangi perutnya dan tangan kanan nya menunjuk bagian mulut Viona.

"Ga ada yg lucu bodoh ! Berhentilah tertawa!"

"Oke aku berhenti ketawa!! Kau tau? Ada sesuatu di bibir mu, ada sisa ice cream!" Niall berhenti tertawa , dan sekarang ia malah tersenyum menawan.

"Ha? Apa kau ada tissue? Mana? Aku mau bersihin!" Viona panik, dia tidak mau mengotori tangannya. Jadi dia hanya ingin tissue.

"Ga ada tissue. Biar aku bersihin dgn cara ku Tapi janji jangan ngapa2in aku."

"Iyaaa , cepetan!! Aku ga mau ada sisa ice cream!"

Tiba2 saja benda lembut dan basah menempel di bibir Viona, ya, Niall mencium bibir Viona dan agak menjilat bibir Viona karena ada sisa ice cream nya. Spontan membuat Viona terbelalak dan mendorong kasar tubuh Niall.

......