Udah lama ga update :'3 maaf kalo mengecewa kan. Aku harap reader setia masih di sini :D thank you for 100+ votes
******
No One's P.O.V
Viona berjalan mundar mandir di kamar nya dan sesekali melirik ke arloji nya yang melekat di pergelangan tangan sebelah kiri nya, pukul 7am. Viona ada janji dengan Niall, untuk pergi ke sebuah toko busana. Ya, karena 5 hari lagi sekolah mereka akan mengadakan Farewell Party.
"Vio? Keluar sayang, ada Niall." Pattie mengetuk pintu kamar Viona, membuat kecemasanya meningkat.
"C'mon Viona, kau jangan grogi. Let it go!" Gumam Viona mencoba menenangkan diri. Kemudian ia melangkah keluar membuka kenop pintu kamar nya, sosok Pattie sudah berdiri menyunggingkan senyuman menunggu Viona, putri nya, keluar.
"Good luck, honey!" Ucap Pattie mengelus rambut Viona penuh sayang, wajah Viona berubah merah, jantung nya berdetak lebih kencang, dan ubun-ubun nya panas seperti ada api di kepalanya.
"Controled by yourself!" Batin Viona, Pattie dan Viona menuruni anak tangga dan segera menemui Niall yang menunggu Viona di ruang bawah.
"Hey, ready?" Niall berdiri menyambut Viona di sertai dengan senyuman. Viona merasa malu saat Niall memandanginya dari atas ke bawah, di tambah, dengan gaya pakaian Viona yang membuat Niall semakin tertarik pada nya, Viona hanya mengenakan shortpants, kemeja, dengan sepatu putih, dan rambut pirang yang di gerai. Gaya pakaian Niall sangat simple, memakai Polo shirt, jeans putih, dan sepatu sutra.
Sampai detik ini jantung Viona masih di katakan belum stabil.
"Pergilah. Dan hati-hati, Ibu tidak kalian melakukan apa-apa." Ucap Pattie menyadarkan lamaunan Niall terhadap keterkagumannya kepada Viona.
Sejurus kemudian Viona dan Niall sudah berada di sebuah toko busana, yang bisa di bilang busana nya sangat expensive dan berkualitas. Maka dari itu Niall memilih tempat ini untuk di datangi.
"Nah. Kau bisa memilih sendiri dress untuk party nanti." Ucap Niall mengarah kan tangannya ke sebuah dress wanita yang cocok untuk di pakai para remaja.
"Oh my god! I don't even upset to be a fashionable and shopaholic." Ucap Viona seraya berjalan ke arah dress yang bermacam-macam bentuk.
"Kau boleh mencoba nya, jika menurut mu pas." Celetuk Niall di tengah Viona yang sedang memeluk beberapa dress.
"Ah benarkah? Thanks Niall you're actually my-" Viona masih memikirkan apa sebutan yang tepat untuk Niall, musuh, teman, pacar, atau apa. Viona masih bingung, tapi Niall tersenyum dan angkat bicara, "Friends."
senyum Viona mengembang dan berlari kecil ke tempat pergantian untuk mencoba dress mana yang cocok untuk nya.
Niall duduk sembari menunggu Viona. Semenit kemudian, Viona keluar dengan mengenakan dress pink yang lumayan ketat, panjang nya hingga batas mata kaki, membuat Viona sulit berjalan.
"Putar badan mu." Ucap Niall mengerutkan dahi nya mencoba berfikir cocok atau tidak nya Viona memakai dress tersebut.
"Tidak. Terlalu ketat, aku tidak mau membawa robot kloningan." Perkataan Viona membuat bibir nya mengerucut tetapi setelah itu Niall tertawa lepas.
Viona kembali memilih dress yang cocok. Dan di coba nya lagi, tapi sampai 5 dress yang ia coba, sama sekali tidak ada yang cocok, membuat Viona mendesah frustasi.
"Kau memang fashionable, tapi cara memilih barang mu buruk." Niall berdiri dari posisi duduk nya dan mendekat ke salah satu dress mini berwarna hitam.
"Ini. Pakai lah." Ucap Niall seraya menyodorkan dress tersebut ke depan Viona.
Awalnya Viona ragu, menurut nya ini party atau ziarah ke makam. Tapi apa boleh buat selera Niall dalam memilih sebuah dress cukup bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fake Girlfriend Is My Enemy
Fiksi PenggemarViona Mallette Bieber adik dari Justin Bieber, adalah perempuan yang sedikit cuek, jutek, cerewet dan egois. Niall James Horan adalah lelaki yg usil, playboy, dan cerewet. Niall Horan di suruh nantangin tantangan dari sahabatnya, Harry Styles. Untuk...