Whispering Corridors : Voice
Suara.
Terdengar.
Terlupakan.
Menghilang.
.
.
Pukul 22.00, seluruh siswa SMA Seungri berbondong-bondong keluar sekolah, ya waktunya pulang sekolah.Seorang lelaki menghentikan langkahnya dan mulai menatap bangunan sekolah.
.
.♬O sacrum convivium, o sacrum convivium, o sacrum convivium, in quo Christus sumitur, recolitur memoria passionis ejus, mens impletur gratia, et futurae gloriae♬
Suara indah mengalun di setiap sudut sekolah yang telah kosong.
Mengisi malam yang sunyi senyap.
Melodi yang mampu membuat siapapun terhipnotis.Di sebuah kelas, terlihat guru musik yang masih terduduk di salah satu kursi, matanya mengeluarkan cairan bening ketika mendengar nyanyian itu.
Kertas berisi balok nada tergeletak di tengah-tengah korridor yang gelap.
.
.
"Astaga kau menakutiku, hyung" ucap seorang lelaki bernama Jimin sambil menghentikan nyanyiannya. Suara indah tadi adalah suara Jimin.Yoongi, nama namja yang mengagetkan Jimin.
"Sejak kapan kau duduk di sana, Yoongi hyung?" tanya Jimin heran."Semenjak kau mulai bernyanyi. Kau tau? Aku merekam suaramu tadi" ucap Yoongi sambil mengacungkan voice recordernya.
"Untuk apa kau merekamnya? Ini hanya latihan" Jimin mengerucutkan bibirnya kesal.
"Suaramu indah, jadi aku merekamnya. Jimin, ayo pulang ini sudah sangat malam!" ajak Yoongi, namun Jimin menggeleng.
"Tidak, hyung. Aku harus berlatih lagi. Pulanglah duluan, nanti aku akan menyusulmu"
"Heol, aku sudah menunggumu selama 1 jam 28 menit dan kau menyuruhku pulang sendirian? Tega sekali kau, Park Jimin" Jimin hanya tersenyum."Maaf, hyung. Kau tau kan aku tak bisa latihan di rumah dan ini juga lagu favoritmu. Aku tak ingin merusaknya" ucap Jimin berusaha meyakinkan Yoongi.
"Kalau begitu ayo mainkan ini. Jika kau dapat yang panjang, maka aku akan pulang sendiri" Yoongi mengeluarkan headseatnya dan menunjukkannya pada Jimin.
Jackpot. Jimin memilih headseat yang panjang. Yoongi mendengus kesal.
"Beruntung sekali. Teruskan saja bernyanyimu itu!" Yoongi berjalan meninggalkan Jimin.
"Selamat malam, Yoongi hyung. Maafkan aku" ucap Jimin sambil melambaikan tangannya pada Yoongi yang telah keluar dari ruang musik.
.
Yoongi berjalan melewati lorong-lorong gelap. Namun, sesuatu menghentikan langkahnya. Ia melihat guru musik berjalan di lorong jauh darinya.Tiba-tiba saja hiasan berupa gantungan-gantungan dari kaca di sampingnya bergerak dengan sendirinya, tanpa adanya angin atau sesuatu yang membuatnya bergerak.
Yoongi hanya mengendikkan bahunya dan berjalan keluar, ia tak memikirkannya sama sekali.
.
Jimin kembali berlatih dengan serius. Tanpa ia sadari seseorang telah berdiri tepat di pintu masuk ruang musik.Berjalan mendekati Jimin yang masih berlatih. Ia mulai menyadari bahwa ada seseorang, itu membuatnya berhenti bernyanyi.
"Y-yoongi hyung" ia memanggil Yoongi, ia berharap bahwa orang itu adalah sahabatnya.
Namun, ketika ia membalikkan badannya tak ada orang sama sekali. Ia panik dan membuatnya terjatuh ke lantai menabrak beberapa peralatan musik.
Jimin kembali merasakan seseorang berada di belakangnya, ketika ia menengok, kosong. Tak ada seorang pun. Ia merasakannya kembali, tapi ia tak membalikkan wajahnya.
Jimin berlari keluar, di belakangnya seorang lelaki mengikutinya sambil berjalan. Yang ada dipikiran Jimin hanya berlari dan keluar dari sekolah itu. Ia tak tau siapa orang itu.
Lelaki itu berhenti, bersamaan dengan selembar kertas yang melayang dengan sendirinya.
Jimin memberhentikan dirinya di depan sebuah lift dan juga tangga, untuk melihat ke arah belakang.
Sekarang yang ia lihat hanya sebuah kertas yang melayang, anehnya kertas itu melayang menuju ke arahnya. Semakin cepat dan cepat.
Sreeett
Belum sempat Jimin menghindar, kertas itu telah menancap tepat di lehernya.
Tubuhnya membeku, matanya membulat sempurna dan nafasnya tercekat. Kertas yang tadinya putih menjadi berwarna merah.
Jimin pun ambruk dengan kertas yang masih setia menancap di lehernya.
Matanya terasa berat, tapi ia masih bisa menangkap siluet seorang lelaki yang berjalan pelan ke arahnya. Matanya semakin memburam. Tiba-tiba pintu lift di belakang Jimin terbuka dengan sendirinya.
Setelah itu, gelap.
.
.A/N :
:)Gin
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispering Corridors : VOICE [Yoonmin Ver.]
Horor[]Horror Remake Series[] Suara seseorang yang telah mati dapat terdengar oleh orang yang hidup karena kasih sayang yang kuat. Namun, jika dilupakan suara itu akan semakin mengecil dan akhirnya... MENGHILANG Yoonmin Area❕ Remake dari film horror kore...