CHAPTER 8 (Liontin)

27 2 0
                                    

“Ayah Datanglah Ke sekolah”. Beritau Mark

“Untuk apa aku datang kesekolah mu untuk musik bodohmu itu”. Marah Ayah

“Kenapa ayah selalu begini”.

“Berhenti dengan musikmu itu dan ikutilah apa yang ayah suruh.

“Tidak. Kelakuan ayah persis seperti apa yang ayah lakukan pada ibu!

“Berhenti! Berhenti dengan perkataan tentang Ibumu yang selalu meberikan tekanan dengan musik Bodoh ibumu itu.

“kenapa Ayah mengatakan ibu seperti itu, apakah ayah tidak sadar bahwa ibu sangat menyayangi Keluarga.

“Ibumu tidak menyayangi ayah tapi ibu mu menyayangi Musik bodoh itu dan meninggal dengan berkata tentang musik bodohnya itu.

“Ambil ini”. Mark memberikan sebuah foto

“Ibu selalu membawanya ketika ia bermusik ia selalu mengingat keluarga ini. Jika ayah tidak ingin hadir baiklah jangan pernah datang!”. Kata mark dan langsung berlari keluar

Ayahnya yang melihat foto keluarga mereka terdiam sambil mengeluarkan Air mata dan tak disangkan Hakyung dan jeno sejak dari tadi melihat pertengkaran mereka dan mengikuti mark Ke sungai yang tak berada jauh dari rumahnya

Mark yang sejak dari tadi duduk terdiam di rerumputan samping sungai ia menghapus air mata datanglah Jeno dan Hakyung.

“Lihat ini”. Jeno memegang sebuah Liontin dan menunjukannya didepan wajah mark

“Darimana kau Menemukannya?”. Tanya Mark

“Kau tak perlu tau itu, tapi ini Liontin yang ibumu berikan jagalah Liontin ini.

“Kau tau darimana bahwa liontin ini dari ibuku jeno.

“Bukalah Liontin ini ada sebuah fotomu dan Ibumu.

Mark pun membukanya dan menangis, deraian airmatanya semakin keluar karena mengingat ibunya yang sangat ia sayangi.

Baru disadarnya ada Hakyung yang juga berada disampingnya ia pun merasa malu dan mengelap airmatanya.

“Sejak kapan kau berada disini”. Tanya mark pada Hakyung

“Sejak dari tadi”.

“Mianhe aku pasti memalukan untuk ini aku adalah seorang pria bagaimana aku harus menangis seperti seorang wanita.

“Jangan berkata begitu Mark kau juga adalah manusia, setiap manusia mempunyai penderitaannya masing-maisig dan tidak usah malu dengan apa yang barusan kau lakukan”. Kata hakyung dengan senyum yang tertera di wajahnya.

“Hei kalian berdua ayo kita Pergi latihan Tinggal beberapa Hari Lagi Kita akan Perfom di panggung yang nantinya kedepannya menjadi Impian Kita.

“Kami juga ikut!”. Teriak Donghyuk dari arah belakang

“Siapa yang mengajak mereka”. Tanya Hakyung

“aku yang mengajak mereka, Kita kan Sahabat ayo kita Latihan Bersama”. Beritau Jeno

Berhari-hari mereka Latihan Hari yang di Tunggu mulai dekat dan semakin dekat tapi sebuah tragedi telah terjadi membawa sedikit perubahan.

“Apa diman ibu!”. Jeno yang terkejut saat menelpon.

TO BE CONTINUED

#NCTDREAM
#LIKE
#FOLLOWME

School 2016 : What Is The Dream?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang