chapter 4

1.3K 165 18
                                    

Malam ini adalah malam pertemuan antara ify dengan rio. Ify begitu cantik dengan dress berwarna merah muda selutus, high heels berwarna putih, tas berwarna putih dan rambut yang di curly.  Sungguh cantik.

Sekarang ify lagi di teras rumah nya untuk menunggu rio yang akan menjemputnya.

Tiiittttt (bunyi klokson mobil rio), rio pun keluar dari mobil dan menghampiri ify.

"Sayang you're so beautiful", bisik rio di telinga ify

"Kamu juga ganteng ka io", jawab ify dengan senyum malu-malunya.

"Yaudah sekarang kita pamit dulu sama ortu kamu ayo", ajak rio

"Gak usah kak, mama dan papa aku gak ada di rumah. Mereka pergi ke luar negri", cemberut yuki

"Yaudah kita berangkat sekarang, sudah jangan cemberut lagi", ucap rio sambil mengusap pipi ify.

*******
Plakkk

"Aku itu bukan cewek murah yang seenaknya kamu cium di", teriak salsha

"Kamu memang bukan cewek muarahan shal, tapi kamu calon istri ku", jawab aldi

"Kamu itu ngawur, kita aja baru masuk SMA", sewot salsha

"Berarti kalau kita sudah lulus kamu mau dong jadi istri aku?", tanya aldi sambil menaik turunkan alisnya.

"In you're dream!", sewot salsha lalu pergi meninggalkan kelas.

"I love you too sal", teriak al

"Lo gila", teriak salsha yang masih mendengar teriakan aldi.

"Gue gila juga karna kamu sal",

*******
Menatap wajahmu
Indah senyumanmu
Begitu damainya hati
Oh sang pujaan
Setiap malam
Selalu ku nanti.....

Bait puisi yang selalu mikha tulis di buka diary nya. Mikha mencintai seseorang dalam diam. Sungguh mikha sudah tidak sanggup memendam perasaannya tapi dia lebih tidak sanggup kalau harus mengungkapkannya.

******
Cinta itu buta dan tuli
Tak melihat tak mendengar
Namun datangnya dari hati
Tak bisa di pungkiri, itu benar memang benar.

Sejak bertemu dengan yuki hidup al begitu berwarna, ia selalu senyam-senyum sendiri ketika mengingat wajah yuki. Apalagi pas adegan first kissnya. Ya itu adalah first kiss al karna sebelumnya ia tidak pernah mau dekat dengan cewek manapun kecuali sekarang. Ntah kenapa ketika melihat yuki hati al damai, dan al ingin memliki yuki. Seakan ada magnet yang mendekatkan al dengan yuki.

"Hey sayang dari tadi bunda lihat kamu senyum terus, cie lagi mikirin yang di kantor ya", goda bunda maya.

"Eh kok ada bunda, kapan bunda di kamar al. Kok al gak tau", alih pembicaraan

"Bunda dari tadi sudah ngetuk pintu loh sayang, tapi kamu gak buka. Yaudah bunda langsung masuk. Eh malah lihat kamu lagi senyam-senyum gj kayak gitu", ucap bunda maya

"Apasih bun"

"Cie anak bunda pipinya merah"

"Aahhh bunda al malu", keluarlah sifat manja al. Sudah aku bilang bukan kalau al saat dekat orang terdekatnya sangatlah manja

"Jadi kamu suka sama dia sayang, siapa namanya?", tanya bunda maya dengan nada menggoda sambil mengusap rambut al yang saat ini berada di pahanya.

"Namanya yuki bun cantikan namanya",

"Namanya atau orangnya?",

"Aaahhh bunda sudah al malu"

"Jadi gimana kamu suka sama dia?", tanya bunda sekali lagi

"Emmm al gak tau bun tapi hati al mengatakan bahwa al harus memiliki yuki seutuhnya, jadi apakah al menyukai yuki bun?", tanya al

"Iya sayang, tapi ingat ya pesan bunda kamu jangan seperti tadi nanti yuki kabur loh", pesan bunda

"Tapi al gak kuat iman bun ketika melihat bibir merahnya, ah rasanya sungguh manis bun. Lebih manis dari permen lolipop", jawab al setelah itu membayangkan bibir yuki yang tadi di ciumnya.

"Kamu ini ya, sudah sekarang kamu tidur biar cepat siang dan kamu bisa ketemu yuki", suruh bunda

"Baik bun tapi temenin.....", manja al

***********
"Aaaaaaa first kiss princess", teriak yuki yang terhalangi bantal

"Dia memang tampan, tapi mesum", batin yuki

"Ih kok aku jadi mikirin dia sih", gerutu yuki

"Lebih baik tidur dari pada mengingat kejadian tadi".

You're My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang