Mars

115 12 14
                                    

Jupiter, Mars, Venus
Ditulis oleh Nila Resti Alfiani

Sosok siswa laki-laki SMA Corona yang menakjubkan di bidang akademik, hingga tak pernah bicara, tapi peduli

-

Acara lomba teater antar kelas ditutup dengan apik oleh kolaborasi klub teater Corona, Milkyway yang berjumlah sekitar dua puluh personil. Sesuai tema acara tahun ini, Milkyway menampilkan drama apik dan mengagumkan. Disambut riuh tepuk tangan di setiap adegan yang dinilai sempurna, dan diakhiri tepuk tangan yang membisingkan ballroom karena mereka menyuguhkan akhir cerita yang luar biasa. Prof. Barack yang masih menikmati acara itu sampai akhir, memberikan tepuk tangan paling keras sambil berdiri.

"Wah! Terima kasih untuk semua siswa Corona yang sudah bertahan sampai akhir acara," ujar Bulan.

"Iya, Bulan. Mereka bertahan karena acaranya seru banget. Apalagi ditutup penampilan Milkyway yang keren!" sambung Mars.

"Pemenang juga senang nih dapat hadiah," tambah Bulan sambil tertawa.

"Sayang banget kalau acaranya ditutup sekarang karena mereka masih semangat, Lan," ucap Mars pada Bulan.

"Ya begitu, tapi jangan khawatir karena kita akan ketemu lagi tahun depan."

"Terima kasih sudah hadir dan menikmati. Aku Mars Sathria," tutup Mars.

"Dan aku Bulan Melanya undur diri. Thanks semuanya!" tambah Bulan.

Mereka berdua menutup acara ini dengan baik. Membawakan setiap scene dengan baik. Mereka turun dari panggung dan menuju backstage untuk menemui tim terbaik acara ini.

"Mars, Bulan, thanks banget ya sudah bawakan acara ini. Sukses deh hari ini," ujar Peter selaku pemilik acara dan ketua klub teater Milkyway.

"No problem lah, Pet. Gue juga senang acaranya berjalan sesuai plan kalian," balas Mars.

"Ya. Acaranya keren, Pet." Bulan angkat bicara.

Peter mengangguk-angguk dengan senyum puas yang bertengger di wajahnya. Lalu menepuk pelan bahu Mars dan Bulan dan pergi menuju timnya untuk merayakan keberhasilan acara lomba teater hari ini.

Sementara Mars mengambil sebotol air mineral dan langsung diteguknya.

"Ahh! Akhirnya selesai juga. Gue langsung balik, Lan." Mars menuju tasnya lalu berpamit kepada yang lain.

Selepas anggukan Bulan, Mars keluar.

Dirinya keluar dari ballroom Corona menuju parkiran motor. Di sana tampak Jupiter yang sedang duduk di atas motornya dan Bumi yang berdiri berkacak pinggang di depannya. Mars yang melihat itu menghentikan langkahnya melihat situasi yang melibatkan Jupiter dan Bumi. Keduanya saling menatap dengan wajah tidak terima. Apalagi Bumi yang dari pagi sudah dibuat kesal oleh Jupiter karena seenaknya mengganti jalan ceritanya. Sementara Jupiter hanya menatapnya sambil tersenyum menantang.

"Kenapa lagi mereka?" gunamnya.

Dia masih diam sambil melihat dua orang di parkiran motor dari kejauhan. Dia akan membiarkan mereka menyelesaikan urusan mereka sendiri. Apalagi Jupiter yang tidak suka ada yang mengurus urusannya.

Jupiter, Mars, Venus (Slow UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang