CHAPTER 1

137 33 28
                                    

Jam menunjukkan pukul 6 pagi,

Hari ini Alya akan menjalani Masa Orientasi Siswa atau lebih dikenal dengan kata MOS disekolah barunya ini.

Siap? tentu, Alya sudah siap!

Sembari melihat kaca, Alya gadis berambut curly dengan warna cokelat itu merapihkan pakaian yang akan dikenakan selama Masa Orientasi Siswa ini.

Alya sudah membayangkan segalanya,

Dari teman barunya.
Teman sebangkunya nanti.
Bagaimana sifat kakak osis yang nanti mendampingi Alya saat MOS.

Sudah banyak sekali bayangan-bayangan tentang sekolah baru Alya ini.

***

Alya menuruni satu demi satu anak tangga yang terdapat di rumah mewahnya itu.

Sembari bernyanyi Alya akhirnya sampai tepat di depan meja makan,

"Morning mom, dad, and my lol old brother." sembari memberikan senyuman manisnya itu

Bryan,kakak Alya hanya memasang muka malas ketika Alya memanggilnya dengan sebutan 'my lol old brother.'

"Selamat pagi juga Alya, mari makan bersama dengan kami semua. Mama sudah membuatkan kamu roti tawar campur selai cokelat kesukaan-mu ini." ucap sang mama sembari merapihkan rambut Alya.

"Terimakasih mama." balas Alya sembari memeluk erat sang mama.

Sarapan sudah selesai,

Akhirnya Alya berpamitan dengan mama dan papanya itu.

***

Alya sudah ada di dalam mobil Bryan, tetapi Bryan sedari tadi masih di dalam rumah tanpa memikirkan adiknya yang akan melaksanakan MOS ini.

"Bryan lama banget si, ga mikir kalo gue dateng telat gue abis kali dimarahin sama kakak osis." gerutu Alya.

"ABAAAAAAAAANG CEPETTTTTTTT!!" teriakan Alya dari luar rumah terdengar sampai ruang makan rumah Alya.

Tidak lama setelah teriakkan itu, Bryan menghampiri Alya sembari mencubit tangan Alya.

"Lu tau kan suara lu jelek, masih aja teriak-teriak. Bikin telinga gue jadi mau copot." lebay sih, tapi itu kata-kata yang diucapkan Bryan kepada Alya.

Selama di perjalanan Alya hanya mengecek tas yang terdapat di hadapan dia, karena Alya takut jika ada perlengkapan mos yang belum masuk di dalam tas kesayangannya itu.

***

Sampailah Alya disekolah bergedung tinggi dan luas itu.

Satu kata pertama yang terucap dari mulut Alya hanya, "Wow."

Bryan menghampiri sekumpulan anak-anak yang mungkin bisa dibilang famous disekolahnya.

"Eh kenalin ini adik gue, junior lo pada nih." ujar Bryan, sembari melirik Alya.

Alya hanya terpaku diam,

"Cantik banget bryan adik lu, gilaaaa." satu kalimat yang terlontar dari salah satu teman Bryan.

"Iya dong, siapa dulu abangnya. Ye ga Al?" balas Bryan dengan menaikkan satu alisnya itu.

"Idih pede gila." kalimat yang dilontarkan Alya kepada Bryan membuat teman-temannya itu tertawa.

"Bang, Alya ke kelas duluan ya bang."

"Iya, Al. Hati-hati ya." balas Bryan, sembari memainkan gadgetnya itu.

Merasa dihiraukan akhirnya Alya berjalan menuju koridor sekolahnya. Baru saja melangkah,

"Eh al." panggil Bryan.

When Hate Into LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang