Jam sudah menunjukan pukul 5 pagi. Seperti biasa Alya harus melakukan rutinitas kesehariannya, yaitu sekolah.
Malas? Bukan malas untuk pergi menuntut ilmu, tetapi Alya malas jikalau harus bertemu dengan seseorang yang sering membuat mood dia hancur.
***
X MIPA 1
Alya sampai dikelasnya itu dengan terburu-buru karena hanya 2 menit lagi bel sekolah akan berbunyi.
"Gak kurang siang, mba?" sindir Nayla sembari memainkan gadgetnya itu.
Alya tidak menjawab pertanyaan dari Nayla, ia langsung menghempaskan tasnya ke bangku yang akan ditempati oleh Alya.
Hari ini memang badan Alya sedang kurang sehat, badannya lemas dan mukanya sangat pucat.
***
LAPANGAN
Pelajaran terakhir kelas Alya adalah pelajaran olahraga.
Seluruh murid kelas X MIPA 1 sudah berada di lapangan, dan kebetulan jam pelajaran olahraga mereka satu jam pelajaran dengan kelas XI MIPA 2.
Di kelas XI MIPA 2 itu ada seseorang lelaki yang amat sangat menyebalkan bagi Alya. Siapa lagi kalau bukan Kevin Lucas Fernando? Lelaki yang sangat menyebalkan itu.
Materi olahraga kelas X MIPA 1 adalah basket. Saat seorang teman Alya sedang melempar bola basket, tanpa sengaja bola tersebut mengarah ke arah Alya, Dan...
Badan Alya terhuyung ke depan, matanya tiba-tiba buram, kepala ia sangat pusing, dan tiba-tiba semuanya menjadi gelap.
15.00 WIB
Nampaknya Alya sudah sadar, perlahan demi perlahan matanya terbuka,
"Bangun juga lu." ucap lelaki yang sedari tadi menunggu Alya di UKS.
"Lu ngapain disini?" tanya Alya sembari memegang kepalanya yang masih terasa pusing itu.
"Ya nemenin lu lah." balas lelaki itu.
"Emang gue kenapa?" tanya Alya heran.
"Pura-pura kagak tau lagi ni anak, lu pingsan, kepala lu kena pantulan bola basket." jawab lelaki itu sembari menatap Alya dengan tatapan sedikit sinis.
"Oh."
"Udah ah, gue mau balik." sambung Alya.
"Mau kemana lu?" tanya lelaki itu.
"Balik, udah jam 15.00 juga." jawab Alya sembari memegang kepalanya yang masih terasa pusing.
"Balik sama siapa?" tanya lelaki itu.
"Abang." jawab Alya dengan singkat.
"Siapa nama abang lu?" tanya lelaki itu.
"Apaan si, perasaan kepo amat jadi orang. Btw, kesambet apaan lu? Tiba-tiba baik kayak gini? Heran." ucap Alya.
"Siapa nama abang lu?" tanya lelaki itu dengan tatapan sinisnya(lagi).
KAMU SEDANG MEMBACA
When Hate Into Love
Teen FictionSemuanya berubah ketika aku dan dia sering bertemu bahkan saling tatap menatap walaupun dengan tatapan mata sinisnya:) Penasaran sama ceritanya? Baca aja dulu:))