Prolog

27.2K 930 23
                                    

"Kau takkan bisa pergi dariku, An!" Desisku.

"Untuk apa aku masih bertahan disisimu jika kau memain api di belakangku?" Tanyanya seraya menyilangkan lengannya di depan dadanya.

Aku mengusap wajahku kasar. "Sudah ku katakan aku tak memain api dibelakangmu" aku mendekatinya. Namun, ia melangkah mundur dan menjauhiku.

"Jangan mendekat brengsek"

"Aku suamimu!" Geramku. "Jadi. Biarkan. Aku. Menyentuhmu" tekanku disetiap kalimat.

"Sudahlah, aku akan membawa Cindy dan pulang kerumah ayahku" ucapnya seraya mengangkat Cindy kepelukannya. Aku mencekal lengannya ketika ia ingin melewatiku.

"Kau takkan kemana-mana" ucapku tajam. "Kau milikku"

"Setelah aku keluar dari rumahmu aku sudah tidak lagi menjadi milikmu" ucapnya tanpa mau menatapku.

"Sampai kapanpun kau tetap isteriku, milikku".

"Lepaskan aku!" Ia meronta dan mencoba melepaskan cekalannya. "Aku tak ingin berteriak dihadapan anakku, jadi kumohon lepaskan aku" aku melirik kearah Cindy yang sedang tertidur pulas dan mencoba melepaskan lengannya. "Aku akan mengirimkan surat perceraian kita secepatnya" ujarnya setelah melewati pintu kamar kami.

"Aku takkan menanda tangani surat terkutuk itu" aku meninggikan suaraku.

MINE [NEVER LET YOU GO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang