Part 5

4.8K 135 3
                                    


20 menit setelah bel masuk berbunyi, disaat Pak Rahman—guru Fisika sementara menerangkan, terdengar suara ketukan pintu lalu pintu terbuka sedikit entah itu siapa yang jelas setelah orang itu meminta izin untuk masuk, Pak Rahman mengizinkannya dan orang itu berjalan memasuki kelas yang membuatku sangat kaget, ngapain bang Shaka kemari, batinku.

"Ada Apa Shaka?" Tanya Pak Rahman

"Saya mencari Sheril Hanindita, Pak. Mau memberikan ini." Jawabnya sembari menunjukkan tas—yang entah apa isinya, yang dia bawa.

"Oh, Sheril kamu ambil tasnya, setelah itu kalau sudah tidak ada yang dibutuhkan lagi, kamu Shaka kembali ke kelasmu."

"Iya Pak." Jawabku dan bang Shaka bersamaan.

Aku pun berjalan kedepan kelas dengan diiringi tatapan tajam dan bingung oleh sebagian teman perempuan kelasku, aku langsung mengambil tas itu dan bertanya "ini apa?"

"Baju lo buat kerja kelompok kan,biar ga gerah."

"Oh thanks ya."

Bang Shaka cuma tersenyum sebagai balasannya yang membuat sebagian teman-temanku ingin berteriak saat itu juga, aku tau itu karena mereka memekik tertahan.
Aku berjalan ke tempat dudukku dan kembali memperhatikan penjelasan Pak Rahman.

➖➖➖➖💢💢➖➖➖➖

Jam dinding dikelasku sudah menujukkan pukul 14.10, itu artinya 5 menit lagi bel pulang akan berbunyi.
Aku memasukkan bukuku kedalam tas dan memeriksa laci mejaku, takut ada yang ketinggalan.

"Win, bentar kita bareng ya ke rumah Tata."

"Iya, emangnya yang jadi ke rumah Tata siapa aja?"

"Gue, elo, Yoga, Bella, Amel, semua teman kelompok kita sih."

Erwin cuma membulatkan mulutnya "Oh" dan membereskan bukunya karena bel pulang sudah berbunyi.

"Eh, Ta, gimana?" Teriakku ke Tata

"Ayo, yang lain mana nih?"

"Kantin palingan, tunggu aja dulu." Jawab Yoga

"Eh Ga, lo bareng siapa?" Tanya Tata

"Bareng Bella, kalo mau numpang masih cukup kok."

"Yaudah gue sama Amel bareng lo juga deh. Eh, Ril, lo bareng Erwin kan?"

"Iya, gue naik motor aja"

Amel dan Bella pun datang dari kantin, dan kami semua berjalan menuju halaman parkir untuk ke rumah Tata.

➖➖➖➖💢💢➖➖➖➖

Akhirnya kami semua sampai di rumah Tata. Rumah Tata cuma 10 menit dari sekolah kami, cukup dekat memang.

"Ta, toilet lo dong, gue mau ganti baju." Kataku ke Tata

"Di kamar gue aja, Ril."

"Yaudah" kami berdua berjalan ke kamar Tata dan aku mengganti bajuku dengan yang dibawakan bang Shaka tadi.

"Yaudah" kami berdua berjalan ke kamar Tata dan aku mengganti bajuku dengan yang dibawakan bang Shaka tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Thank's bang Shaka, batinku. Aku kira, pilihan bang Shaka tidak sesuai dengan seleraku ternyata, bagus juga.
Aku berjalan ke ruang tamu Tata dan disambut dengan teriakan Amel dan Bella.

"Dih enak banget udah ganti baju!" Teriak Amel

"Itu yang tadi dibawain Kak Shaka ya? Senior kita kan? Dia siapanya elu sih, Ril?" Tanya Bella bertubi-tubi

"Yaallah Mel gausah teriak kali, jarak kita ga sejauh jarak LDR lo sama doi. Iya Bel, iya senior kita, dia kakak gue." Kataku sambil memamerkan gigiku, sontak membuat mereka melebarkan matanya—kaget.

"Kok lo gapernah ngasih tau kita sih??!!" Teriak Amel, Tata, Bella bersamaan yang membuat Erwin dan Yoga memutar bola matanya, jenuh.

"Ngapain gue ngasih tau? Ga penting juga kan, btw udah ah sekarang kita kerjain tugasnya."

Selama 2 jam lebih kami berkutat dengan tugas yang diberikan Bu Nina.

"Huaahh akhirnya selesai juga, alig gue capek banget." keluh Yoga

"Kita sama-sama capek kali, santai aja." balas Erwin

Drrtt drrt, aku mengambil hpku yang berada diatas meja dan membaca WhatsApp dari bang Shaka.

Bang-ke😒 : Udah selesai?

Sheril : Udah, jemput sekarang ya Bang.

Pesanku cuma dibaca oleh bang Shaka, itu artinya dia sudah on the way menuju ke rumah Tata. Aku pun membereskan barang-barangku yang membuat Erwin bingung.

"Lo udah mau pulang?" Tanya Erwin

Aku cuma menganggukkan kepalaku sebagai jawaban.

"Kita ga bareng?" Tanya Erwin lagi

"Gue dijemput Bang Shaka, Win." Jawabku yang sontak membuat Amel dan Bella langsung merapihkan rambutnya dan bercermin yang membuat gue bingung.

"Lo kenapa?" Tanyaku ke Amel dan Bella

"Kakak lo mau dateng, Ril. Kita harus cantik didepan calon doi"

"Sadar woooy lo semua udah taken, makanya jangan LDR supaya ga ngerasain pacaran rasa jomblo, hahahaha." Perkataanku membuat Erwin, Yoga, dan Tata ikut tertawa sedangkan Amel dan Bella mengerucutkan bibirnya.

Sembari menunggu bang Shaka, kami bercerita di teras rumah Tata, rencananya setelah aku pulang yang lain juga akan pulang, karena memang tugas kelompok kami sudah selesai.

Tiiitt tiiittt terdengar bunyi klakson motor didepan rumah Tata.

"Eh itu abang gue udah datang, gue pulang dulu ya guys, makasih Tata makanannya." pamitku

"Iya Ril, sama-sama."

"Eh Ril, gue pengen ketemu kakak lo, ih ga peka banget." Kata Amel dan Bella

"Yaudah sini keluar." Kataku ke mereka, tapi mereka tidak beranjak, lebih tepatnya mereka salah tingkah padahal belum diapa-apain sama bang Shaka.

"Bang, tuh temen gue ada yang mau ketemu katanya."

"Siapa?"

"Amel sama Bella."

"Dia gamau keluar? Kalo ngga, yaudah kita pulang sekarang."

Aku mendelik mendengar kata-kata bang Shaka yang tajam.

"Ayo Mel, Bel sini!"

"Gajadi deh hehe, maluuu."

"Dih apaan coba, yaudah gue pulang ya, semua, bye." kataku sembari terkekeh dan menutup pagar Tata.

"Ayo bang kita pulang."

"Mereka ga keluar?" Tanya bang Shaka

"Mereka malu. Udah ah ayok! Gue kangen kasur gue."

"Dasar bocah." Tapi tak urung bang Shaka tetap melajukan motornya.

➖➖➖➖💢💢➖➖➖➖

Yey udah Part 5!😄😄😄

Jangan lupa di voment yaaa, semoga sukaaa:))
Maaf kalau masih ada typo dan kata-kata yg kurang jelas hehehe, thank you💞

Cerita Yang Telah UsaiWhere stories live. Discover now