Part 4

5K 118 5
                                    


Aku terbangun jam 4.15 subuh, entah kenapa tidurku tidak nyenyak, dan ini sudah ke 3 kalinya aku terbangun tapi sekarang aku sudah tidak berniat untuk tidur kembali, bisa-bisa aku akan telat bangun dan dapat omelan bang Shaka. Akupun meregangkan badanku dan mengambil air mineral diatas nakas-kebiasaanku memang kalau bangun tidur harus minum dulu.
Setelah itu aku mematikan ac dan membuka pintu balkon kamarku, udaranya masih lumayan dingin dan aku melihat ke bawah tapi tidak sampai 10 menit aku dibalkon, aku pun masuk kembali dan membiarkan pintunya terbuka, kalau berlama-lama diluar terlalu dingin ternyata.

Aku mengecek hpku, membuka aplikasi line, instagram, dan snapchat, setelah menscroll sampai bosan aku kembali melihat jam, ternyata sudah jam 5.20. Akupun beranjak untuk segera mengambil handuk dan mandi.

➖➖➖➖💢💢➖➖➖➖

30 menit berlalu, aku sudah berada didapur untuk sarapan bersama mama, papa, dan bang Shaka. Gak tau kenapa, pagi ini bang Shaka sedikit diam, tidak seperti kemarin.

"Bang, lo kenapa?"

Bang Shaka diam, akupun mengernyit begitu pula dengan mama. Oh dia ngelamun nih kayaknya, batinku.

"Bang"
"Oi"
"Bang shakaaaaa!" Teriakku

Diapun terlonjak, dan menatapku dengan tatapan bertanya "kenapa dek?"

"Kenapa kenipi, daritadi gue panggil-panggil keleus, kok pagi-pagi ngelamun? Mikirin apa lo? Jodoh?"

"Dih jodoh apaan coba, ya nggalah!" Katanya sembari mencubit pipiku

"Hayoooo ngakuuu bang!"

"Nggaaaa Sheril sayaang"

"Udah udaah, cepet abisin sarapannya, ini udah jam 6.15 loh, nanti kalian telat" ucap papa tiba-tiba. Dan kamipun terdiam sambil menghabiskan sarapan kami masing-masing.

"Pa, ma Sheril pergi yaaa, assalamualaikum" Pamitku sembari mencium tangan orang tuaku, yang diikuti oleh bang Shaka.

"Iya hati-hati yaa"

Kami berjalan keluar rumah menuju ke mobil H-RV-punya bang Shaka. Papa yang menghadiahkan bang Shaka mobil ini waktu ulang tahun ke 17 bang Shaka, dan waktu itu aku cemburu setengah mati, akhirnya mama-lah yang membujukku dan memberiku pengertian.

Selama diperjalanan kami ngobrol ngarul-ngidul tentang apa saja yang kami lihat dijalanan.

"Eh bang, bentar gue agak telat pulangnya" kataku setelah selesai tertawa.

"Kok bisa?"

"Iya, gue kerja kelompok dirumah Tata, ga jauh kok dari rumah, pulangnya aku kabarin, abang jemput yaaa"

"Bawa baju ganti ga?"

"Lupa, hehehehe"

"Ih bau, yaudah bentar kabarin abang kalau udah pulang"

Aku cuma mengangguk sebagai jawaban dan tidak lama kamipun sampai disekolah.
Aku turun dari mobil bang Shaka dan dihadiahi dengan tatapan tajam senior-seniorku, harusnya mereka sopan dong ke aku kalau memang mau dekat dengan bang Shaka, ih sebel! Tapi ada satu orang perempuan, setauku dia kelas 12 yang melemparkan senyum kepadaku, aku hanya menatapnya datar, memangnya dia siapa?

Aku berjalan menyusuri koridor dan masuk dikelas, aku menatap sekeliling tapi Maya belum ada. Kok tumben dia belum datang, batinku.

"Haiii gaiizzz gue udah dateeeng niiih" teriakku sehingga semua teman kelasku menatapku dan aku langsung disoraki "berisik woy"

"Dih jahat banget sama sheril" kataku memberengut.

10 menit kemudian bel masuk bunyi tapi Maya belum juga datang, akupun pindah ke samping Erwin-sahabat cowokku.

"Win gue duduk bareng lo ya, Maya ga masuk kali" tanpa menunggu jawabannya, aku sudah duduk disampingnya.

Dan pelajaran pun dimulai.

➖➖➖➖💢💢➖➖➖➖

Haii guys, jangan lupa voment yaaa:)
Maaf banget kalo masih gaje hehehe, tetep dibaca yaa.

Thank you💞💞

Cerita Yang Telah UsaiWhere stories live. Discover now