Part 7

4.2K 96 5
                                    


Setelah menikmati libur panjangku selama 2 minggu di Bandung, sekalian juga Aku menemani Bang Shaka untuk mendaftar di salah satu Universitas favorit yang letaknya juga di Bandung, tepatnya di Jatinangor.

Besok hari senin, tapi Aku belum menyiapkan barang-barang yang akan Aku bawa ke sekolah, palingan besok belum belajar, bawa 2 buku tulis aja, batinku. Akupun mematikan lampu kamarku dan tidur, agar bangun dengan keadaan segar esok hari.

➖➖➖➖💢💢➖➖➖➖

Jam sudah menunjukkan pukul 06.10 dan Aku sudah berada di ruang makan dengan Mama dan Papa. Hari ini Aku fix menjadi siswi kelas 11, yey!

Setelah 15 sarapan, Akupun pamit dengan kedua orang tuaku. Karena Bang Shaka tidak ada, maka sekarang Aku diantar oleh supir pribadi Papa. Sekitar 20 menit di perjalanan akhirnya Aku sampai di sekolah dan melihat ada banyak siswa-siswi baru di lapangan upacara. Akupun berjalan masuk dengan santai sembari mencari-cari dimana kelas 11 IPA 6 berada.

Ternyata kelasku berada di lantai 2 gedung B, Aku berjalan masuk ke dalam kelas dan melihat siapa saja teman kelas baruku, ya, karena kalau naik dari kelas 10 ke kelas 11 teman kelas kita diacak. Aku mengucap syukur saat melihat Aku masih sekelas dengan Erwin dan Maya, setidaknya Aku tidak terlalu awkward saat di dalam kelas.

Aku tetap sebangku dengan Maya yang berada di baris ketiga dari depan. Dan tidak lama, bel masuk pun berbunyi.

➖➖➖➖💢💢➖➖➖➖

Sepulang sekolah, Aku langsung menuju ke parkiran karena Pak Ilham—sopir Papa sudah menunggu. Aku langsung diantar pulang dan tidak singgah-singgah, padahal Aku ingin ke minimarket karena stock cemilanku sudah habis, tapi apa daya Papa memberitahuku harus langsung pulang karena Pak Ilham harus segera kembali ke kantor.

Di rumah, Aku cuma bermalas-malasan karena tidak tau harus mengerjakan apa. PR belum diberikan sama guru, cemilan tidak ada, Mama pergi arisan, stock filmku sudah habis karena Aku sudah menonton semuanya, yang Aku lakukan sekarang hanya mendengar lagu yang kuputar dihp ku sembari ngescroll Instagram dan aku tiba-tiba tertarik sama sebuah foto yang di upload akun PPI Kota Makassar. Isinya mengatakan bahwa pendaftaran calon paskibraka sebentar lagi akan dibuka, dan aku berfikir untuk ikut. Aku akan memberitahu Mama dan Papa sebentar dan memberitahu ketua paskibra sekolahku besok, sepulang sekolah.

Ohiya, Aku memang anggota paskibra di sekolah. Aku cukup aktif dan sering latihan, tubuhku juga cukup tinggi bagi ukuran perempuan, yaitu 159cm dan beratku 47.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, Aku kira dari pintu rumah dibawah, ternyata itu suara dari pintu kamarku. Setelah ketukan ketiga, pintu terbuka dan orang itu langsung berjalan masuk.

"Heh ngapain lo disini?" Aku sangat kaget melihat dia datang dan langsung masuk ke kamarku.

"Gue kosong banget, gatau mau ngapain, di rumah gue juga gaada orang. Gak salah kan gue disini?" Jawab Meli.

"Ya gapapa sih, gue kaget aja lo tiba-tiba udah ada di rumah gue." Kataku kembali rebahan.

Meli langsung menyalakan TVku dan memutar channel HBO.

"Han, lo ada cemilan ga?"

"Gaada, belum beli."

"Kok tumben?"

"Tadi sepulang sekolah mau singgah beli, tapi Pak Ilham disuruh cepet-cepet balik sama Papaku."

"Gue laper, Han." Katanya memelas sembari menggoyang-goyangkan tubuhku.

"Ya makan, ada dibawah kok."

"Temenin lah Han, masa iya gue sendirian."

"Lah biasanya kan emang gitu, Mel, gue lagi mager, sumpah. Lo panggil Litha atau siapa gitu suruh kesini aja."

"Yaudah gue panggil Fandi atau Ardi ya."

"Terseraaaah."

Meli pun menelepon Fandi atau Ardi, Aku kurang tau. Sembari menunggu, Meli mengacak-acak tempat novelku untuk dibaca dan dipinjam, tapi katanya tidak ada yang membuat Ia tertarik, "semuanya tebal." Lirihnya. Padahal menurutku, novel-novelku tidak ada yang tebal, dia saja yang malas membaca.

10 menit kemudian, terdengar pintu kamarku diketuk lagi. Aku sudah menduga kalau itu Fandi atau Ardi, dan ternyata keduanya.

"Lo lama banget ih, gatau apa gue udah lapar banget." Cerocos Meli saat Fandi dan Ardi berjalan masuk ke kamarku.

"Lah kita juga ga bawa makanan, Mel." Jawab Fandi.

"Makanannya ada dibawah, kata Hani. Yuk turun, Hani ngebolehin kok."

"Emang iya? Yaudah kalo gitu, ayo!"

"Ininih yang gue suka kalo ke rumah Hani, doi selalu nge-sponsor." Kata Ardi yang membuat Meli dan Fandi terkekeh.

➖➖➖➖💢💢➖➖➖➖

Sekarang sudah jam 20.47 tapi Mama dan Papa belum pulang, Aku sudah meneleponnya berkali-kali tapi tak diangkat. Aku sudah menyiapkan buku pelajaran buat besok. Fandi, Meli, dan Ardi juga sudah pulang dari sebelum Maghrib tadi.

Sembari menunggu Papa Mama pulang, nonton YouTube aja ah, batinku. Aku pun menonton channel Reza Oktovian dan JeJitwins, tapi sudah 30 menit aku menonton Papa Mama belum juga pulang, apa sesibuk itu mereka sampai lupa mengabari Aku?

Tak berapa lama, aku tertidur. Mama dan Papa pulang jam 11 malam lebih.

➖➖➖➖💢💢➖➖➖➖

Haiii.
Jangan lupa vomentnya yaaaaa💞💞💞
Thank you.

Cerita Yang Telah UsaiWhere stories live. Discover now