Part 17

150 9 0
                                    


*Justin POV*

Malam ini aku membawa Maggie ke salah satu bar yang biasa aku kunjungi. Yaa... hanya untuk bersenang-senang karena ini sudah kebiasaanku.. dengan para bitch yang ada disini. Tapi... ketika Maggie datang aku tidak terlalu tertarik lagi dengan wanita lain.

Soal Selena.. aku tidak tahu. Rasanya perasaanku pada Selena mulai memudar. Tapi aku masih ingin memilikinya -Selena. *eh napa jadi mikirin Selena.

Sekarang aku sedang membawakan minum.. bukan alkohol tapi anggur untuk Maggie.. maksudku untuk kita berdua. Tapi ketika aku kembali ke tempat tadi Maggie berada.....

"Kemana Maggie! " ucapku sendiri

Aku melihat ke sekeliling di dalam ruangan yang kurang penerangan ini..
.
uhh..akhirnya aku menemukan Maggie. Tapi mau kemana dia? Menuju arah luar dengan berlari.

"BARBIE!" teriaku

Minuman yang kubawa, aku lempar sembarang tempat. Aku mengejar Maggie dan berusaha untuk menghentikannya. Tapi dia selalu memberontak dan melepaskan tanganku. Sebenarnya apa yang terjadi pada Maggie?! Sampai akhirnya Maggie berhenti di depan mobil mewah ferari putih miliku.

"Barbie.. kau kenapa? kenapa tiba-tiba seperti ini? " ucapku sedikit khawatir

Maggie sama sekali tidak merespon pertanyaanku.. apa mungkin aku memanggil Barbie jadi dia tidak merespon.

"Oke oke! Maksudku Maggie bukan Bar-- " ucapku tiba-tiba terpotong

Maggie berbalik badan dan langsung memeluku. Whatt! Maggie memeluku?! Sebenarnya kenapa dia? Aku masih tidak mengerti

"Wow wow wow! Bie.. sebenarnya kau kenapa? Jika ingin bermesraan aku sarankan jangan disini.. kita bisa menyewa kamar atau pulang ke apartemen.. " ucapku walau aku belum mengerti sebenarnya apa yang terjadi

Biasanya Maggie akan membantah perkataanku.. tapi kali ini tidak. Semakin aku mempererat pelukanku.. ternyata Maggie tidak diam. Aku merasakan jantung Maggie sedang berdegup kencang dan suara tangisan kecil.

"Maggie kau kenapa barbie?! " ucapku sembari melepaskan pelukan

Aku melihat wajahnya dipenuhi dengan air mata dan keringat. Sepertinya Maggie benar-benar menangis. Kenapa hatiku ikut sedih juga ya? Melihat Maggie seperti ini.

"Justin kau benar! "

"Benar? Apa maksudmu? Aku tidak mengerti!"

"Semua tentang Charlie! "

"Charlie?"

Sekarang aku mulai mengerti. Sepertinya tadi Maggie melihat Charlie dengan wanita lain. Ahh.. Maggie baru aja ngiliat kaya gitu. Apalagi kalo jadi pacar aku -Justin.. sepertinya aku harus jaga jarak dengan wanita lain.

'Huaaaaaaaaa!! '

Tangisan Maggie semakin keras. Karena aku tidak tega dan malu juga.. aku mencoba menenangkan Maggie.

"Shuttt! Bie.. udahlah kau seperti orang yang baru mengenal dunia luar.. yaa seperti inilah! " ucapku dengan lembut

Aku pun menghapus air mata diwajahnya dengan lembut. Walaupun tanganku mengelus wajah Maggie.. entah kenapa sedari tadi mataku tertuju pada bibir pink Maggie. Aku pun mulai menundukan kepala dan kami... berciuman! Di tempat seramai ini. Ahh.. tapi aku tidak peduli nafsuku lebih besar dari maluku. Lagian aku sering melakukan ini. Tapi kali ini berbeda aku.. berciuman dengan MAGGIE.

Maggie pun hanya terdiam. Tapi lama kelamaan Maggie mulai melingkarkan tangannya di leherku dan membalas ciumanku. Sepertinya dia juga tidak bisa menahan nafsu. Kami berdua sangat menikmatinya.

***

*Maggie POV*

Tentang Charlie.. aku sudah tidak memperdulikannya. Aku tidak berhak marah padanya. Itu bukan salah Charlie.. lagian mungkin itu hal biasa bagi lelaki yang tinggal di Amerika.. akunya aja yang berlebihan.

.

.

Tiba-tiba pikiranku berubah 180°. Justinnn...

Ya ampunn.. apa yang aku lakukan semalam! Kenapa itu bisa terjadi aku berciuman dengan Justin.

"BARBIE! " terdengar suara lelaki dari luar apartemen

Justin! Justin! Justin!

Siapa lagi kalo bukan Justin yang manggil aku 'Barbie' sama bisa keluar masuk apartemen ku dengan bebasnya.

Duhh.. gimana nihh.. kok jadi deg degan gini? Biasanya gak gini.

Mungkin aku harus pura-pura tidur.

.

.

"Barbie?! " ucap Justin

Yang aku rasakan kini Justin ikut tiduran di sebelahku sembari mengelus-elus rambutku.

"Bie.. masih tidur ya! Pasti kau lelah karena kejadian semalam. Aku tahu kau sangat menikmatinya.. kalau kau mau.. aku selalu siap untuk menciumu" ucap Justin dengan lembut tepat di telingaku

Apaan sihh pake ngomong gitu.. jujur merinding banget dengernya.

"Gak usah malu lagi.. pake pura-pura tidur segala! " lanjut Justin

Pake tahu lagi.. kalo aku pura-pura tidur. Bodoh nya aku bangun dengan mengatakan..

"Ihh apaan sih! Orang tidur beneran juga! " ucapku refleks langsung terbangun 'shit' pipiku pasti sangat merah

Mendengar perkataanku Justin tertawa kecil.. sumpah manis baget. Apa? Manis?! Maggie ada apa denganmu!

"Oke lupakan! Sekarang bersiap-siaplah untuk pergi ke sekolah " ucap Justin sembari pergi meninggalkanku

"Hari ini aku izin! " ucapku

"Whatt! Why?" Langkah Justin terhenti dan berbalik ke arah ku

"Aku cape butuh istirahat! "

"Cuma mulut juga! Lebay baget"

"maksud? "

"Yaa.. kan semalam yang bergerak hanya mulut bukan tubuh! "

Apa? Mulut.. mulut aku.. Justin.. kiss

"JUSTIN!! " teriaku sambil melemparkan bantal tepat diwajahnya

"Oke baiklah.. jadi hari ini ada pelajaran apa aja? Biar aku izinkan " ucap Justin sembari menahan tawa

"Geografi and.. olahraga!.. Olahraga... olahraga.. mr. Zayn.. " ucapku

Mengingat hari ini ada pelajaran OR.. aku jadi teringat mr. Zayn. Apalagi pulang sekolah nanti mr. Zayn bakal ngajarin aku renang. Wahh.. sayang banget kalo gak sekolah

"Justin! Hari ini aku tidak jadi izin! " ucapku sambil bergegas dan mendorong Justin untuk pergi keluar.

"Kenapa tiba-tiba--"

'DUKKK! '

Aku mendorong Justin keluar dari kamar apartemen dan menutup pintu cukup keras.

"WHAT? OKEY.. AKU TUNGGU DI MOBIL! LOVE YOU! " teriak Justin dari belakang pintu

Whatt?? Tadi Justin bilang apa? 'LOVE YOU' •_•

***





Heyy guys!! I'm comeback..
Lama banget yaa.. mulai sekolah mulai nugas lagi
-_-# hadeuhh


VoTe & CoMmEnT

Because Of You (Justin Bieber)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang