"Iya gue dijodohin sama orangtua gue"
"Emangnya lo udah tau gitu siapa calon istri lo Li" ucap Leo
"Ya gue sih belum tau siapa calonnya gue itu! Makanya gue disuruh sama bunda buat ketemu sama tuh calon istri gue, bentar malam kata nya" ucap Ali
"Kalau gitu ayo, gue juga mau ikut sama lo Li, mau liat gimana sih calonnya sih Ali ini?
Dugh... suara yang timbul dari lemparan Majalah yang ada di tangan verrell tepat mengenai wajah leo.
"Adawww .sakit tau muka gue, kok lo timpuk sih pake majalah." Marah leo pada verrell yang hanya memasang wajah sok polos itu.
"Abisnya lo sih, ya kali lo ikut sama Ali mau ketemu sama calonnya. Yang ada tuh lo disana Cuma bikin malu Ali aja" ucap verrell. Sekaligus mendapatkan tatapan tajam dari Ali.
"Hehehe, ya kan gue cuma becanda Li." Ucap leo takut melihat tampang Ali yang seperti ingin memutilasi leo itu.
"Tau nih si leo, lo itu kalau ngikutin gue kesana yang ada lo dibilang supir gue, bukan sahabat gue."
"Segitu banget ya muka gue rell! Ampe dikatain tukang supir lagi ama si Ali" ucap leo bertanya kepada verrell sambil sesekali memegang wajahnya.
"Bhahaha.. emang gitu muka lo leo, muka lo sama Ali itu beda jauh! Tau gak" tawa verrell melihat kekonyolan dari leo
"Udah-udah, Rel sana gih ganti baju lo. Bukanya kita ada rapat di bandara? Ucap Ali
"Yaudah kalau gitu gue ganti baju dulu deh"
"Gue juga mau ganti baju deh kalau gitu. Bye"
"Sana, gue mau makan dulu kalau gitu. Lo masak kan leo?" tanya Ali pada leo
"Kagak, yakan lo tau ndiri gue baru bangun! Gimana sih lo" sahut leo
"ohiya ya"
******
Saat ini Ali Verrell dan Leo sedang ada di bandara dan menjadi pusat perhatian para pengunjung disana apa lagi mereka tak segan untuk membalas senyuman dan sapaan dari para pengunjung di bandara.
Apa lagi saat ini mereka tidak memakai seragam kebanggan mereka dan hanya memakai kemeja yang dipadukan dengan celana jens panjang dan tak lupa pula kacamata untuk memperlengkap stayle mereka bertiga hari ini.
******
"mommy prilly pamit, mau ketemu Itte bentar ya mom" ucap prilly.
"Yaudah tapi jangan lama-lama ya, ingat sebentar malam anaknya om Syarief mau datang kerumah. Jadi kamu pulangnya agak sorean aja." Ingat Jeslyn kepada sang putri.
"Iyaa mommy ku tersayang" ucap prilly sambil memutar bola matanya malas akan ucapan sang mommy yang ingin tetap menjodohkannya itu.
"Kalau gitu prilly pergi dulu ya mom."
"Hati-hati ya prill bawa mobilnya jangan ngebut ngebut".
"Iyaa, mom".
Kini prilly sedang berada di sebuah café favoritenya, untuk bertemu dengan Gritte Agatha. Atau kerap disapa itte itu.
"Itte... gue kangen banget sama lo" teriak prilly kepada gritte yang ada di sisi café itu.
"Ishh.. kebiasaan deh lo ya, gak usah teriak-teriak juga dong prill. Lo gak liat tuh semua orang liat kearah kita, gara-gara teriakan lo itu."
"Lagian ni yah! Lo gak malu gitu teriak kayak tadi? Secara lo tuh kan Artis terkenal, masa teriak-teriak kayak tadi. Yang ada lo tu diberitain kayak gini nih, 'seorang artis cantik bernama anastasya prilly wijaya berteriak-teriak tidak jelas didalam sebuah café' lo mau diberitain kayak gitu? Ha!" ucap gritte panjang.