"Weitss... coba liat bro siapa yang baru pulang jam gini" ucap Leo yang sedang bermain Playstation bersama Verrell.
"Yoi bro... tumbenan banget lo Li pulang jam segini?" sambung verrell
"Gue tadi abis dari rumahnya Prilly. Kenapa emang?" ucap Ali sambil duduk di atas kursi. Sedangkan Leo dan Verrell melantai.
"What... lo kerumah Prilly buat apaan?" ucap Leo sembari ikut duduk di samping Ali dan membiarkan Verrell bermain sendiri.
"Ya... ya... kok di berentiin sih permainannya! Kan gue udah mau menang dodol" marah Verrell dan memberinya sebuah jitakan di kepala leo.
"Anjirr... sakit nyet pala gue. Heran gue saban hari kepala gue ini selalu aja lo jitak kalo gak di timpuk." Kesal Leo.
"Suru siapa permainannya di berentiin. Kan gue udah mau menang! Kalau gue menangkan lo harus traktirin gue sesuai kesepakatan kita tadi"
Memang sebelum bermain Playstation tadi Verrel dan Leo membuat kesepakatan barang siapa yang kalah dalam permainan itu maka yang kalah harus mentraktir yang menang sepuasnya.
"Gak ah ogah gue ntraktir lo! Yang ada entar uang gue abis lagi gara-gara traktirin lo. Meningan nih ya gue denger cerita Ali yang kata nya dari rumah calon Istri, ya gak Li?" ucap Leo menggoda Ali.
"Alah gak usah boong lo sama gue, kemarin aja lo ampe ngeborongin belanjaan cewe lo. Masa giliran gue lo nya gak mau. Emang dasar pelit lo." Ucap verrell pura-pura marah.
"Udah-udah ini kok malah ributin traktiran sih. Lo berdua mau gak dengerin cerita gue? Kalau gak yaudah gue pergi tidur aja! dari pada disini dengerin lo berdua berantem mulu. Pusing tau gak gue dengernya" kesal Ali karena mereka berdua malah asik bertengkar gara-gara traktiran itu.
"Iye...iye deh maafin kita berdua. Terus lo ngapain kerumahnya Prilly?" ucap Verrell
"Iya ngapain aja lo disana, ceritain dong kepo nih kita berdua? ya gak Rell" ucap Leo
"Jadi gini... gue itu datang kesana buat nentuin tanggal pernikahan gue sama Prilly..." ucapan Ali terpotong oleh Leo.
"Emang lo jadi yah nikah sama Prilly artis terkenal itu?" ucap Leo yang memotong ucapan Ali tadi.
"Bentar dulu pe'a. dengerin dulu Ali ngomongnya baru lo ngomong" geram Verrell pada Leo. "Lanjutin lagi Li, kalau dia bicara lagi ntar gue lakban mulutnya atau gak gue terjunin aja dia dari lantai ini." Sambung Verrell. Tapi saat Leo ingin protes Verrell kembali berkata "Diem gak usah ngomong".
"Ini mau di lanjutin lagi gak sih omongannya! Dari tadi ribut mulu de lo berdua" marah Ali.
"Lanjutin aja Li, gue jamin si Leo gak bakal ngomong" ucap Verrell.
"Terus lo tau gak apa yang di bilang sama gue dan bonyok gue waktu mereka nentuin tanggal pernikahan kita berdua..."ucapan Ali terpotong yang kedua kali oleh Leo.
"LEO... LO BISA DIEM GAK" teriak Ali dan Verrell frustasi akan kelakuan Leo.
"Ehehehe... lanjutin lagi deh!" cengir Leo pada Ali dan Verrell yang tengah menatapnya tajam. "Suer deh gue gak bakalan motong cerita lo lagi Li" sambungnya.
"Haa... jadi intinya secara enggak langsung Prilly itu nerima lamaran gue waktu itu" jelas Ali to the point.
"Kok bisa sih! Bukannya waktu itu kata lo dia nolak perjodohan ini mentah-mentah ya. Terus kenapa secara tiba-tiba juga dia nerima perjodohan ini" ucap Verrell karna setaunya Ali di tolak dan secara tiba tiba juga calonnya itu menerima perjodohan ini tanpa tau alasan yang jelas. Sungguh membingungkan batin Verrell.

KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Captain
FanfictionPunya suami Captain pilot? Pasti sangat menakjubkan