Afterschool

377 17 2
                                    

Seorang gadis dengan rambut coklat bercepol dua di kepalanya dan seorang gadis lainnya yang berambut blonde dikuncir empat berlari menuruni tangga, sangat terburu-buru, lalu dilanjutkan dengan belari di lorong sekolah yang mulai gelap pada senja hari.

"Haru, kenapa kau memintaku mengantarmu mengambil notebookmu yang ketingggalan jam segini, sih?"

Gadis berambut coklat bernama Higuri itu menggerutu pada temannya yang berambut blonde kuncir empat, Haru.

"Gomen ne. Aku tidak mau sendirian masuk ke lab biologi sore-sore begini!"

Haru menyahut sambil menarik lengan sahabatnya, "Kau tahu kan, soal gosip tujuh misteri di sekolah? Di lab bio kita katanya juga sering muncul hantu! Kalau aku sampai bertemu hantu betulan, bagaimana?"

"Haru, hantu itu tidak ada, oke? Tujuh misteri sepulang sekolah itu tidak nyata," kata Higuri sambil menghela nafas, mendengar ucapan sahabatnya. Mereka akhirnya sampai di depan lab bio. Higuri menepuk bahu Haru. "Buruan masuk. Aku tunggu di sini saja. Cepat ya, aku mau pulang."

"Huh~! tunggu aku, Higuri!" seru Haru. Ia berlari masuk ke lab bio. Kepalanya celingukan ke sana ke mari mencari notebook miliknya. Ketika ia menemukannya, ia langsung meraihnya dan berlari menuju Higuri.

"Aku menemukannya!" ia mengacungkan notebooknya pada Higuri.

"Bagus—"

Krek...

Tiba-tiba terdengar suara benda bergeser di belakang Haru, membuat Higuri menghentikan ucapannya. Higuri maupun Haru sama-sama berteriak kaget.

"Haru?" tanya Higuri, "Kau tidak menjatuhkan sesuatu, 'kan? Bisa gawat kalau kau sampai merusak benda di lab bio."

"Hmph! Aku tidak menjatuhkan apa pun, sungguh!" sahut Haru sambil berlari menuju Higuri. "T-tapi... R-rasanya tadi aku melihat sesuatu di belakang... A-ada sesuatu yang menatapku di belakang sana…" katanya, wajahnya tampak sangat ketakutan.

"Hah?" Higuri tampak kebingungan, ia memperhatikan wajah sahabatnya yang tampak benar-benar ketakutan. Ia menggeser pintu lab bio, membukanya lebih lebar sambil menyembulkan kepalanya ke dalam ruangan gelap yang hanya diterangi oleh cahaya matahari waktu senja dari jendela yang terbuka.

"Tidak ada apa pun..." ucapannya terhenti ketika ia melihat model anatomi manusia bergerak mendekatinya.

Model anatomi itu bergerak pelan dengan kedua kaki maju bergantian, seolah-olah sedang berjalan. Tangannya terulur ke depan. Kepalanya bergerak-gerak ketika melihat Higuri. Gadis itu berteriak kaget, tidak percaya sekaligus ketakutan melihat apa yang dilihatnya. Ia membanting pintu lab dengan keras.

Haru juga ikut panik saat mereka melihat pintu lab bio digedor-gedor dari dalam. Mereka melihat bayangan model anatomi itu berusaha membuka pintu geser laboratorium sambil mendengarkan suara parau.

"Keluarkan aku... Keluarkan aku..."

Keduanya langsung berlari dengan ketakutan, menjauhi lab bio sambil berteriak keras, menimbulkan suara menggema di sepanjang lorong sekolah. Mereka tidak mempedulikan alunan musik piano yang tiba-tiba mengalun dengan sendirinya dari ruangan musik.

***

Hei kau, iya kau. Yang sedang membaca cerita ini. Berhati-hatilah jika kau berada di sekolah saat sudah sepi atau malam hari, ya...

Karena... Mungkin mereka... Ah sudahlah.

CreepypizzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang