Candyman

182 7 3
                                    

Kemarin aku membuka situs yang bernama Home of Scary. Itu adalah situs yang memuat cerita-cerita seram dari berbagai belahan dunia. Saat sedang membuka situs ini, aku tertarik dengan salah satu cerita yang ada di sana.

Judulnya adalah Candyman. Jujur saja, aku ingin tertawa saat membacanya. Maksudku, oh ayolah! Hantu macam apa yang memakai permen sebagai namanya?

Aku segera membaca cerita itu. Jadi ceritanya, dahulu kala di New Orleans, terdapat seorang pria kulit hitam yang bekerja sebagai budak di perkebunan milik seorang pria kulit putih. Budak kulit hitam itu memiliki bakat dalam melukis, sehingga sang pemilik perkebunan yang berkulit putih meminta pada si budak kulit hitam untuk melukis putrinya.

Singkat cerita, sang budak dan anak si pria kulit putih pemilik perkebunan itu jatuh cinta. Sang ayah yang mengetahui hal ini langsung naik pitam. Bersama para penduduk, ia mengejar si budak dengan garpu rumput dan juga obor.

Si budak akhirnya terpojok dan tidak bisa lari ke mana-mana lagi. Mereka memotong tangan si budak dan menggantinya dengan sesuatu semacam kait. Tidak cukup sampai di situ, mereka juga menyirami tubuh si budak dengan madu dan melemparkannya ke sarang lebah.

Legenda mengatakan, jika kau menatap cermin dan berkata "Candyman" sebanyak lima kali, ia akan berada di belakangmu lalu membunuhmu dengan kait berdarahnya. Well, di dalam pikirannya hanya ada keinginan untuk membunuh. Bunuh, bunuh, dan bunuh.

Aku merasa tertantang untuk membuktikan kebenaran dari legenda tersebut. Pada keesokan harinya, aku mengajak tiga temanku untuk melakukan panggilan pada Candyman. Mereka akan berdiri di depan pintu kamarku, bersiap untuk masuk ke dalam saat mendengarku berteriak.

Aku berdiri menatap cermin, membulatkan tekad di hatiku dengan doa pada Sang Pencipta.

"Tuhan, jika Candyman benar-benar datang, tolong lindungi aku dengan limpahan kasih-Mu." aku berdoa dengan khidmat. "Amen."

"Candyman."

"Candyman."

"Candyman."

"Candyman."

Jantungku berdebar-debar, dan aku merasakan sensasi dingin pada tulang belakangku. Tidak dapat dipungkiri, aku merasa sangat takut. Tapi, rasa penasaran mengalahkan rasa takutku.

"Candyman."

Setelah itu, aku segera melompat ke atas ranjang. Menutup tubuhku dengan selimut, dari ujung kaki sampai ujung rambutku. Sayup-sayup, aku bisa mendengar suara lebah. Keringat dingin mengalir di pelipisku. Dari balik selimutku, aku bisa melihat siluet seorang pria dengan kait pada salah satu tangannya. Aku memejamkan mataku.

Itu… itu adalah Candyman.

Karena ketakutan aku berkata dengan setengah terisak, "Candyman, tolong maafkan aku telah mengganggu dirimu. Walaupun aku berkulit putih, aku sangat membenci yang namanya rasis dan orang-orang dengan sifat rasis. Tolong," aku tercekat.

"Tolong tinggalkan aku. Aku berjanji tidak akan mengganggu dirimu lagi, Candyman."

Setelah mengatakan itu dalam keadaan hampir menangis, aku masih saja ketakutan. Aku baru berani keluar dari balik selimut saat aku yakin kalau suara lebah yang aku dengar itu telah sepenuhnya hilang.

Kamarku dalam keadaan kosong, tidak ada siapapun. Candyman telah pergi meninggalkanku sendiri. Well, aku tidak percaya ini, tapi aku berhasil selamat setelah memanggil Candyman!

Dengan tergesa-gesa, aku keluar dari dalam kamar. Kulihat Jack, Tim, dan Will tersenyum padaku.

"Hei, Brian! Kau masih hidup!"

Aku hanya tersenyum sebagai tanggapan atas perkataan Tim. Setidaknya, aku berhasil selamat dan bisa menghela nafas dengan lega saat ini.

Pesanku untuk kalian semua, jangan pernah coba-coba untuk memanggil Candyman. Hal ini memang berhasil untukku, tapi mungkin saja tidak akan berhasil untuk kalian. Kau mungkin bisa menyebut Candyman di depan cermin untuk satu kali, dua kali, tiga kali, atau empat kali.

Tapi, percayalah padaku, kau pasti tidak ingin menyebutnya untuk yang kelima kali.

***

Catatan Penulis: Yah, saya dan beberapa teman saya memang pernah mencoba hal ini. Dan, kami memang mendengar suara lebah. Tapi kami segera meminta maaf dan tidak pernah berhenti berdoa pada Tuhan. Terserah kalian ingin percaya ataupun tidak. Kalian bisa anggap saya berbohong, atau menganggap kalau saya hanya menakut-nakuti kalian.

Tapi, jika sampai terjadi sesuatu pada kalian, jangan pernah lupa kalau kalian sudah diperingatkan. Cerita di atas hanyalah ilustrasi atas apa yang harus kalian lakukan jika ingin selamat dari Candyman. Tapi sekali lagi saya ingatkan! Hal ini mungkin tidak bekerja pada setiap orang, jadi berhati-hatilah! Jangan pernah bermain-main dengan Candyman...

CreepypizzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang