The Face In The Tiles

216 11 0
                                    

Hai, apa kabar? Kuharap kalian semua baik-baik saja. Aku ingin menceritakan pada kalian, sebuah cerita yang mustahil dapat aku lupakan hingga saat ini.

Kejadian mengerikan ini terjadi saat aku masih kecil. Aku dan Ibuku hidup berdua disebuah rumah bergaya victorian yang sudah cukup kuno di pinggiran kota. Suatu malam, saat aku sedang mencuci piring, aku kebetulan melirik ke arah lantai. Apa yang aku lihat membuatku langsung menjerit dan menjatuhkan piring yang sedang kupegang.

Aku menatap kembali ke arah ubin lantai—berharap apa yang aku lihat tadi hanyalah halusinasi, tapi semua itu tidak sesuai dengan yang aku harapkan. Yang aku lihat adalah lantai dengan kesan berbentuk seperti wajah. Menempel dipermukaan ubin, tidak bergerak, seolah-olah menyembul dari dalam bawah tanah. Wajah itu terlihat menyeringai mengerikan.

Aku segera saja bergegas keluar dari dapur untuk memberitahu Ibu apa yang terjadi, akan tetapi pada saat Ibu datang untuk melihat wajah tersebut, wajah itu telah menghilang. Ibu mengira, muka aneh yang aku ceritakan hanyalah imajinasi anak-anak—seperti teman khayalan. Tapi wajah didalam ubin itu muncul kembali, dan kali ini jelas Ibu yang melihatnya. Wajah yang terlihat suram, seolah mengintip melalui balik lantai. Setelah muncul dalam beberapa menit, wajah itu menghilang kembali.

Hal ini terus berulang kali terjadi, aku dan Ibu tidak bisa menjelaskan apa yang telah terjadi. Kami berdua merasa sangat ketakutan. Aku pun mulai mengalami mimpi buruk, sedangkan ibu mulai kehilangan berat badannya karena sering memikirkan hal aneh itu. Akhirnya, Ibu memutuskan untuk melakukan tindakan.

Dia menyewa beberapa pekerja bangunan untuk mengambil lantai yang menyeramkan tersebut. Sepanjang hari, aku dan Ibu menunggu dengan cemas di ruang tamu, sementara pekerja itu sedang bekerja menarik lantai ubin yang terbuat dari batu tersebut.

'Akhirnya, wajah itu akan hilang untuk selama-lamanya.' begitulah pikirku pada awalnya.

Tapi sekitar satu jam kemudian, ada teriakan dari arah dapur. Para pekerja itu berteriak kesakitan. Ibu dan aku berlari menuju dapur untuk melihat apa yang telah terjadi.

Setelah sampai didapur, kami terkejut melihat para pekerja telah jatuh terperosok ke dalam lubang yang cukup besar di dalam dapur. Para pekerja itu pun berusaha keluar dari dalam ruangan bawah tanah yang tidak pernah diketahui sebelumnya, tergeletak ratusan atau lebih banyak lagi tulang belulang di dalam lubang tersebut. Para pekerja itu bercerita, ketika menarik sebuah ubin, mereka merasa ditarik oleh sesuatu hingga jatuh dilubang yang menganga itu.

Setelah aku dewasa dan pindah ke rumah yang lebih baik dengan Ibuku—yang ingin hidup tenang di masa tuanya, barulah aku tahu kalau ternyata…

Rumah itu dahulu digunakan sebagai kuburan massal ketika terjadi tragedi pembantaian di Inggris.

CreepypizzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang