ACT 1

1.1K 25 2
                                    

"Next, tugas kalian adalah mendapatkan semua tanda tangan anggota BEM RONU, dan minimal seratus teman-teman seangkatan kalian yang berbeda fakultasnya. Batas waktu sampai Jumat, sebelum jam makan siang." beritahu Lesmana, sang ketua BEM sekaligus ketua panitia OSPEK kepada seluruh mahasiswa baru yang pagi ini berbaris rapi di lapangan.

"Eh gila! Banyak kali, bah!"

"Palsu-in aja udah!"

"Njir! Malesin abis!"

"Tanda tangan disertai nama. Jangan coba-coba curang. BEM punya daftar profile semua mahasiswa!"

Tambah Lesmana sambil melirik tajam ke barisan mahasiswa baru dihadapannya yang lagi terang-terangan ngedumel.

"Bye deh!"

"Mampus!"

***

"Sa, woy! Mo ke mana lo?"

Seorang cowok tinggi dengan t-shirt navy blue berlogo fakultas arsitektur di dada kirinya; menoleh ke sumber suara yang memanggilnya.

"Kantin."

"Udah kekumpul brapa tanda tangan lo?"

"Males."

"E-lah!?"

"Ya kali, gue ini mau kuliah. Bukan ngumpulin tanda-tangan."

"Bro."

"Apa sih!?"

"itu..."

"Ehm."

Percakapan dua orang cowok mahasiswa baru itu terhenti dengan deheman tajam dari seorang cewek senior di depan mereka berdua.

"Maksud lo apa!?" todong seorang cewek dengan t-shirt seragam panitia ospek, memandang dengan tajam, "Sebutin nama dan fakultas kalian!"

"Rizky Respati. IT" jawab Rizky cepat, lengkap dan sigap.

"Maynard Saferino. Desain Interior." Disusul suara bariton cowok yang menjawab ogah-ogahan.

"Jadi anak baru itu nggak usah belagu ya!" bentak Dona, senior mahasiswi mereka yang tanda pengenal namanya di dada kanannya supaya bisa dibaca dengan mudah oleh siapapun.

"Kan tadi, Kak Dona tanya, kita jawab."

"Heh! Suruh siapa lo jawab, hah!"

Maynard langsung mendapat sikutan pelan dipinggangnya dari Rizky. Kadang-kadang sahabatnya ini suka nggak lihat situasi, kapan harus manut dan berjiwa iya-ya.

"Ada apa nih?"

Sosok cowok tinggi diatas rata-rata dengan rambut khasnya yang messy tapi berkesan rapi, berjalan ke tengah kerumunan yang mulai menyemut. Biasa, kalau ada yang ramai-ramai begini, semua sudah pasti semangat buat nonton dan bergerombol. Bukannya melerai.

"Nih, Man, anak baru sok belagu, males ngumpulin tanda tangan." adu Dona ke Lesmana yang sudah berdiri diantara mereka bertiga.

Lesmana menoleh ke cowok yang tingginya hampir sama dengan dirinya, yang masih menampakkan muka santai.

"Kenapa? lo keberatan?"

"Iya."

Anggota BEM termasuk Dona menahan napas demi mendengar jawaban Maynard yang asli berani abis di depan ketua BEM yang notabene pemimpin nggak resmi semua mahasiswa RONU, Republic One National University. Rizky sendiri pengen rasanya lumer jadi satu sama lantai marmer, salah tempat dan waktu.

"Okay, fine. Kalo lo nggak mau, nggak pa-pa." angguk Mana singkat, "Sebagai gantinya, gue minta ke lo supaya anak musik tampil di acara penutupan."

3 AM IN THE MORNING [Heartbeats Love] #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang