Sudah hampir 2 jam an Suga nongkrong di perpustakaan, namun ia tak kunjung mendapatkan apa yang ia inginkan
"makalah sialan. Anj*ng. Monyet" Suga mengumpat sejadi-jadinya "tau gini gak akan gue kuliah. Mending kawin"
Lalu Suga tetap mencari dan mencari, sampai di sudut perpustakaan terdalam, terpencil, penuh sarang laba-laba dan kawannya. Ia tetap memilah tiap judul buku. Sampai ia menemukan satu dan itu berada pada rak tertinggi
Suga mencoba menjangkau sebisanya, namun sulit, sampai ia mendengar suara seseorang..
"ahahah dasar kontet" ucap seorang gadis
Suga mengambil beberapa detik untuk menoleh, siapa yang kira-kira berani mengatainya seperti itu
"oh elu?" sinis Suga "ngapain lo disini? Spazzing gue?"
"idih najis" Tiara bergidik "nih, cari buku" ucapnya sambil menunjukkan satu buku besar
"oh" ucap Suga singkat lalu terdiam cukup lama
"eh," Tiara mendekati Suga perlahan sambil melihat ke sekitar, Suga pun makin mendesak pada rak buku di belakangnya "punya nomor hpnya Kak Kijin gak?"
Suga mengambil ruang longgar di sebelahnya, menjauh dari Tiara "bentar gue cari"
Tiara mencoba mengintip layar HP Suga namun terus dimiring-miringkan oleh cowo itu "apasih. Gosah kepo"
Setelah nemu nomornya Kijin, Suga berniat memberikan nomor itu namu diurungkan niatnya.
"hm gue gak punya"
"HA?" Tiara ternganga dengan jawaban Suga "kalian kan temen, masa gak tau nomor HP sih?"
"ya.." Suga tergugup "kita kan tinggal serumah, jadi gak perlu yang namanya nomor HP" bohongnya
"oh" Tiara tampak bisa menerima jawaban Suga "yaudah deh"
Lalu mereka hening cukup lama lagi
"gue pergi dulu ya" ucap Tiara cepat-cepat lalu beranjak meninggalkan Suga
"eh tunggu!" refleks Suga ngomong, dasar mulut gue, batinnya
"kenapa?"
"Bantuin gue ambil itu" tunjuk Suga
"yah elah, tinggian elo aja kaga bisa ambil, apalagi gue" Tiara beranjak lagi
"eh tapikan tanganlo panjang" ceplos Suga lagi,
Tiara terpekur sejenak lalu meletakkan bukunya di suatu tempat "yang mana sih?"
"itu" Suga menunjuk buku yang ia target dari tadi
Tiara berangsur menaiki rak dan mencoba menggapainya "woy bantuin napa!"
"gue bantuin apa?"
"pegangin kaki gue. Ntar kalo jatuh, gue gak jadi kuliah, terus gue-"
"bacot aja, iya nih udah cepetan" ucap Suga memegangi kaki-kaki Tiara
"nih dapet" Tiara lalu turun dan menyerahkan buku itu pada Suga
"tengs" singkat Suga "mana HP lo?"
"ada nih, buat apa?" Tiara merogoh ponsel dari saku jeans nya "gue gak ada pulsa tapi"
Suga menyahutnya lalu menuliskan beberapa digit nomor "nih nomor-"
"Kak Kijin?" Tiara terlonjat senang "aish tadi katanya gak punya, dasar tukang kibul, tapi btw tengs ya" Tiara menepuk lengan Suga keras "gue mau pergi dulu, bay Su, eh Kak Su"
KAMU SEDANG MEMBACA
BANGTAN KEKINIAN
FanfictionAda sisi manusia yang kadang gak lo mengerti. Ada beberapa aspek kehidupan yang bahkan gak bisa terjangkau sama tangan manusia berkasta biasa. Namun terkadang dewa pun bisa punya sisi gelapnya, sedih, pun mencinta. Seperti halnya kami, sesempurna ap...