Kissing You, Oh My Love!

353 25 5
                                    

"AKU RAIN AKU SUKA HUJAN"


ANJIR NGOMONG APA GUE


"ahahaha kak Jims apaan sih garing banget" Olivia tertawa sambil memegangi perutnya


LOL LOL LOL GUE GAGU


"kak Jims? Ke dalem yuk, ntar sakit kalo ujan-ujan" kata Olivia lalu menarik tangan gue yang sudah tak berdaya. Gue pun akhirnya nurut aja sama dia, kami berteduh di deket fakultas teknik mesin


BYE TAKEN. BYE PARK JIMIN..


Rasanya gue masih menyesali kejadian beberapa menit yang lalu. Abis mau gimana, tiba-tiba mulut gue kaga mau nurut. Arghhhh kalo begini kan jadi awkward moment. Gue musti gimana?

.........


KIJIN P.O.V

Ambiya lebih cantik dari penglihatan gue sebelumnya. Banyak sih yang cantik tapi emang gak pernah deket. Siapa juga yang menyangka, kejadian berantem antar geng kita waktu itu malah ngebuat kita jadi bisa dekat. Yah gue gak mendramatisir, tapi Tuhan selalu punya cara buat menyatukan hamba-hambanya


EAA


"kayanya pertemuan terakhir kita waktu itu kita masih sewot-sewotan ya kak?" Tanya Ambiya memecah lamunan gue

"eh? Iya? Iya kayanya kok tau-tau lo gak mencak-mencak lagi dek"

"hey kakak juga" iya tersenyum "sori ya kak buat waktu itu, btw makalah penting ya"

"ya gitu lah dek, itu skripsi, tapi gak apa-apa kok, cuma kotor aja, kan bisa cetak lagi" kata gue

"hmm" ia tampak lagi mikir "kak Jeko kalo lagi sama kalian gimana sih orangnya?"


JLEG


APAAN JEKO JEKO


"kenapa dek emangnya?"

Dia cuma mengulum senyum

"kamu suka sama dia?" tanya gue ragu

"IYA KAK"

JANCUK

APA APAAN NIH

Tiba-tiba rasa ngilu menjalar dari sudut hati gue yang tak pernah tersentuh. Apa ya ini, semacam gejala apa? Udah mau skripsi gini masa gue gak bisa mendiaknosa penyakit sendiri?

"ooh," gue gak tau musti ngomong apa "dia.. ya gak gimana-gimana dek, kaya anak muda biasanya"

"masa sih kak" Ambiya tampak kecewa "gak ada yang greget apa gitu?"

Gue menggeleng "semuanya biasa aja"

"kalo gitu ceritain tentang diri kakak"


HAH


WTF



Lalu kinerja otak gue jadi luar biasa lemot. Gue gak bisa ngomong sepatah katapun tentang diri gue. Gue mau kenalin jurusan aja lupa. Mau nyebutin nama lengkap juga lupa. Alamat di Cikarang lupa.

BANGTAN KEKINIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang