Munculnya PKI

70 7 0
                                    

-Mayor Bahidin-
- KOPASSUS TNI-AD -
Jum'at / 19 September

5 Hari kemudian semua teman teman ku sudah kembali kerumah masing-masing, aku mendapat kabar itu jam 09.00 WIB, saat aku sedang piket, Beberapa Jam kemudian aku dan teman"prajurit menuju Masjid untuk melaksanakan Shalat Jum'at, selesai Shalat Jum'at, kami makan siang, blm sempat sendok yg kupegang menyentuh nasi hangat yg ada di piring tiba-tiba bel alarm peringatan berbunyi kami pun kembali ke markas dan bersiap siap, setelah itu menuju gudang senjata menyiapkan perbekalan, setelah semuanya selesai kami berkumpul untuk penjelasan apa yang terjadi, disana sudah ada Kolonel Andi untuk menjelaskan pada kami apa yang terjadi "Terjadi serangan besar di daerah Jakarta Pusat menuju Istana negara, teroris itu membawa senjata laras panjang dan bendera PKI, kami langsung bergegas ke lokasi menaiki Tank Panser 1, Panser 2 dan Scorpion, di dalam Tank kami mengisi cadangan amunisi sebanyak-banyaknya sambil berkomunikasi antar tim, dan juga antar aparat,sesampainya disana dari Brimob kami mendapat kabar bahwa tim Densus 88 dan Gegana telah sampai di lokasi dan mulai baku tembak, kami pun langsung menyusul Densus dan Gegana untuk memberi bantuan Tash , "Sniper" teriakan dari salah satu personel Densus 88, salah satu prajurit Gegana tertembak oleh Sniper yg lokasinya blm diketahui, tapi dugaan ku bahwa sniper itu berada disalah satu gedung di sekitar lokasi, 5 Menit kami baku tembak, Kostrad datang, membantu kami, bakh tembak pun terus berlanjut, kami sedikit dirugikan karna adanya sniper musuh yg blm diketahui lokasinya, Tashh Tashh Tashh berkali kali suara terdengar tapi salah satu dari kami tidak ada yg melihat keberadaan sniper musuh, dan saat itu juga banyak prajurit dan polisi yg tertembak, "Bravo team berkumpul di bawah gedung BCA" aku meminta seluruh tim ku berkumpul di bawah gedung bank BCA untuk menghindari Sniper, saat itu kami berhasil mengetahui bahwa lokasi sniper berada di gedung Sebelah Utara jam 12, kami memberitahu segera informasi ini kepada seluruh personel TNI dan Polisi yg sedang baku tembak, "semuanya !!! Sniper musuh berada di gedung arah jam 12, kita mundur dan menyerang dari arah timur dan barat ", "Densus 88, Infanteri, Kopassus, FPU ke arah Timur, Kostrad, Gegana, Kaveleri, Raider, ke arah barat, go go go" perintah Kolonel Andi, kami langsung bergerak cepat, sementara yg kan menahan musuh dibawah adalah tim jaguar dan polda metro jaya, "ada yang punya RPG ?" tanya kolonel Andi, "tidak ada yang membawa pak" balasku "sial, lalu bagaimana" kata kolonel Andi penuh emosi , "pak saya punya ide" aku mempunyai ide dan langsung mengabari kolonel Andi, "apa?" balasnya "dengar semuanya jika senjata kalian dilengkapi M-203 (pelontar granat) arahkan ke gedung itu, lalu kita masuk ke gedung dan tembaki sisa PKI yg dibawah dari atas" saran ku, " tapi bagaimana ? Lokasi Sniper terlalu tinggi M-203 saya rasa tidak akan bisa menjangkaunya" hanya seorang personel Densus "ya, tapi ini harapan kita satu satunya, arahkan setinggi mungkin, yg senjatanya tidak dilengkapi M-203 akan memberi perlindungan kepada personel yg senjatanya dilengkapi M-203, mengerti ? Dalam hitungan 3, Kolonel kau yg menghitung. Saya akan bersiap siap",jawab ku terus terang "baiklah 1,2,3 serang!!!!" Tarr tarr tarr tarr tarr tarr ,"sekarang waktunya, tembakan amunisi M-203nya" perintahku Darr Dar Darr Dar Darr Dar Darrr Dar , salah satu Sniper musuh terjatuh dari gedung ke lantai bawah, sepertinya musuh yg didalam gedung telah tewas, kami langsung segera memasuki gedung dan memberi tanda kepada personel yg ada di arah Barat untuk segera membantu tim Polda metro jaya dan tim jaguar untuk menahan PKI yang masih tersisa, dan kami menuju ke atas gedung untuk menembaki PKI PKI yg masih tersisa dari lantai atas dengan begitu PKI PKI itu akan terdesak dan terkepung, ternyata didalam gedung masih ada beberapa PKI dan menggunakan warga sipil didalamnya untuk menjadi bahan perlindungan mereka untuk menyelamatkan diri, tapi berkat latihan yang keras kami dan juga kerja sama yg baik dgn Densus 88, Infanteri, dan juga FPU kami berhasil menembak mati tersangka tanpa melukai warga sipil satupun, kami kemudian menaiki lift dan juga tangga darurat menuju ke lantai atas, saat semua lokasi gedung telah dinyatakan clear maka kami mulai ke bagian yang tadinya diisi oleh sniper PKI, kami pun memberondong PKI yg ada dibawah dgn tembakan, mereka semakin terdesak dan berhasil ditembak mati, 5 orang PKI itu kami biarkan hidup untuk memberi keterangan dan informasi

NKRI Harga Mati !!!3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang