Chapter 5 : Red-Eyes Darkness Dragon

87 8 2
                                    

Kami semua kembali melanjutkab perjalan dan kali ini bertambah lagi satu orang anggota yang membuat tim ini mendekati senpurna.

Tentu saja tadi kami bersiap terlebih dulu untuk melanjutkan perjalanan ini serta membuat pelindung untuk desa ini.

Mereka bilang mereka berasal dari pulau Kalimantan, aku tidak tau dimana itu. Mereka juga bilang bisa sampai disini karena leluhur mereka saat itu memasuki goa kedunia lain. Seperti aku yang masuk ke dalam sebuah buku.

Berbicara mengenai itu, aku jadi rindu suasana rumahku disana. Bagaimana ya kabar Mom dan Dad? Fuck! Aku harus fokus pada perjalananku disini dan jika sudah selesai aku bisa kembali.

'kabut? Apakah sudah sampai?' batinku.

"Kita hampir sampai" ujar Stelios yang memang menjadi pemandu kamu di depan.

Aku heran, dunia ini tidak memiliki monster lain. Dan hewannya pun tidak jauh berbeda dengan yang ada di duniaku. Menurut Stelios yang sudah tinggal disini selama berabad-abad monster seperti Orc, Goblin, dan hewan buas yang bisa kubilang aneh sudah punah semua. Tapi bagaimana naga itu tidak punah?

Aku sudah mulai bosan mendengarkan cerita dari Stelios. Dia memang memiliki sifat dingin dengan orang lain bahkan terkadang juga padaku. Tapi, karena dia suka bercerita sifat dinginnya itu sedikit tersembunyi.

"... sebenarnya untuk apa kau mencari naga itu kapten?" Tanya Stelios di sela-sela ceritanya.

"Kau akan tau nanti" jawabku yang membuat Stelios dan yang lainnya memasang wajah penasaran.

Sudah di tengah hutan ya? Tapi dimana naga itu berada? Menurut buku yang kubaca naga akan muncul jika merasakan kekuatan besar yang mengancam. Yeah, aku sebelumnya sudah membaca banyak buku tentang naga.

Baiklah kalau bagitu aku akan mencobanya.

"Henko... Tensa Zangetsu" kataku seketika udara di sekitarku menjadi panas serta pakaianku sudah berubah dan tubuhku di selimuti oleh aura hitam merah.

"Ada apa kapten?!" Tanya Max sedikit panik.

"Kau kenapa kapten?!" Sekarang Stelios.

"Bisakah kalian diam sebentar! Aku sedang menunggu sesuatu!" Kataku tegas dan mereka pun langsung diam.

Gwooooaaarrrggghhhhh......

Suara raungan yang sangat kencang begitu terdengar hingga menggema di telinga kami.

"Aku paham sekarang! Kau mamancing naga itu untuk keluar!" Kata Stelios sambil tertawa.

"Kalian jangan banyak bertanya! Sekarang bukan waktu yang tepat!" Kataku sebelum mereka memulai pertanyaan yang tidak ada habisnya.

Duaaarrr...

Naga itu kini sudah berada di hadapan kami. Pendaratan yang kasar sekali, sepertinya naga itu akan murka padaku.

"Se-sebenarnya naga apa itu?! Auranya sangat kuat!!" Panik Max.

Langit mulai menggelap karena aura yang di keluarkan oleh naga itu. Naga bermata merah, badan berwarna hitam pekat segelap langit malam tanpa bintang dan bulan.

"Red-Eyes Darkness Dragon itulah namanya. Pemimpin para naga yang sudah punah karena perang dan sisanya ada di dalam perut naga yang sedang berada di depan kita" jelas Nate tenang.

"Bagaimana kau bisa tenang di saat ada naga mengamuk di depan sana!!" Teriak Max.

"Naga itu hanya menyerang orang yang mengeluarkan aura kuat" jelas Nate lagi.

Inside The Fantasy World (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang