08

23 0 0
                                    

-

Abid,Andika,Arkan,Andra dan Andri,mengumpul di salah satu caffe kopi di Jakarta.

"Eh bro maen apa ke.Bosen cuma gini gini doang." Ujar Andri.

"Lah biasanya kan lo bikin snapchat atau ga nge-vlog gajelas." Balas Abid.

"Ketinggalan Bid satu lagi yang lagi fenomenal." Nimbrung Andika yang baru kembali dari toilet.

"Apaan?" Serempak memang kita kompak ketika kepo ehe.

"Boomerangg haha" Ucap Andika yang tertawa ria sendiri.

"Nape lo dik? abis dari belakang lo diliatin ama sape? jangan jangan ada hantu taman lawang lagi."

Ucap asal Arkan yang membuat suasana horor namun tidak berhasil.Mungkin hanya berhasil terhadap Andri yang parnoan.

"Udah ah jangan bahas kaya gituann."

"Bilang aja takutt" Sahut Kakanya yang tak lain Andra.

"Gue gatakut gue cuma..ah udedeh percuma kan ngomongin kaya gituan ghibah dosa."Alasan Andri.

Kami yang mendengar alasan Andri hanya tertawa,kecuali Andra yang sedang melamun sambil melototin hp.

"Wett Andra sahabat kita melototin foto Pelangi aciela." Ujar Andika sambil memperlihatkan layar iphone milik Andra.

"Eh ada apaa nih?" Tanya Abid yang baru kembali ke meja bundar anak hits setelah membawakan minuman dan  makanan ringan nya ke atas meja.

"Noh sahabat kita add...da" Jawab Andika yang terbata-bata karena disumpel oleh tangan Andra.

"Gada apa apa.Ude yu cabut udah mau tutup." Ucap Andra yang tak biasa.Padahal ia biasanya paling betah di caffe ini.

"Baru jadi bang ni makanan ude cabut aje." Protes Andri sang adik Andra.

Namun Andri tetap kekeh untuk pulang.Alhasil makanan dan minuman yang telah dipesan tidak sama sekali tercicipi.

Tak ambil pusing.Kami semua pulang kerumah dengan kendaraan masing masing,kecuali Arkan yang biasanya dia bawa motor sport nya kini ia membooking gojek untuk mengantarnya.Ketika ditanya ia hanya menggelengkan kepala sambil berkata"Motor lagi dibengkel".

PenyesalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang