11

59 0 0
                                    

-

"Pelangii cepat nak,ada teman kamu dibawah." Suara dari luar kamar yang tak lain suara ibunda tercintanya.

"Iya bun sebentar lagi ko." Sahutnya.

Gadis itu seperti biasa mengikat satu rambut panjangnya dan memakai jam hitam kesayangannya.

"Ini udah itu udah,oke rapi semua." Ucap pelangi mengecek kembali penampilan dan barang yang dibawa didalam tasnya.

Pelangi mulai menuruni anak tangga untuk melihat sahabatnya yang sudah menunggu didepan rumah.

"Bun aku berangkat dulu ya,bye assalamualaikum." Pamit pelangi.

"cantik banget anak bunda satu ini,kamu lagi kasmaran ya." Ucap bunda sambil mencubit pipi pelangi.

"Orang ngucapin salam tuh wajib loh dijawab bun"

"Oiya bunda lupa saking kagum kecantikan anak bunda satu ini,hehe.Waalaikum sallam." Ucap bunda sembari menepuk jidatnya.

"Yauda aku berangkat dulu ya,kasian awan nunggu nya lama lagi" ucap pelangi lagi sembari mencium tangan bundanya.

"Bukan awan yang jemput kamu hari ini,tapi teman lelaki mu."

"Cowo maksud bunda?siapa?" Tanya pelangi.

"Entah bunda baru kali ini melihatnya,yasuda cepat sana temui dia kasian dia suda menunggu dari tadi."

Kali ini pelangi hanya mengangguk.
Dipikirannya siapa yang menjemputnya,jika Abid pasti bunda bilang,lalu siapa?.

Pertanyaan didalam hatinya mulai menumpuk.

Pelangi sungguh kaget ketika yang menjemputnya hari ini.Benar-benar diluar pikirannya.

"Pagi pelangi,yuk udah siang nih." Lelaki itu memberi helm kepada pelangi.Dan tanpa sadar pelangi mengangguk sambil membawa helm dari tangan dia.

"Ayu kok malah bengong." Ucap lelaki itu lagi.

"Oh iyaiya." Pelangi kini mulai menaiki motor vespa matic merah yang dibawa oleh lelaki itu.

"Pegangan nanti kamu jatuh aku yang disalahin lagi sama bunda kamu." Dan lagi lagi pelangi seperti terhipnotis semua perkataan lelaki itu  dia turuti.

"Pegangan nya jangan dibahu aku bukan tukang ojek hehe." Ucap lelaki itu sembari melirik gadis yang akan diboncengnya.

"Oiya iya gue pegangan di sini aja kali ya." Pelangi memegang ujung motor.

"Jangan lah nanti disangka cabe cabean GTA lagi." Ucap dia lagi.

Pelangi seperti orang kebingungan ketika didekatnya,padahal dia belum lama mengenal lelaki itu.

Tangan pelangi diarahkan memeluk badan lelaki itu namun pelangi menepisnya.

"Ayo jalan uda telat ni!" Ucap pelangi sambil menatap sinis lelaki itu.Dan yang siniskan oleh pelangi menuruti perintah gadis imut itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PenyesalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang