Part 3 - Takdir yang Dipertemukan

1.2K 176 39
                                    

Cast : Amber J Liu (Liu Yiyun), Krystal Jung (Jung Soojung) Luna  (Park Sunyoung), dan Victoria (Song Qian)
.
.
.
.
.
.
.
.

Aigo!
Part ini dipublis ditengah suasana yang panas. Jadi kita nikmati dan santai dulu 😂

***

Pyongyang,

memang lumayan jauh dari Hanyang.

Karena itulah Amber bisa hidup dengan aman menggunakan identitas sebagai seorang pemuda bernama Liu Yiyun.

Dia berkata pada para tetangga bibi Song. Bahwa dia datang dari China.

Dan tentang orang tuanya? Mereka tewas, saat kabur dari serangan bangsa Mongol.

Amber mengatakan, jika Ahjushi Kim menemukannya didepan makam kedua orang tuanya, dan bisa jadi hanya terdorong oleh rasa simpatik karena sang istri yang juga berasal dari China. Ahjushi Kim kemudian membawanya pulang.

Sampai sejauh ini,

orang-orang hanya mengenal Amber sebagai Liu Yiyun, si anak yatim piatu yang dibawa pulang oleh Ahjushi Kim --- Pedagang, sekaligus si pembuat kertas di desa Pyongyang.

Dan semua memang masuk akal.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

***

"Amber-ah. Apakah mungkin untukmu mengantarkan kertas ini pada Nyonya Choi di pusat kota Pyongyang? Aaaah~ Dia menghubungi Ahjushi mu, dan berkata .. bahwa dia butuh persediaan banyak untuk bulan ini.. Pilih lah jalur dari kediaman itu, dengan melewati sayap belakang. Kau tahu? Kedatangan kita tidak boleh merusak suasana tamu. Arasho?" Bibi Song mengikat setumpuk kertas dengan tali. Dan nampak sibuk mencatat sisa persediaan dari kertas mereka.

Amber tersenyum menatap wanita dihadapannya. Bibi Song Qian memang pekerja keras. Dan saat melihatnya yang bekerja penuh semangat seperti itu. Amber merasakan ada separuh karakter ibunya yang melekat kuat dalam diri bibinya.

"Aku akan mengantarnya..." Ucap Amber pelan.

Dan tanpa banyak bicara dia memanggul gulungan kertas itu di punggungnya.

"Mianee... Ini karena Ahjushi-mu sedang menemani Ahjushi Shin. Kau tahu mereka sangat akrab! Dan Ahjushi Shin bersikeras membayar kebaikan pamanmu dengan mengajaknya minum. Aigo! Yang benar saja. Ini hari libur! Pria memang kadang membingungkan.. Dan lagi, Choensang belum tumbuh dewasa. Karena itu aku tidak mungkin menyuruhnya." Bibi Song terkekeh menyebutkan anak tunggal mereka yang baru berumur lima tahun. "Satu hal lagi. Hari ini jalan telah penuh sesak. Jadi berhati-hatilah, dan kembali dengan selamat.." Bibi Song mengelus ujung pundak Amber. Merasakan bagaimana pundak itu begitu tebal dan kokoh dibalik durumagi yang melapisi jaegori sederhananya.

Bibi Song terpaku, dan dia secara naluri berucap lirih.

"Bagaimana mungkin kau tumbuh seperti sekarang... Aku dan Ahjushi mu sudah pasti membuat kesalahan. Ah. Bagaimana aku bisa menghadapi ibumu nanti. "Bibi Song melanjutkan sambil menatap Amber dalam.

"Ahjumma.. Berhentilah meratapi nasib. Dan lebih banyaklah bersukur pada surga. Bukankah kita telah berkumpul bersama? Jadi.. Aku harap Ahjumma hanya berfikir tentang kebahagiaan." Amber menggenggam tangan bibinya dengan hangat, dan setelah dia melihat seutas senyum di wajah yang penuh keibuan itu. Dia akhirnya mengangguk memohon diri untuk mengantarkan kertas pesanan kepada Nyonya Choi.
.
.
.
.
.
.
.

***

Amber berjalan dengan langkah pelan, sambil memperhatikan jalan yang penuh sesak.

Hari ini adalah Dano festival.

Jaesaeng [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang