Part 4 - Rasa Penasaran & Bencana

1.1K 166 48
                                    

Seperti yang telah mereka ketahui. Malam ini para member memang tidur dalam satu penginapan.

Dan Vic Eomma sedari tadi mengoceh tentang kecurigaannya terhadap agency. Yang menurutnya agak tidak fair.

"Aku senang bahwa kita kembali comeback. Tapi lihatlah jadwal setelah ini? Konser di Seoul! Tokyo! Promo dalam lima bulan pertama! Dan kemudian???? Kosong! Tidak adil!" Ketus Vic Eomma agak sentimental.

Semua member diruang tengah.

Ada setumpuk makanan, hadiah dari masyarakat sekitar yang tadinya meminta foto bersama.

"Err.. Jujur saja, untuk girlband mungkin.. Situasinya berkembang seperti ini Eomma. Kau tahu? Aiish ... Bagaimana aku mengatakannya! Maksudku menjadi group musik hanya lah sebuah pijakan. Bagaimanapun itu satu-satunya cara mereka mengorbitkan kita. Right? Setelah itu, semua akan tergantung, pada usaha dari manager pribadi. Dan, Sayangnya, akhir-akhir ini industri drama lebih berkembang daripada musik. Jadi, jika kita ingin bertahan, pilihannya hanya memasuki bidang itu. Acting. Modeling. Iklan. Atau apa saja. Kita berbeda dengan para Boyband. Mereka lebih beruntung untuk urusan musik." Amber memberi kesimpulan sambil mengangkat bahunya acuh. Dia mengambil sebungkus kripik dan membukanya ringan.

Jujur saja.

Untuk satu hal ini. Amber memang menaruh curiga. Dibanding member lain, dia adalah orang yang paling banyak berusaha.

Dia bukan Vic Eomma ataupun Krystal yang memiliki keberuntungan terlahir cantik secara fisik.

Manager Oppa sedikit lebih mudah mendapatkan tawaran untuk mereka.

Dirinya bukan keduanya. Itu lah alasan kenapa Amber lebih banyak menggaet Luna. Mereka sedikit bernasib sama. Atau tepatnya bercita-cita sama --- Menjadi pelaku industri musik! Bukan aktris ataupun aktor televisi!

"Jhinca?" Krystal menanggapi ringan sambil mengangkat alisnya. Membuat Amber menoleh.

Ah! Wanita itu. Lihat. Dia duduk disana. Bergabung dengan wajah yang sedari tadi celingukan mensortir sederet makanan dihadapannya. Krystal terlihat mengetuk ujung dagunya dengan telunjuk. Dan setelah mengerling menatap Amber. Secara naluri dia mendekat untuk mengambil kripik yang Amber buka. Tingkahnya benar-benar!

Sungguh sulit bagi mereka untuk menjaga sikap agar tidak saling berbagi. Tapi untungnya para member sepertinya tidak memperhatikan.

"Tentu! Boyband lebih mudah mendapatkan job. Ingat! Penduduk dunia lebih banyak kaum wanita daripada pria. Kau tau? Bahkan di Korea! Dan ---- Err.. wanita lebih suka pria tampan. Itu wajar. Jadi penampilan mereka selalu ditunggu semua fans." Jeda Amber sejenak.

Dia seperti menghakimi dirinya sendiri ketika mengatakan hal tersebut.

Sudut mata Amber melirik Krystal dengan kaku. Tahu bahwa apa yang akan dia sampaikan setelah ini mungkin agak sedikit sensitif.

Krystal memiliki sahabat dekat di group yang akan dia bahas. Tapi kemudian, Amber memutuskan untuk melanjutkannya. Toh tidak ada gunanya menyimpan mati dalam otak.

"EXO sepertinya luar biasa. Jadwal mereka tersusun rapi dalam dua tahun kedepan. Kalau beruntung bahkan sampai lima tahun kedepan. Tur mereka jelas. Dan acara mereka juga jelas. Tiap bulan mereka berpartisipasi dalam acara musik." Amber berkata lugas sambil mengunyah kripiknya.

Dia melirik Krystal dengan rasa penasaran, dan hanya mendapati jika wanita itu tengah sibuk memakan kripik dengan rakus.

Nampaknya,

Jaesaeng [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang