Part 6 - Ketakutan Amber

1K 164 20
                                    

Pyongyang 1778

Cast : Amber J Liu (Liu Yiyun), Krystal Jung, Luna Park, Nyonya Choi, Hyo Sun, Jong Won, Kim Jong-in, Pejabat Kim (Kim Young Min)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Aigoo.. Anda tau Nyonya.. Aku benar-benar salah..." Bisik Amber lemah dan hampir mengeluh.

Dia menatap dua orang didepannya dengan muka sedikit meringis.

Nyonya Choi didampingi Hyo Sun tengah mengantar Amber untuk memasuki kereta kuda.

Dan Jongwon telah bersiap ditempatnya. Menunggu Amber memasuki kereta.

"Mungkin anda memang salah, karena disini ada petugas keamanan untuk menyelesaikan semua. Tapi taukah? Anda juga benar-- .." Sahut Nyonya Choi  menjaga senyum.

Ah..!!! Dilihat dari sudut manapun. Sang 'Lady' didepannya memang memiliki aura ketegasan.

Dan mungkin? Itu pula sebabnya para pejabat tidak mampu merendahkan Nyonya Choi, walaupun statusnya yang sebagai gisaeng.

Dia memiliki aura yangban yang kuat dari segala sikap dan tutur katanya.

"Ne? Nyonya jangan berlebihan.." Komentar Amber mengangkat alisnya, bingung.

"Saya tidak berlebihan. Tuan Yiyun.. Sungguh.. Anda tidak sepenuhnya salah. Tidak semua gisaeng disini dapat ditiduri. Dan untuk hal yang satu ini, anda melakukan tindakan yang benar."

Nyonya Choi tersenyum samar, masih menatap Amber ke dalam matanya. Dan atas sikapnya tersebut, Amber mendadak merasa kikuk.

Ini bukan kebiasaanya mendapatkan pujian dari seorang wanita, selain bibinya dirumah.

Amber bingung, tidak tahu harus menjawab komentar Nyonya Choi seperti apa.

Menolehkan kepalanya, Amber malah tanpa sengaja menatap Hyo Sun yang tengah memandangnya tegak, dengan wajah yang sangat memerah.

Rasanya keadaan ini sangat canggung.

Dalam hidupnya, Amber tidak pernah ditatap seperti itu oleh seorang wanita. Sebagaimana Hyo Sun menatapnya saat ini.

Tapi untunglah Nyonya Choi segera bersuara.

"Tuan Liu.. Silahkan. Kembali lah dengan selamat. Kemungkinan besar, bibi anda sudah sangat khawatir. Karena ini waktu yang terlalu lama untuk mengantar sebuah pesanan kertas." Nyonya Choi melanjutkan masih tersenyum. Dan tangannya terjulur mengarahkan Amber untuk menaiki kereta didepan mereka.

Nyonya Choi adalah wanita pintar, dan mungkin saja, dia sudah membaca gerak tubuh Amber yang gelisah, dan memutuskan untuk menyudahi kecanggungan diantara mereka.

Amber segera mengambil kesempatan itu dengan tidak sabar. Mengangguk cepat untuk kemudian menunduk dalam pada Nyonya Choi.

Dia kemudian berbalik kearah kereta setelah mengucapkan terima kasih sekali lagi pada keduanya.

Segeranya,

Amber sudah duduk tenang didalam bilik kereta. Beberapa saat kemudian, dia merasakan derap kaki kuda yang menghentak, mengantarnya menjauh dari rumah hiburan milik Nyonya Choi.

"Hyo Sun-ah.. Apa kau juga merasakan bahwa Tuan Liu adalah pemuda yang istimewa? Ahh.. Kau tau? Wanita yang mendapatkan hatinya akan sangat beruntung. Pemuda itu memerah setiap kali kita menatapnya. Menandakan dalam hidupnya, dia jarang berkomunikasi dengan wanita. Dia juga memasang badan untuk gisaeng seperti kita.. Padahal kau juga tahu. Bahwa orang memandang kita rendahan. Tapi lihatlah? Dia tertusuk didadanya, demi membela kehormatan kita.."

Jaesaeng [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang