New Friends

92 16 13
                                    

Happiness is having crazy friends.
Now, I will be better than yesterday;teman baru-kebiasaan baru.

---

Bu Sar sedang sibuk menulis kan sejarah proklamasi Indonesia di papan tulis. Dengan rapi guru itu menulis sejarah tersebut sampai papan tulis benar-benar penuh.

Sementara muridnya, jangan tanya lagi, mereka sudah mengeluarkan keluhan tak lupa diikuti sumpah serapah beserta dosa yang melengkapi nya.

Hampir semua murid males mencatat apa yang ditulis oleh bu sar atau di kalangan murid terkenal dengan julukan bu atun karena nama panjang nya Sarmatun itu. Apa yang guru berbadan sehat itu catat sebenarnya sudah ada di buku modul, namun entah kenapa dia menyuruh kami mencatat semua ini.

"Omegat tangan Bella" Bella yang saat ini duduk disamping ku , mulai ikutan mengeluh. Padahal tadi dia sudah cukup sabar mencatat.

'Kriiing kriiiing' akhirnya bel mengalun Indah menggema di seluruh sudut sekolah.

Murid berbondong bondong ke depan untuk memfoto papan tulis. Disini murid memang diperbolehkan membawa hape.

"Va, gak ikutan foto catatan ntu" Bella yang kini membereskan bukunya, menatap ku bertanya-tanya.

"Udah siap nyatet nya kok" aku tersenyum kecil kearahnya seraya memasukkan buku ke dalam tas.

"Oo gitu, yodah ngantin yuk" Bella menarik tangan ku sebelum aku menyetujui ajakannya.

Sepanjang perjalanan menuju kantin, banyak yang menyapa Bella. Dia memang terkenal atau bisa dibilang famous or the most wanted girl di Abraham high school ini. Pasti kalian bertanya kenapa nama sekolah ini mirip dengan nama belakang abangku atau nama belakang keluarga ku. Jawabannya sudah pasti, ini sekolah milik keluarga ku. Termasuk dalam Abraham group.

Sesampai di kantin, Bella langsung membawa ku ke meja yang paling pojok. Terlihat Tia duduk sendiri disana sambil memainkan hape-nya.

"Ti,mana yang lain?" Bella menarik ku duduk di samping nya, berhadapan dengan Tia.

"Berta lagi ke perpus, mau balikin buku, Nadya sama Dinda nohh lagi mesen makanan " terlihat antrian panjang di ujung sana dan keributan murid AHS yang kelaparan memesan makanan mereka.

"Ey gue belum mesen, Va lu mau mesen apa?"

"Nasi goreng telur mata sapi aja"

Setelah berkata okey, Bella langsung bergabung ke dalam antrian di ujung sana. Ku perhatikan Tia yang sedang asyik men-stalker orang yang dia suka. Sedari tadi dia menggumam kan kekagumannya itu di pikirannya.

"Ga baik lo va baca pikiran orang tanpa izin,hehhe " Tia menghentikan aktivitasnya dan melihat ku dengan cengiran khas nya. Aku tersenyum kecil kearahnya.

"Sst~ diam aja ya, jangan Kasih tau yang lain" Tia berucap pelan dan jari yang di letakkan di bibirnya, mengisyaratkan bahwa itu rahasia. Aku hanya mengangguk menanggapinya.

Bella datang dengan dua piring di tangan kiri dan kanannya. Di belakang nya juga terlihat Nadya dan Dinda membawa pesanan mereka masing-masing.

"Sorry lama, nih pesanan lu" Bella duduk di sampingku seraya menyodorkan pesanan ku.

"Gapapa kok bel, makasih ya" Bella tersenyum ke arahku dan tanpa basa-basi langsung memakan nasi goreng nya.

"Gue kira lu mau makan duaduanya bel, tau nya untuk si Riva, ish Bella tunggu Berta dulu" Nadya mengomeli Bella yang sudah memakan nasi goreng nya.

"Gapapa kali, si Berta tadi bilang makan aja duluan" Tia juga mulai memakan nasinya.

Setelah makan di kantin, Bella kembali menyeret ku ke Taman belakang. Nadya, Dinda, Tia , dan Berta terkekeh geli melihat tingkah Bella yang memang sering bertingkah seenaknya.

Sampai di Taman belakang kami duduk di salah satu kursi panjang yang terletak tepat di bawah pohon rindang. Katanya sih kita kesini mau ngebahas tentang Big News nya Bella yang kemarin tidak jadi tersampaikan karena Bella di panggil oleh bu yon guru b.inggris.

"Jadii ginii weiii omegat" Bella memulai percakapan dengan pekikan kecilnya.

"Bel kalau sampai ga jadi lu cerita ni ye,gue jodohin lu sama dodo" Ancam Dinda pada Bella.

Dodo adalah adik kelas nerd dengan kaca mata tebalnya. Dia suka mengejar-ngejar cinta nya kakak kelas dan sekarang incaran nya adalah Bella. Hal itu membuat Bella sangat risih namun karena Bella orangnya ga tegaan, dia tetap meladeni Dodo.

"Anju gile, kali ini kaga din, gue serius"

"Yaudah cepetan" Perintah Dinda tak sabaran.

"Kalian semua ini kan cogan addict,yekan " Bella menaik turunkan alisnya.

"Kecuali Riva sih,gue gak tau dia pecinta cogan ato tidak " aku menautkan alisku, lucu juga melihat tingkah mereka.

"Jadii sekolah kita kedatangan murid baruuu dan murid baruu itu cogan binggit, selevel Arka,o em jiii" Bella bergerak gerak heboh seraya menatap kedepan seolah olah Cogan itu ada di depannya.

"Hah serius selevel bang Arka??" Nadya memukul mukul lengan Bella.

Aku kira info Bella ini tidak menarik bagi mereka, ternyata aku salah mereka justru kini sangat tertarik dan menyerbu Bella dengan berbagai pertanyaan.

"Gue rasa tingkat kegantengannya menyetarai bang Arka lahh ATO BAHKAN LEBIH" Arka adalah kakak kelas kami yang terkenal dengan kegantengannya dan kelihaian nya dalam memainkan bola basket serta mempermainkan hati cewek, karena sikap dingin nya yang buat hati siswi di sekolah ini terombang ambing:v

"Weh luar biasa itu, gak bisa dilewatkan itu" Nadya yang duduk di samping kananku menepuk-nepuk bahuku.

"Btw, bel, lu dari mana tau dia cogan? " tanya Berta yang sedari tadi hanya bersorak di hati nya.

"Kemarin kan gue bayar uang sekolah ke ruang t.u trus ada kertas surat pindah sekolah gitu, disitu ada foto tu anak pindahan, foto kek ktp aja dia ganteng apalagi aslinya weei" kini giliran Bella yang menepuk nepuk lenganku.

"Disitu ada namanya kan, lu liat namanya gak " Tia bertanya dengan penuh harap semoga kali ini Bella ngasih info gak setengah setengah. Begitu juga pemikiran Dinda, Berta, dan Nadya yang juga berharap begitu.

Namun, semua nya tidak sesuai kenyataan saat Bella menggeleng kan kepalanya. Mereka semua langsung beranjak pergi bersamaan dengan bunyi bel tanda masuk jam pelajaran.

Bella tertawa kecil melihat kekecewaan temannya, lalu dia menarik tanganku lagi, untuk kembali ke kelas.

***

Aku terbangun ketika merasakan sebuah tangan menyentuh pipiku. Mataku menyipit melihat ternyata bang Arif yang menganggu tidur sore ku.

"Bangun dek, ganti baju sono, masa tidur masih pakai baju sekolah " aku melirik ke bawah. Ah, benar tadi sewaktu pulang sekolah aku langsung melompat ke kasur tanpa melepaskan seragam yang kini sudah kelihatan lecek, padahal baru hari senin.

"Minggir Riva mau mandi dulu " bang Arif bergeser sebentar lalu saat aku berdiri dia membaringkan tubuhnya ke kasurku.

"Eh Va " aku berhenti di depan pintu kamar mandi dan menoleh bingung ke arah bang Arif.

"Ituu tadi gue ketemu Alvin , dia nitip salam "

Alvin?

Wedew udah 100 yang liat😊 semoga makin banyak yang baca ya, amiin🙏 Seperti biasa jangan lupa tekan Bintang serta kritik dan sarannya di kolom komentar yee😂

Swsaputri

Blind Spot [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang