Masalalu memang terkadang menyakitkan namun aku tak akan melupakannya, karena di masalalu itu ada orang-orang yang aku sayang. Yang tidak bisa aku temui di masa kini maupun masa depan. Aku hanya mampu mengingat mereka sebagai bagian dari masa lalu ku. Bagian masa lalu yang aku anggap menyenangkan.
---
Alvin?
Aku berbalik badan sepenuhnya. Bang Arif menaikkan alisnya.
"Dalvino Sut-"
"Iyyee Dolphin lu" bang Arif memotong ucapanku. Ini serius si Vino? Omegat gue kangen dia!! jeritku dalam hati. Ini kenapa aku jadi ketularan Bella and the gengs, kebanyakan main sama mereka sih aku.
"Gak jadi mandi dek?" Bang Arif menatap ku bingung.
"Oiya " aku pun langsung masuk ke kamar mandi dengan perasaan senang mungkin. Alvin-alvin-alvin namanya seketika memenuhi pikiranku.
***
Kami sekarang sedang menatap keramaian kota di sore hari melalui balkon apartemen ku. Dengan secangkir teh menemani perbincangan kami.
"Bang " aku menatap bang Arif dan melihat nya dalam. Aku dapat melihat wajah Ayah dari sosok nya. Matanya, hidung, bibir, hampir seluruh wajah nya mirip sama ayah.
Aku jadi teringat sebuah momen kecil di masa lalu.Flashback on
Malam minggu ini, keluarga Pak Abraham habiskan dengan bakar jagung di halaman belakang rumah.
Kehangatan terlihat disana, apalagi ketika sepasang anak mereka berebut jagung yang baru selesai di bakar.
"Gak usah rebutan ini kan udah pas porsi nya " Ucap istri pak Abraham seraya duduk di samping anak laki-laki nya.
"Abang tuh bun, ikut-ikutan, Riva dapat yang kecil kan tongkol nya " cemberut si bungsu. Ayahnya mencubit pipinya gemas.
"Eh kalo diliat liat muka abang kamu mirip sama mantan pacar bunda sewaktu muda ya Riv" celetuk sang bunda membuat ayahnya yang sedang meminum air tersedak.
"emang siapa mantan pacar bunda " tanya Riva penasaran sambil menepuk punggung ayahnya, seperti yang biasa bunda nya lakukan ketika dia tersedak air.
"Masa kamu gak tau sih, bunda kan pernah liatin foto nya ke kamu" Riva mencoba mengingat ingat.
"Oh jadi bunda nyimpen foto mantan bunda gitu " bunda nya Riva terkekeh geli melihat ekspresi cemburu sang suami.
"Iya dong, bahkan bunda suka ngeliatin foto kami waktu muda dulu yang suka bikin bunda kangen " ayah Riva semakin menekuk wajahnya.
"Oiya Riva inget bun, tapi itukan foto ayah waktu muda bun" pekik Riva girang karena berhasil mengingat nya. Wajah ayahnya langsung berubah bingung.
"Oo jadi mantan pacar bunda itu ayah? " tanya Arif yang sedari tadi diam. Bunda nya mengangguk seraya tersenyum geli. Sementara pak abraham muka nya sudah memerah mengingat kecemburuan nya tadi
Flashback off
Aku benar-benar merindukan mereka,sangat.
"Gue tau gue ganteng, gak usah gitu juga ngeliatin nya kali" mulai deh kumat pd nya si arip-_-
"Iyaa ganteng jiplak ayah" balas ku lalu kembali menoleh ke depan, menatap gedung gedung tinggi penghias keramaian kota.
"Kamu juga cantik dek, jiplak bunda" kurasakan tangan nya mengacak rambutku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind Spot [Discontinued]
Teen FictionBisa membaca pikiran orang lain membuatnya di juluki dukun,cenayang, dan berbagai julukan aneh lainnya. Hal itu membuatnya sulit mencari teman karena takut dimanfaatkan oleh orang sekitarnya dan juga trauma terhadap masalalunya. Namun ada seseorang...