Alvin and the chipmunks

69 7 0
                                    

Don't ask me because i've always been like this. - 홍탄소년단 by Bts♬

---

Aku mengacak rambutku frustasi, sudah berulang kali aku mengecek ke seluruh isi apartemen ini,tapi tak ku temukan juga sesuatu yang kucari.

"Kemana sih buku catatan matematika guee? " teriak ku kesal.

Jika buku itu tidak ku temukan sekarang juga, aku bisa telat, aduh , kurasakan hape ku bergetar di saku rokku.

'Riva lu ga sekolah? Lu sakit ya? Kok belum datang juga, bentar lagi masuk' berbagai pertanyaan Alvin lontarkan, membuat ku mengeluh.

'Huh Bentar , gue lagi nyari catatan mtk gue, nanti kan mau di cek, izin terlambat ya '

'Catatanmtk? Lah kan sama gue, kemaren gue pinjem bloon'

'Anjir gue lupa, adooh, udah udah gue matiin ya, mau berangkat neh' aku langsung terburu-buru berlari keluar apartemen dan berlari ke halte bus.

"Sepuluh menit lagi njir " aku bergumam seraya melirik jam di hape ku. Aku yakin bahwa aku terlambat sampai di sekolah karena bel akan berbunyi sepuluh menit lagi sedang kan jarak tempuh dari apartemen ke sekolah limabelas menit, okay telat lima menit gue bisa rayu pak satpam untuk buka gerbangnya, karena gue bukan termasuk anak yang langganan telat. Sugesti ku pada diriku sendiri.

"Pak tolong lah pak buka dong pak, saya baru sekali ini terlambat" rayu ku pada satpam itu yang kini tengah menyesap kopi nya.

"Tak ada pengecualian, yang namanya telat, ya telat " komentar pak tono. Aku mendengus kesal, sungguh satpam satu ini tak punya rasa kasian, coba saja anak nya di gituin juga pasti dia tak terima, eh aku lupa dia kan jomblo. Xixixi.

"Heh, kamu kurang ajar" aku terlonjak kaget di bentak satpam itu,apa dia bisa baca pikiran juga?

"Jeno!! Mau lari kemana kamu? Kamu harus di hukum " aku menoleh kebelakang ternyata ada seorang siswa yang berseragam sama seperti ku yang sedang tertawa terbahak-bahak sambil memakan pisang yang kulit nya sudah berada di kepala satpam itu.*janganditiruyaceman"

Pak satpam itu membuka gerbang dan mengejar siswa itu yang sedang berlari tunggang langgang di sepanjang trotoar.

Aku langsung mengambil kesempatan Bagus ini untuk masuk ke sekolah dan berlari menuju kelas sebelum satpam itu kembali dan tidak mengizinkan ku masuk.

"Riva!! " seru Alvin ketika melihat kepala ku yang melongok ke dalam kelas, semua mata tertuju pada ku, takut takut aku menoleh ke arah meja guru, huh syukur alhamdulillah, pak Wahyu belum masuk, kalau sudah masuk pasti aku diserang dengan banyak pertanyaan yang membuat keringat dingin ku keluar.

"Nih buku catatan lo, thanks ya " Alvin meletakkan catatan matematik ku di atas meja dan menggeser nya dengan takut ke hadapanku. Di dalam hati, dia berzikir zikir, takut kalau aku akan memarahinya.

"B aja kali Vin, gak usah ketakutan gitu, gue gak makan orang " gerutu kesal karena sikap nya yang berlebihan.

"Maaf ya, andai gue ngasih tau lu dari awal, pasti lu gak bakal telat dan gak lari lari keringetan kayak gini " Alvin ini sungguh berlebihan, persis kayak Alvin yang dulu, gak ada ubahnya.

"Iya iya,gak usah lebay, btw pak Wahyu kemana? Tumbenan gak masuk, biasanya hadir mulu " Alvin tersenyum kecil ke arah ku, dia mungkin senang karena aku maafkan. Jujur, dulu aku orangnya emang agak urakan, sedikit kasar, dan kalo ada yang minta maaf pasti ada syaratnya baru ku maafkan, syaratnya juga aneh aneh, disuruh makan belatung misalnya.Astagfirullah, Maafkan kelakuanku.

Blind Spot [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang