4

1.1K 135 6
                                    

Krrreeekk!!!! Pintu  kamar yuki terbuka secara perlahan, Yuki mengalihkan pandangannya ke pintu “ You haven’t sleep yet? Tanya seseorang yang berlalu masuk kedalam kamar dan merebahkan tubuhnya  ke kasur miliknya.

“not yet,”  balas yuki tersenyum  yang tak pernah mengalihkan pandanganya ke teman sekamarnya dari masuk hingga tempat tidur.
“why are you a long time to go home?” Tanpa melepas pandangannya ke teman sekamarnya

“From a friend,” balasnya , dia bangkit dari tidur mengambil keperluan untuk mandi.

Dean pauli  lee namanya , ya dia teman sekamar yuki yang berasal dari amerika  dia keturunan amerika-korea, sekarang menempuh pendidikan sarjana jurusan desainer tingkat terakhir di universitas coloumbia . dia agak pendiam dan jarang ada di asrama , bisa dibilang hanya tidur diasrama. Dia juga mahasiswa beasiswa sama seperti yuki.

Yuki merebahkan tubuhnya, memandang walpaper hp yang sedang di genggamnya, entah apa yang dipikirkan yuki tentang walpaper itu yang jelas mata yuki hanya tertuju ke foto sepasang kekasih itu.(kenapa aku jomblo terus yaa, itu kali yang ada di pikiran yuki  hehehe) .
Hp nya bergetar tnda panggilan masuk.

“hallo” sahut yuki

“I think our phone is change?  Tanya pria bule itu to the point

“ yes, you are right”, jawab yuki

“dengar, aku butuh hp ku kembali kepadaku sekarang, where is your position ? jelas pria bule itu terus terang

“di asrama coulombia ,”

“ bisa kah kau yang mengantar padaku, lagian ini juga salahmu  aku lihat kau yang mmengambil hp ku duluan,”

“bisa kah kau tidak menyalahkanku? Kata salah itu lebih tepat untuk mu, tidakkah kau lihat sudah berapa kali aku  memanggil mu tapi tak kau jawab,” jelas yuki yang tak setuju dengan pernyataan pria bule itu.

Enak saja dia menyalahkanku, tidak kah dia lihat aku kelabakan dari tadi, sambung yuki dalam hati

“oh ayolah , aku dalam kondisi yang tidak baik saat ini.” Pelas pria itu

Yuki teringat mata itu.... menyiratkan suatu kepedihan, kesedihan, entalah hanya itu yang yuki liah dari mata hitam itu. yuki bukanlah seseorang yang acuh terhadap perasaan seseorang , yuki seseorang yang tidak bisa melihat seseorang yang terluka. Teringat ketika di sma dia sering dimanfaat sama teman- teman sekelasnya atau asramanya datang saat ada perlu dan mengabaikan yuki jika tidak dibutuhkan. Yuki sering menangis di kamar mandi sendiri, dia merasa kalau dia tidak penting , tidak dianggap, dan tidak dihargai . yuki memang seorang introvert, dia bukan senang menyendiri tapi dia sering merasa tidak nyaman dengan orang –orang terutama orang baru, dia hanya nyaman dengan orang tertentu keluarga dan sahabat yang dekat dengannya. Itulah yukki

“hallo” sahut pria diseberang sana karena tak kunjung mendapat jawaban

Yuki tersentak” oh hh hallo”,?

“ jadi bagaimana bisakah kau mengantarnya pada ku, please? Pelas pria itu lagi

“ok ok ok, so, dimana saya bisa menemuimu?

“ saya akan sms kamu dimana alamatku?

Sambungan terputus

Yuki memakai jaket yang tebal,kaus kaki, kaus tangan,topi , dan syal karena cuaca di luar sangat dingin.

Bersamaan dengan itu dean keluar dari kamar mandi kebingungan melihat yuki terlihat seperti akan keluar padahal jam sudah menunjukan jam 23.00.

“where are you going?” tanya dean berlalu melewati yuki menuju ke kasur

kecentol bule ganteng (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang