Terimakasih sudah vote dan komen.
Maaf yaa kelamaan bagi yang menunggu cerita ini.
Vote dan komen ya teman-teman.
*********
From: cio
Pink!
Pink!
Ki hari ada waktu kan.
Kita akan mengaudit .
To: cio
Bisa, kita jumpa dimana
From : cio
Yaudah, aku jemput kamu ya
Sekitar sejaman lagi.
yuki berdiri di depan asrama nya, sesuai dengan janjinya sama cio, ada sedikit perasaan tidak enak dalam hati yuki, bagaimanapun juga cio sudah mengutarakan perasaannya pada yuki. Yuki bingung ekspresi macam apa yang akan dia beri pada cio. Jujur dia juga tidak ingin cio kecewa, dan juga tidak mungkin yuki mengorbankan perasaannya.
Yuki berfikir haruskah dia berharap pada sesuatu yang belum jelas seperti yang dirasakannya pada al atau menerima cio saja yang sudah jelas mencintainya. Apakah aku hanya ditakdirkan untuk mencintai seseorang dalam diam saja apakah kejadian yang kualami dan al akan sama akhirnya dengan cio . Apakah setelah aku tidak mencintai al lagi baru al akan mencintaiku. Apakah akan seperti itu saja siklus cintaku.
Tinnnnnnn!!!!!!!
Suara klakson motor cio membuyarkan lamunan yuki dan secara refleks memberikan senyumannya pada cio.
“heii melamun apa sih siang-siang begini” ucap cio seraya tertawa
Yuki hanya tersenyum kenapa dia tertawa apakah melamun sesuatu yang lucu
“maaf ya ki, aku telat”
“emmm” ucap yuki pura-pura ngambek seraya menaiki motor cio
“jangan marah napa ki, nanti cantik nya hilang” ucap cio melajukan motornya dengan kecepatan standart
“siapa yang marah”
“kamu”
“gak”
“ngambek?”
“gak”
“jadi”
“gak”
“gak, kenapa?” tawa cio
“ya , gak” ucap yuki tidak mau kalah
“iya, gak gak” ucap cio lembut
Yuki tersenyum, ada rasa yang tidak bisa dijelaskan entah rasa apa saat cio mengalah untuknya dengan perdebatan tidak penting mereka. bila bersama al suasana seperti ini tidak akan ada yuki yakin kalau al gak akan mengalah untuknya.
Bila bersama cio yuki selalu menjadi dirinya, dia bisa ngambek, bisa marah dan cio akan senang hati mengalah untuknya. Kalau bersama al dia selalu berusaha agar al tidak benci samanya, agar al mencintainya sehingga yuki lupa cara mencintai dirinya sendiri. mau marah al akan lebih marah, mau ngambek al akan lebih ngambek.
“ki, kita udah sampai”
yuki membelalakkan mata saat mendapati bangunan yang menjulang tinggi, dia terkejut aka mengaudit perusahaan besar seperti ini, padahal dia belum berpengalaman apa tidak masalah jika ada nanti keslaahan yang dibuat olehnya.
“perusahaannya besar cio, tidak masalah kita ikut mengaudit? Tanya yuki seraya turun dari motor cio
“tidak apa –apa ki”
KAMU SEDANG MEMBACA
kecentol bule ganteng (End)
FanfictionCinta tidak akan se menyakit kan ini, jika kamu tidak menjadikan nya sebuah alasan untuk untuk melakukan sebuah tindakan yang salah. Yuki Kuakui aku pernah memanfaatkan cintamu, untuk kepentinganku. Al