Ayah terdiam dan mulai berpikir.
"Baiklah aku sepakat.Jadi,kita hanya merawat satu anak.Pintar juga kamu.Oke,jadi kita harus secepatnya untuk kerumah ibu itu dan kita membicarakan bersama sama.Ibu kita harus menamai nya terlebih dahulu.Bagaimana menurutmu?"
"Ya tentu saja boleh,aku suka nama Deva untuk kakaknya dan adiknya yang cacat itu Devi.Apa ayah punya usul nama yang lain?"
"Emm bagus,tapi kita harus memberi nama anak itu dengan bulan kelahirannya.Jadi,Deva Apriliani dan Devi Apriliani.Bagaimana kamu setuju?"
"Nah bagus sekali ayah"
"Yasudah,mari kita makan"
"Iyah yah"Setelah selesai mereka makan.Mereka mengajak bayi nya untuk pergi ke taman.Dan,saat di taman.Ibu melihat sosok wanita yang pernah menjenguk ibu saat kelahiran 2 bayi nya itu,yaa dia adalah bu Sulistiawati.
"Ayah coba liat,itu adalah ibu yang aku ceritakan pada ayah kemaren.Ya dia adalah bu Sulistiawati" Jari telunjuk ibu menghadap ke arah bu Sulis.
"Mana bu,Ah ibu yakin orang itu? Aku tidak yakin dia akan merawat anak kita.Karna yah yang aku kira dia juga orang dari keluarga tidak punya" jawab ayah dengan kata kata ejekan nya.
"Ayah,kita tidak tau bagaimana kehidupan dia.Sekarang,kita harus segera menghampiri ibu itu dan tanyakan kapan kita akan bertemu.Kalau lama lama aku juga risih akan hal ini.Mangkanya kita harus secepatnya menemui dia." Usul ibu dengan kerutan dahi nya menunjukkan ucapan yang kasar dan lelah nya menggendong sicacat.
"Baiklah,kita menemui dia sekarang.Mari cepat kau panggil dia."
2 orang tersebut terbirit birit mengejar ibu Sulis.Dan...
"Bu Suliss" Ibu yang memanggil bu Sulis dengan nada yang tinggi dan berlari larian menuju posisi bu Sulis berada.
"Iya? Kau bukannya orang yang hari itu sedang melahirkan di puskesmas dan aku yang mendampingimu saat suamimu tak disampingmu bukan?"
"Yah tentu,Dulu aku lupa untuk memperkenalkan namaku.Namaku Reyna kau bisa panggil Reyn.Aku tinggal dikampung sebelah yang cukup biasa sekali rumah kita.Boleh aku ngomong sesuatu padamu." cetus ibu dengan nafas ngos ngosan dan keringat yang mencucuri wajahnya.
"Boleh,mau ngomong apa memang? Bisa kita tidak bicara disini.Disini tempat umum,sebaiknya kita pergi kerumah ku saja karna ini mungkin bersifat privasi mungkin?"
"Iya memang ini sangat privasi"
Ayah diam saja saat melihat mereka berdua berbincang bincang.
"Bu kita bisa bertemu besok jam 4 sore? Ya kalau tidak bisa tak apa kok bu."
Tanya ibu kepada ibu Sulis."Yah baiklah aku setuju.Akan kutunggu kau dirumah yah."
"Iyah bu,mari "
"Iyah hati-hati"
Kemudian,ayah dan ibu pergi meninggalkan ibu Sulis
Sesampai nya dirumah..