Rintik-rintik hujan menggenangi jalanan kota Tokyo malam ini, banyak orang-orang yang berhenti sejenak mencari tempat perlindungan dari derasnya air hujan. Tapi berbeda dengan seseorang yang kini berjalan dengan santainya di bawah guyuran hujan tersebut. Mengenakan pakaian serba hitam dengan kerah yang menutupi leher hingga bawah wajahnya lalu topi hitam yang menutupi rambutnya.
Sosok itu tetap berfokus pada jalannya, tidak menghiraukan seseorang yang juga sedang mengikutinya dari belakang dengan payung yang melindunginya.
"Honey, sebaiknya kita segera pulang. Hujannya semakin deras sekarang"
"Jangan mengeluh. Jika kau ingin, pulang saja duluan.
Sosok itu tetap tidak menghiraukan umpatan dan rengekan dari wanita dibelakangnya. Terus dan terus kakinya melangkah hingga langkah kaki itu tepat berhenti di depan sebuah gerbang mansion yang terlihat menjulang tinggi.
"Oh, sayangku pasti sudah terlelap sekarang" seringainya muncul ketika wajah orang itu terlintas di benaknya. Sepuluh menit dia terus berdiri di depan gerbang tersebut, tidak peduli akan dirinya yang telah basah kuyup. Akhirnya dia beranjak menengok ke arah wanita yang sudah kembali diam dan berekspresi datar.
"Kita pulang" ucapnya singkat lalu masuk ke dalam mobil yang entah sejak kapan sudah terparkir di belakangnya.
****
Selayaknya seorang karyawan biasa, Eren dengan pakaian yang telah rapi dan terlihat mahal yang tentunya pembelian dari kekasih ravennya melangkah masuk ke dalam ruangan divisinya. Senyum lebar itu muncul ketika mendapati sang sahabat tengah sibuk dengan komputernya.
"Selamat pagi Armin"
"Eren... Selamat pagi. Kenapa kau tidak mengabariku jika kau menginap di rumah sir Levi. Kenapa tidak bilang kau absen kemarin. Apa terjadi sesuatu?!" selayaknya ibu yang memarahi anak gadisnya yang tidak pulang semalaman, Armin dengan pose berdiri dan tangan di kedua pinggangnya kini mentap tajam Eren yang hanya bisa menyengir polos sambil garuk-garuk kepala. Sedangkan orang-orang yang ada di sana sudah memasang telinga mereka setajam mungkin, mencari informasi untuk bahan gosip hari ini.
"Nanti aku ceritakan Armin. Kau tidak sadar banyak pasang telinga yang sedang menguping sekarang" dengan suara yang sangat dipelankan, Eren berbisik pada sahabatnya itu. Mengarahkan matanya pada orang-orang yang ketahuan sedang menguping.
"Ya sudah, aku akan menagihnya nanti. Oh ya ini ada surat di atas mejamu kemarin" pemuda blonde itu mengambil amplop putih dari dalam lacinya kemudian menyerahkannya kepada Eren.
"Surat?? Dari siapa Armin. Disini tidak ada nama pengirimnya"
"Itulah yang membuatku aneh. Aku ingin membukanya kemarin, tapi itukan tidak sopan. Coba saja kau buka Eren" dengan wajah yang sama-sama penasaran, Eren membuka amplop tersebut. Dahinya berkerut dalam ketika melihat kertas kosong tanpa ada setetes tintapun yang melekat disana.
"Siapa orang kurang kerjaan yang mengirim kertas kosong seperti ini?!" raut yang semulanya penasaran itu kini berubah menjadi raut jengkel yang begitu kentara. Pemuda manis itu hendak membuang kertas tersebut tapi langsung dicegat oleh Armin.
"Jangan dibuang dulu Eren, siapa tahu ada kode rahasia di dalamnya"
"Kode rahasia apanya, kau tidak lihat kertas ini kosong melompong. Ini pasti hanya kerjaan orang iseng" dengan santainya dia melempar kertas itu ke dalam tong sampah. Namun segera dipungut lagi oleh Armin.
"Eren... Sudah kubilang ini pasti ada kode rahasianya. Kau tidak lihat bentuk kertasnya sedikit aneh" dengan wajah berbinar layaknya seorang detektif yang mendapatkan misteri baru pemuda blonde itu memperhatikan bentuk kertas yang sedikit berminyak tersebut, seperti di lapisi oleh sesuatu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss Is My Boyfriend ✔
FanfictionShingeki no Kyojin @ Hajime Isyama This is story @ Zavionix Shakdee Pairing : Riren/Rivaere (pair lain menyusul) Genre : romance & drama Warning : boys love/yaoi, OOC, typo(s),dll Rate : M Summary Eren Jaeger (23) adalah seorang karyawan swasta bia...