Take what you want
Take what you want and go
- ONE OK ROCK FT 5SOS***
Hari ini adalah hari kedua Fita bersekolah di SMA Nusa Bakti. Walaupun hari kedua, banyak orang yang sudah mengenalnya. Entah kenal darimana, tapi kabar bahwa sekolah itu kedatangan murid cantik seperti Fita telah tersebar luas seantero sekolah.
Fita melangkahkan kakinya masuk ke dalam sebuah kelas yang lumayan besar. Di dalam kelasnya ini terdapat segala macam peralatan-peralatan yang berguna untuk keperluan kelas tersebut. Di mulai adanya meja dan kursi yang sesuai dengan jumlah murid serta meja dan kursi guru di depan. Terdapat dua papan tulis di sebelah meja guru. Jangan lupakan kalau di sini terdapat lemari yang besar dan berbagai peralatan lainnya. Kelas Fita juga dilengkapi dengan air conditioner. Mengingatkan bahwa SMA Nusa Bakti merupakan sekolah swasta terfavorit di daerahnya.
Fita mendaratkan bokongnya ke tempat duduk yang telah ditentukan kemaren. Di sebelahnya terdapat Kaysa yang sedang asyik membaca novel dengan earphone yang bertengger di telinganya. Sehingga kedatangan Fita tidak diketahuinya.
Fita menepuk pundak bahu Kay sedikit keras. "Urusin aja tu novel terus. Sampai-sampai sahabatnya datang diabaikan. Gimana lo mau dapat jodoh. Kalau lo hanya berteman sama itu mulu," kesal Fita.
"Maaf-maaf, lo dari tadi ya datang?" balas Kay seraya menutup novelnya dan menghadap samping ke arah fita. Fita memutar bola matanya jengah. Menghadapi sahabatnya ini yang kurang peka atau sama sekali nggak peka. Banyak orang yang menyukainya tapi ia abaikan begitu saja. Katanya ia sedang menyukai seseorang, yang omong-omong Fita tidak ketahui siapa orangnya.
Para warga kelas yang menempati kelas itu mulai berdatangan satu persatu. Selang beberapa menit kemudian, bel berbunyi tiga kali yang menandakan bahwa jam pelajaran pertama akan dimulai.
Fita, Kay, dan Hana sedang asyik mengobrol, lebih tepatnya hanya Fita dan Hana. Sedangkan kay kembali menyibukkan diri dengan novelnya. Masuklah seorang guru yang badannya lumayan besar dengan wajah yang garang dan datar. Bu Vivi namanya, yang mengajar di bidang Fisika.
Menurut kabar yang didapatkan dari Hana, bahwa bu Vivi adalah salah satu guru killer disini. Atau yang paling terkiller. Guru ini sangat menjunjung tinggi tugas yang akan ia berikan dan akan menghukum bagi siapa saja yang tidak mengerjakannya. Yang katanya tugas yang diberinya Na'udzubillah banyaknya.
"Selamat pagi anak-anak," sapa bu Vivi datar dan tegas. Dari cara menyapanya aja kita pasti sudah tahu bahwa guru yang satu ini kurang ramah kepada anak muridnya. Jarang sekali kita mendapatkan dia tertawa atau pun tersenyum.
"Selamat pagi Bu" jawab serempak siswa yang ada di kelas tersebut.
"Baiklah, hari ini ibu akan mengadakan kuis tentang fluida. Silahkan keluarkan kertas selembar sekarang." Tegas bu Vivi. Jangan lupakan bahwa ia sangat sering mengadakan kuis mendadak.
"Yah buk, kami belum belajar kali bu. Masak ibuk tega ngasih kuis mendadak kayak gini. Mana bisa jawab kami buk," protes Seno diikuti anggukan oleh teman-temannya.
Apa Seno tidak tahu apa akibat dari protesannya itu? Seno memang selalu tidak tahu bagaimana kondisi yang seperti ini. Sehingga ia mendapatkan pelototan tajam milik matanya bu Vivi. Seluruh siswa di kelas tersebut diam menunduk tidak berkutik.
"Mampus gue," batin Seno menjerit.
Seno masih merutuki kebodohannya yang telah bicara lancang kepada orang yang berada di depan kelas.
"Tidak ada tapi-tapian. SEKARANG KELUARKAN KERTAS SATU LEMBAR DI ATAS MEJA," teriak bu vivi marah. Membuat seluruh siswa mengeluarkan kertas dengan terburu-turu ke atas meja. Begitu juga halnya dengan Fita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Can Open My Heart?
Teen FictionFita memiliki masa lalu yang membuatnya takut untuk jatuh cinta. Membuatnya menutup rapat hatinya, sehingga tidak ada orang yang dapat menyentuhnya bahkan memasukinya. Tapi apa dayanya? Ketika pindah ke sekolah baru untuk melupakan masa lalunya, Fit...